Saat masih anak-anak, ibu Anda mungkin harus berjuang
agar Anda untuk mau mengonsumsi sayuran. Ternyata ini bukan tanpa
alasan, karena sayuran memiliki kandungan penting yang bisa membuat
tubuh Anda kebal penyakit.
Berbagai cara di lakukan oleh para ibu untuk membuat anak-anaknya mau
makan sayuran. Salah satunya dengan menghias labu kuning, wortel,
mentimun atau tomat menjadi berbagai bentuk yang menarik, mencampur
paprika merah dan kuning dalam salad, sehingga membuat makanan terlihat
lebih menarik.
Tentunya setiap apapun yang diberikan ibu kepada kita adalah semua
yang bermanfaat, termasuk sayuran. Sayuran menjadi sangat penting bagi
kesehatan karena mengandung fitokimia.
Apa Itu Fitokimia?
Fitokimia adalah zat aktif dalam tanaman yang memberikan warna, rasa,
bau, dan perlindungan terhadap penyakit pada tanaman. Fitokimia bekerja
sebagai antioksidan kuat, yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh kita
terhadap penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebagian besar penelitian yang dilakukan berfokus pada efek anti
kanker dari fitokimia, hasilnya sama pentingnya untuk Anda yang ingin
meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau mencegah penuaan.
Para ilmuwan di Human Nutrition Research Center on Aging
(HNRC) memberi nilai pada 60 buah-buahan dan sayuran yang berpotensi
menjadi antioksidan, yang bisa menstabilkan sel dan membantu melawan
kerusakan akibat radikal bebas dan molekul yang melemahkan sistem
kekebalan tubuh.
Antioksidan dapat membantu Anda mencegah kanker, penyakit jantung dan
kondisi lain yang merugikan kesehatan. Buah dengan skor tertinggi dalam
studi HNRC adalah blueberry, kemudian stroberi, plum, dan kismis.
Banyak dari antioksidan juga memiliki sifat anti-inflamasi, dan
beberapa lagi memiliki kemampuan alami mengurangi kadar kolesterol
darah. Maka, sangat penting untuk mengisi diet Anda dengan makanan yang
berwarna-warni. Makanlah buah dan sayuran berwarna biru, merah, ungu,
oranye, kuning, dan hijau.
Segar atau Beku?
Buah-buahan dan sayuran beku memiliki manfaat yang sama dengan yang
segar. Buah-buahan dan sayuran segar biasanya dipanen lebih awal,
sebelum matang sepenuhnya. Tapi akan lebih baik lagi jika Anda menanam
buah atau sayuran sendiri, atau Anda bisa membeli langsung dari
perkebunan terdekat.
Sumber Fitokimia
Berikut ini sumber makanan yang mengandung fitokimia:
Buah-buahan
Apel, aprikot, alpukat, pisang, ceri, jeruk, anggur, kiwi, lemon, mangga, melon, jeruk, pepaya, persik, pir, dan plum.
Apel, aprikot, alpukat, pisang, ceri, jeruk, anggur, kiwi, lemon, mangga, melon, jeruk, pepaya, persik, pir, dan plum.
Serealia
jagung, gandum, quinoa, beras merah, dan benih gandum.
jagung, gandum, quinoa, beras merah, dan benih gandum.
Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Flaxseed, macadamia, pecan, biji wijen, dan walnut.
Flaxseed, macadamia, pecan, biji wijen, dan walnut.
Sayuran
Asparagus, buncis, bit, brokoli, kubis brussel, kol, wortel, seledri, kembang kol, jagung, terung, sayuran hijau gelap dan selada, jamur, bawang, kacang hijau dan kering, cabe, kentang, labu, kedelai, selada air, musim dingin labu, tomat, dan lainnya.
Asparagus, buncis, bit, brokoli, kubis brussel, kol, wortel, seledri, kembang kol, jagung, terung, sayuran hijau gelap dan selada, jamur, bawang, kacang hijau dan kering, cabe, kentang, labu, kedelai, selada air, musim dingin labu, tomat, dan lainnya.
So, patuhilah pesan ibu untuk selalu mengonsumsi sayuran dan buah-buahan di setiap menu makan Anda. (dan)
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)