Semangat
untuk menuntut ilmu memang tidak terpengaruh usia seperti yang
dilakukan Murakawa ini. Meski berusia 98 tahun namun ia masih
bersemangat menjalani kuliah di sebuah universitas di Osaka, Jepang.
Murakawa kuliah dengan mengandalkan beasiswa di Universitas Momoyama Gakuin. Lima tahun lalu ia bertekad menempuh jurusan Sejarah Politik Internasional di sana setelah sebelumnya lulus dari Hukum Internasional. Untuk berangkat kuliah pun Murakawa dua kali dalam seminggu harus mengendarai kereta dan bis selama dua jam.
Murakawa yang selamat dari gempa besar Kanto pada 1923 dan Perang Pasifik tidak bisa menikmati bangku kuliah saat muda. Tak heran ia bertekad memanfaatkan kesempatan sekecil apapun untuk kuliah meski telah uzur. “Dikaruniai kesempatan seperti ini membuatku ingin belajar sebisa mungkin,” ucapnya.
Kakek asal Asakusa, Tokyo, ini selalu fokus mendengar semua penjelasan dosen sambil duduk di atas bangku yang telah ia beri bantalan. Ia juga bergaul dengan mahasiswa muda lainnya dan aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas, terutama tentang perang yang pernah dirasakannya.
Murakawa hidup melalui era Taisho (1912-1926), Showa (1926-1989) dan Heisei (1989 hingga kini). Ia mengaku tertarik kuliah lagi setelah pensiun dari kerja selama 85 di tahun di pabrik garmen. Saat ini Murakawa sedang semangat belajar bahasa Inggris karena tertarik memahami isi iklan berbahasa Inggris.
Murakawa kuliah dengan mengandalkan beasiswa di Universitas Momoyama Gakuin. Lima tahun lalu ia bertekad menempuh jurusan Sejarah Politik Internasional di sana setelah sebelumnya lulus dari Hukum Internasional. Untuk berangkat kuliah pun Murakawa dua kali dalam seminggu harus mengendarai kereta dan bis selama dua jam.
Murakawa yang selamat dari gempa besar Kanto pada 1923 dan Perang Pasifik tidak bisa menikmati bangku kuliah saat muda. Tak heran ia bertekad memanfaatkan kesempatan sekecil apapun untuk kuliah meski telah uzur. “Dikaruniai kesempatan seperti ini membuatku ingin belajar sebisa mungkin,” ucapnya.
Kakek asal Asakusa, Tokyo, ini selalu fokus mendengar semua penjelasan dosen sambil duduk di atas bangku yang telah ia beri bantalan. Ia juga bergaul dengan mahasiswa muda lainnya dan aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas, terutama tentang perang yang pernah dirasakannya.
Murakawa hidup melalui era Taisho (1912-1926), Showa (1926-1989) dan Heisei (1989 hingga kini). Ia mengaku tertarik kuliah lagi setelah pensiun dari kerja selama 85 di tahun di pabrik garmen. Saat ini Murakawa sedang semangat belajar bahasa Inggris karena tertarik memahami isi iklan berbahasa Inggris.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)