Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Thursday, January 30, 2014

Ingin Jadi Dokter? Ini 5 Tahapan Menjadi Dokter Editor

 
Jadi dokter, profesi ini mungkin merupakan profesi yg banyak dicita2kan  orang, karena ingin membantu orang lain, ingin menyalurkan sifat sosial,  membahagiakan orang tua, ingin jadi kaya, atau sekedar buat gaya2an... 
itulah beberapa alasan yg saya temui saat bertanya kepada beberapa teman  saya yg merupakan calon dokter.... namun ironisnya kebanyakan orang  hanya mengetahui profesi dokter dari hal-hal positifnya saja (red : hal  enak2nya saja), padahal banyak hal ‘SULIT’ yg harus ditempuh oleh  seorang mahasiswa kedokteran untuk dapat menjadi seorang dokter.  Nah, sebelum agan2 siswa, saudara agan, keponakan atau anak2 agan masuk  ke fakultas kedokteran (FK) sebaiknya agan harus tahu beberapa tahapan  yg harus ditempuh seorang calon dokter sebelum jadi dokter.

 1. Seleksi masuk FK  


 Proses seleksi masuk fakultas kedokteran tidak jauh berbeda dengan  seleksi masuk ke fakultas lainnya,, yang berbeda biasanya hanya passing  grade dan biaya awal/uang pembangunan (ada beragam istilahnya)  Prosesnya sendiri ada yang melalui PBUD (penelusuran bibit unggul  daerah), SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri), jalur  khusus, dll. Nah yang perlu DIKETAHUI bersama, masuk FK itu tidak selalu harus bayar  mahal,, karena biaya mahal itu hanya jika kita masuk FK melalui proses  Jalur Khusus (kalau di tempat saya UNRI - Universitas Riau istilahnya  Bina Lingkungan). Jika melalui proses Jalur Khusus biaya awal yang harus  dibayar berkisar 60-200 juta. Namun jika melalui proses PBUD atau  SNMPTN biaya awalnya hanya berkisar 10-20 juta.  

 2. Kuliah Sarjana   


Sistem perkuliahan di kedokteran saat ini menggunakan sistem KBK  (Kurikulum Berbasis Kompetensi), saat kuliah nantinya calon2 dokter akan  mengikuti kuliah pakar, tutorial, skill lab, praktikum, dan ujian.  Tutorial sendiri merupakan suatu metode belajar kelompok (10-15  mahasiswa) yang dibimbing oleh seorang tutor (dosen).  Skill lab merupakan simulasi keterampilan medis yang biasanya  dipraktekkan dengan bantuan alat peraga (phantom) atau pasien simulasi.  Contohnya skill ‘mengambil darah’, disini biasanya antara 2 orang  mahasiswa kedokteran akan saling bertukar peran untuk mempelajari  keterampilan ini. A mengambil darah B, dan kemudian sebaliknya.  Praktikum merupakan pelaksanaan keterampilan biomedis misalnya  histologi, mikrobiologi, dan anatomi. Nah untuk anatomi seorang  mahasiswa kedokteran harus mempelajari seorang Kadaver “mayat yang  diawetkan” untuk dipelajari bentuk dan letak organ2 tubuhnya. Kuliah sarjana kedokteran ini lamanya bervariasi, paling cepat 3,5  tahun.  

 3. Profesi (Koas)   


Setelah lulus sarjana (mendapat gelar S.Ked “sarjana kedokteran”),  seorang calon dokter untuk mendapatkan titel dokter (dr.) nya harus  melaksanakan profesi atau istilahnya menjadi seorang koas (istilah  kerennya dokter muda). Proses ini merupakan proses yang tersulit dan  paling berkesan bagi seorang dokter. Proses ini dilaksanakan di rumah  sakit pendidikan selama minimal 1,5 tahun (untuk UNRI dilaksanakan di  RSUD Arifin Achmad / RSUD AA). Tahap ini merupakan tahap pengaplikasian  ilmu kedokteran yg telah dimiliki selama kuliah kepada pasien  sebenarnya. Jadi pada tahap ini calon dokter sudah bertindak sebagai  dokter namun masih di bawah pengawasan pembimbingnya.  Nah pada tahap ini, pada beberapa bagian tertentu seorang dokter muda  akan melaksanakan Jaga Malam, misalnya di bagian IGD (gawat darurat)  RSUD AA, jika kita mendapat giliran Jaga Malam, maka artinya kita harus  bertugas di Rumah Sakit selama 32 jam, karena harus masuk Shift pagi  (Jam 7 - 14.00), ditambah shift jaga (jam 14.00 - 7.00), plus kegiatan  pagi besoknya lagi (jam 7 - 14.00). Kebayangkan gimana capeknya ??  Belum lagi saat menghadapi keluarga pasien yang cerewet, pasien yg  memiliki sakit menular, serta pasien yang sakratul maut,, jadi gak  selalu enak untuk jadi dokter itu gan... hehe  

