Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Sunday, April 14, 2013

Ciri-Ciri, Klasifikasi, Tipe Saluran, Contoh dan Peranan Porifera

Berhubung saya saat ini masih berada di kelas X SMA, saya juga mempelajari materi tentang Porifera salah satu kelompok hewan tak bertulang belakang (Inveterbrata)
Cekidot !

Nama Porifera berasal dari bahasa latin, porus yang berarti lubang, dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Porifera adalah salah satu contoh Avertebrata. Berdasarkan asal katanya, Porifera ini merupakan kelompok hewan yang mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling sederhana. Porifera atau disebut juga hewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air tawar Tubuh porifera terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik). Hewan porifera merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Porifera memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. Menurut Campbell (1998: 594), dari 9.000 spesies porifera (hewan spons), hanya 100 spesies saja yang hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut. Hewan sederhana ini selama hidupnya menetap di karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar air. Hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan setelah dewasa melekat pada suatu dasar sehingga bersifat sessile.

1) Ciri-Ciri Umum Porifera
Bentuk tubuh Porifera menyerupai vas bunga atau piala yang melekat pada dasar perairan. Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik). Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih disebut pinakosit. Pada epidermis terdapat lubang-lubang kecil yang disebut ostium, merupakan saluran yang berhubungan dengan rongga tubuh (spongosol). Lapisan dalam (endodermis/gastrodermis) tersusun atas sel-sel berflagel yang disebut koanosit yang bertugas untuk mencerna makanan. Diantara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah berupa bahan gelatin yang disebut mesoglea atau mesenkim. Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, dan sel arkeosit. Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengedarkan makanan yang dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi untuk membentuk duri (spikula) dan spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat, sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak dan berongga seperti spon. Sel arkeosit berfungsi sebagai sel reproduktif, yaitu membentuk tunas, gamet, dan regenerasi.
Porifera tidak mempunyai saluran pencernaan. Makanan Porifera berupa bahan-bahan organik dan organisme kecil yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan ditangkap oleh flagela pada koanosit dan kemudian dicerna secara intraseluler. Zat makanan diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya, sedangkan sisanya dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air. Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan tunas (budding) yang dapat memisahkan diri dan hidup sebagai individu baru atau tetap menempel pada induknya. Perkembangbiakan secara seksual berlangsung dengan membentuk sel telur dan sperma. Sel telur yang dibuahi sperma akan menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva bersilia. Larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui oskulum. Larva kemudian menempel pada tempat yang sesuai dan tumbuh menjadi Porifera baru.

ciri-ciri umum porifera :
  1. Tubuhnya berpori
  2. Multiseluler
  3. Tidak berpindah tempat (sesil)
  4. Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan) tetapi ada juga yang simetri radial
  5. Warna bervariasi
  6. Pencernaan secara intraseluler di dalam choanosit dan amoebosit
  7. mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
  8. Tubuh terdiri dari 2 lapisan (Diploblastik) yaitu Epidermis &Endodermis
  9. Endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) untuk pencernaan yang dilengkapi flagel
  10. tidak memiliki sel saraf
  11. Sel Skleroblas berfungsi membentuk duri sebagai kerangka

Ada tiga sistem saluran air pada Porifera, yaitu tipe ascon, sycon, dan rhagon.
a. Tipe Askon
Tipe askon merupakan sistem saluran air yang paling sederhana. Air masuk melalui pori kemudian menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Leucosolenia.
b. Tipe Sikon
Pada tipe ini air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Scypha.
c. Tipe Ragon atau Leukon
Tipe ragon merupakan tipe saluran air yang paling rumit.Air masuk melalui pori kemudian memasuki saluran radial yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Sel-sel koanosit terdapat pada rongga yang berbentuk bulat. Air kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya pada Euspongia dan Spongila.




Tipe saluran air pada Porifera askon sikon leukon (rhagon)

2) Struktur Tubuh
Tubuh Porifera tersusun dari banyak sel dan sel-selnya ini meskipun sangat sederhana tetapi sudah memiliki tugas sendiri-sendiri, yaitu ada yang bertindak sebagai kulit, penangkap makanan, pengedar makanan, dan penyusun rangka. Susunan tubuhnya ada dua lapisan/diplobastik, yaitu sebagai berikut.
a) Lapisan luar, tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih yang disebut pinakosit dan sebagai kulit luar.
b) Lapisan dalam yang tersusun oleh sel-sel leher/koanosit berbentuk seperti corong yang memiliki flagel, vakuola, dan nukleus. Di antara kedua lapisan ini terdapat mesenkim/mesoglea yang berisi bahan gelatin/jeli dan bersifat koloid yang terdapat sel-sel amoebosit bebas. Mesenkim ini berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan ke sel-sel lainnya dan zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel lainnya. Terdapat juga rangka (spikula atau sporogin), yaitu merupakan duri-duri penguat dinding yang lunak dan dapat tersusun dari zat kapur, zat kersik (silikat), atau protein. Jika Anda ingin mengamati bentuk spikula, Anda dapat mengambil sedikit bagian tubuh bunga karang, kemudian letakkan pada objek glass dengan menggunakan pinset, lalu tetesi air dan tutup dengan cover glass.

