Pada tahun 2004, Aceh diterjang gelombang tsunami yang telah
menghancurkan kota tersebut. Tsunami yang datang menimpa Aceh dari
bagian sebelah barat, gelombang yang efeknya sampai di rasakan sampai ke
Sri Langka menghancurakan Aceh. Bahkan sebuah kapal pembangkit listrik
milik PLN yang ada di tengah laut hingga terdampar di tengah kota.
Bila kita lihat dan telusuri dari berbagai riset yang dilakukan pasca
tsunami di Aceh, hanya bagian barat dan tengah kota yang mengalami
kehancuran paling parah sedangkan pada daerah timur mengalami kehancuran
yang tidak terlalu parah.
Mengapa kehancuran Aceh tidak merat atau terjadi pebedaan tingkat
kehancuran? Seharusnya hanya bagian barat saja yang mengalami kehancuran
terparah, tapi mengapa kehancuran parah hingga mencapai tengah kota?
BIla kita memelihara tata ruang dan bangunan di Aceh, seluruh posisi
gedung dan jalan raya mengarah ke pusta kota. Jadi saat gelombang
tsunami pertama menerjang bagian barat Aceh, gelombang ini tidak dapat
sampai ke tengah kota dan berhenti jalan-jalan yang akan menuju pusat
kota. Pada gelombang kedua, gelombang air dengan kekuatan yang lebih
besar dapat sampai ke pusat kota. Hal ini terjadi karena pada gelombang
tsunami pertama aita yang berhenti di jalan-jalan kota telah membuka
jalur baru untuk gelombang kedua. Seolah-olah gelombang kedua berjalan
di atas gelombang pertama yang terlebih dahulu telah masuk ke dalam
kota.
National Geography sudah melakukan simulasi dan pembandingan dari
video amatir saat tsunami gelombang pertama dan tsunami gelomabng kedua,
hasil yang mereka peroleh untuk pertanyaan mangapa kehancura kota bisa
sampai hingga tengah kota hanyalah kesalahan pada tata kota. Selain
kekuatan tsunami yang memang besar ( efeknya hingga sampai ke Sri Langka
) kesalahan pada tata kota juga menjadi salah satu faktor kehancuran
Aceh.
Solusi tata kota yang baik menurut kami sebaiknya menyusun
jalan-jalan utama dan jalan kecil melewati kota atau membuangnya keluar
dari kota. Selain tata kota, hal penting lainnya yang harus diperhatikan
adalah sistem pembuangan air dan gorong-gorong kota.
Pada saat hujan / volume air dalam kota sedang tinggi, dengan sistem
pembuangan air dan gorong-gorong yang baik maka banjir dalam kota dapat
dihindari. Akan tetapi, semuanya hanya dapat di realisasikan apabila ada
kerjasama antara pemerintah sebagai pembuatan kebijakan dan warga
sebagai pelaksana kebijakan.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)