 4. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)   

 

Setelah menyelesaikan profesi, seorang dokter muda tadi akan di yudisium  sebagai tanda sah mengenakan titel dokter (dr.), namun tidak sampai  disitu, dokter tadi tidak bisa langsung bebas melaksanakan praktek  kedokterannya, terlebih dahulu dokter tersebut harus mengikuti UKDI atau  ujian kompetensi dokter indonesia,, ujian ini dilaksakan 4x setahun,  dan serentak di seluruh indonesia, jadi sebagai standarisasi bahwa semua  dokter dari FK manapun memiliki kompetensi minimal yang sama. Jadi UKDI  ini ibarat UN (Ujian Nasional) nya lah kalau bagi anak SMA. UKDI ini  terdiri dari ujian teori (disebut CBT) yang berjumlah 200 soal dan ujian  praktek (disebut OSCE) yang terdiri dari 12 station. Biaya mengikuti  UKDI ini juga cukup besar gan, Rp 1 juta/ujian per orang.  Jika lulus UKDI, dokter tadi akan diperbolehkan mengurus STR “surat  tanda registrasi”, sebagai tanda dia sudah legal berpraktek di  Indonesia. Nah jika belum lulus UKDI, dokter yg bersangkutan harus  mengikuti lagi UKDI ini 3 bulan kemudian, dan tentunya harus membayar  lagi gan biaya administrasinya. updated : UKDI agan berganti dengan EXIT EXAM, dimana pelaksanaan dan  pembiayaannya ditanggung oleh pihak kampus dan dilaksanakan pada tingkat  akhir setelah selesai koas dan sebelum yudisium dokter. Sehingga tidak  ada lagi dokter yang nasibnya tidak jelas (sudah dokter tapi tidak boleh  praktek karena tidak lulus ujian kompetensi)   5. Internship   Yang kelima ini merupakan program baru bagi dokter lulusan sistem KBK,  jadi setelah mendapat STR, walaupun sudah diperbolehkan melaksanakan  praktek kedokteran dengan mandiri, tempat melaksanakan prakteknya masih  dibatasi. Kita belum diperbolehkan membuka praktek pribadi, dokter  internship hanya diperbolehkan melaksanakan praktek pada wahana tempat  dia mendapat SIP (Surat Izin Praktek) Intersnhip. Program ini wajib  diikuti selama minimal 1 tahun. Wahana pelaksanaan internship ini pun  terbatas pada Rumah Sakit tipe C (kabupaten) dan Puskesmas se –  Indonesia. Jadi dokter baru tadi harus bersedia diletakkan dimana saja  di wilayah Indonesia.  Namun yg jadi perhatian adalah masalah insentifnya, berdasarkan  Peraturannya dokter Internship hanya mendapat bantuan hidup sebesar 1,2  juta/bulannya. Dan saya sendiri masih berada pada tahap ke-5 ini gan.  updated : gaji internship sekarang sudah naik gan, jadi 2,5 juta/bulan,  semoga ke depan tambah layak lagi  Nah itu dia gan beberapa tahapan yang harus dilewati seorang Dokter.  Melalui ini TS tidak bermaksud menakut2i agan yang mau menjadi Dokter,  tapi cuma sekedar memberi tahu bahwa jangan hanya beranggapan enaknya  saja untuk menjadi dokter, dan jangan juga menjadi dokter karena hanya  ingin jadi kaya. Kalo mau kaya ya jadi pengusaha aja gan. Karena Dokter  merupakan pekerjaan sosial, yang lebih mendahulukan harkat hidup insani  daripada sebuah materi.  TS juga berpesan bagi agan2 yang memiliki ekonomi kurang mampu namun  benar2 ingin menjadi seorang Dokter, jangan takut masuk Fakultas  Kedokteran, karena seperti yang saya katakan di awal2 tadi bahwa Isu  “hanya orang kaya yang bisa masuk FK” itu tidak sepenuhnya benar, karena  saya sendiri pun berasal dari keluarga yang sederhana,, sebagai  gambaran di saat saya kuliah di FK UNRI dulu biaya SPP hanya Rp 1,6  juta/semester. Dan jika agan berprestasi banyak tawaran Beasiswa yang  bisa agan dapatkan nanti saat kuliah. 

 Ringkasnya gini gan, minimal waktu yang dibutuhkan buat seorang dokter  agar dia bisa buka praktek pribadi itu :
 - kuliah = 7 semester / 3,5 tahun
 - koas = 3 semester / 1,5 tahun
 - UKDI + ngurus administrasi = 4 bulan
 - Dokter internship = 1 tahun
  TOTAL WAKTU MINIMAL = 6 tahun 4 bulan

sumber : http://sidetek.blogspot.com/

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...