Berhubung saya baru saja mengikuti penyuluhan tentang lubang resapan biopori dan mempresentasikannya di depan kelas, kali ini saya akan meposting tentang Lubang Resapan Biopori. Cekidot !
Apa itu Biopori?
Biopori adalah lubang-lubang di tanah yang terbentuk karena aktifitas
organisme di dalamnya (Cacing, rayap, akar tanaman ,dll). Dengan adanya
biopori maka kemampuan tanah untuk menyerap air akan lebih tinggi.
Biopori dapat perbanyak dengan cara membuat lubang resapan biopori di
tanah dan mengisinya dengan zat” organik (sebangai makanan organisme
dalam tanah). Dengan bertambahnya makanan, organisme dalam tanah akan
lebih aktif menciptakan biopori
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah dan diisikan dengan sampah organik untuk memicu
pembentukan biopori.
Keuntungan Biopori?
Keuntungan dari lubang resapan biopori
- Meningkatkan daya resapan air dan mengurangi resiko banjir
- Mengubah sampah organik menjadi kompos
- Mengefisienkan pemanfaatan fauna tanah dan akar tanaman
- Mengurangi emisi gas CO2
Cara Pembuatan Biopori?
Cara pembuatan :
1 buat lubang silindris vertical di dalam tanah dengan
diameter 10cm. kedalamannya kirang lebih 100cm atau tidak melebihi
kedalaman air tanah jika air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang 50 –
100 c
2 mulut lubang dapat dipertebal dengan semen dengan ketebalan 2-3 cm dan lebar 2 cm
3 isi lubang dengan sampah organik (sampah dapur, hasil
pangkasan rumput, dll). Jika sudah berkurang isi lagi. Lubang ini harus
tetap terisi penuh dan tidak boleh kemasukan pasir atau tanah. (sampah
yang berpotensi menimbulkan bau dapat direndam dengan sampah kering yang
menyumbat lubang)
4 Kompos yang terbentuk di dalam lubang dapat diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang
Dimana Sebaiknya Lokasi Biopori?
Lokasi biopori sebaiknya:
- Bebas dari lalu-lalang
- Sering dilalui air
- Dekat dengan tanaman
Lokasi –lokasi yang sering digunakan sebagai tempat pembuatan lubang
resapan biopori adalah di saluran air dan di sekitar tanaman
Cara menghitung jumlah lubang yang perlu dibuat?
Jumlah lubang yang disarankan dapat dihitung dengan rumus :
Jumlah LRB = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap () / laju peresapan air per lubang (L/jam)
Contoh : intensitas hijan suatu daerah 50 mm/jam , laju peresapan air
perlubang 180 L/jam pada 100 bidang kedap. Maka jumlah LRB yang
disarankan adalah 28 lubang( pembulatan).
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)