Kelompok Porifera ini belum mempunyai sistem saraf, tetapi apabila mendapatkan rangsang yang berupa sentuhan, terutama pada daerah oskulum, maka rangsang tersebut akan diteruskan dari sel ke sel secara lambat. Tetapi untuk sistem pencernaannya masih sangat sederhana dan berlangsung secara intrasel, gerakannya seperti pada aliran air, air yang membawa makanan biasanya berupa plankton dan oksigen yang terlarut. Makanan tersebut ditangkap oleh sel leher kemudian dicerna dalam vakuola dan sari-sarinya akan diangkut oleh sel-sel amoebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisa makanannya dikeluarkan melalui sel leher ke dalam air melalui spongosol.

3) Perkembangbiakan Porifera. Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dari dinding tubuhnya ke arah luar. Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan tumbuh menjadi Porifera baru atau dapat pula tetap melekat membentuk suatu koloni. Pembentukan kuncup ini dapat terjadi bila kondisi kurang menguntungkan, yaitu bila keadaan kering atau keadaan dingin. Pada Porifera air tawar akan terbentuk gemmulae atau plasma benih yang merupakan kumpulan sel-sel di dalam mesenkim yang terbungkus kuat dan tebal. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup dan menjadi Porifera baru.
Reproduksi Porifera secara seksual, yaitu dengan pembentukan arkeosit yang mengandung sperma dan ovum. Jika terjadi penyatuan sperma dan ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi larva bersilia, kemudian berenang meninggalkan induknya dan akan menempel pada suatu dasar dan hidup sebagai individu baru. Karena dalam satu tubuh menghasilkan dua sel kelamin, maka Porifera ini bersifat hemaprodit, perlu diingat pembuahan ini terjadi dari sperma yang berasal dari jenis induk Porifera yang lain, jadi tidak berasal dari induk yang sama.

4) Jenis-Jenis Porifera. Telah kita ketahui bahwa spikula tersusun dari zat kapur dan dari silikat, apakah Anda sudah mengamati dan membuktikan seperti pada kegiatan sebelumnya? Dengan dasar zat penyusun inilah jenis Porifera ini digolongkan. Beberapa kelas Porifera adalah sebagai berikut.

a) Kelas Calcarea, golongan Porifera ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kapur. Umumnya hidup di air laut yang dangkal. Misalnya, Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.
Sycon gelatinosum
Sycon gelatinosum

b) Kelas Hexactinellida, golongan ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik/silikat. Hidupnya di laut yang dalam, misalnya Pheronema sp., Euplectella, Regadrella sp.

Euplectella aspergillum
Euplectella aspergillum

c) Kelas Demospongiae, kelas ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di laut yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, misalnya Euspongia officinalis (spons mandi), Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.
Microciona sp.
Microciona sp


CIRI-CIRI
CALCAREA
HEXATINELIDA
DEMOSPONGIA
Rangka
Zat Kapur/Kalsium Karbonat (CaCO3)
Zat Kresik, Silikat (SiO2)
Tidak ada rangka
Habitat
Laut Dangkal
Laut Dalam
Laut Dalam, Laut Dangkal, dan Air Tawar
Reproduksi
Vegetatif, Generatif
Vegetatif
Vegetatif
Tipe Saluran Air
Asconoid
Syconoid
Leuconoid
Contoh
Sycon sp, Clathrina sp, Leucetusa lancifer, Scypha, Grantia
Pheronema sp, Euplectella sp, Staurocallyptus
Regadella
Spongila sp, Euspongia, Callyspongia, Phylospongia, Hippospongia, Niphates


5) Peranan Porifera
  • Sebagai Spons Mandi. contoh : Spongia, Hippospongia
  • Zat kimia yang dikeluarkan memilikki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya 
  • Digunakan dalam bidang Fiber Optik (FO). contoh :  Venus Flower  Basket
  

1 Comments:

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...