Kepolisian
Shanghai telah mulai melakukan penyelidikan terhadap sebuah perusahaan
garmen lokal setelah kandungan zat pewarna beracun ditemukan pada
beberapa seragam sekolah.
Biro Supervisi Teknis dan Kualitas Shanghai (SQTSB) menyatakan seperti dilansir China Daily, Selasa (26/2/2013), kandungan pewarna amina aromatik telah ditemukan beberapa hari lalu pada sekumpulan seragam sekolah buatan Shanghai Ouxia Clothing Company.
Kemudian pada 18 Februari lalu, sekitar 24.600 siswa SD dan SMP diperintahkan untuk tidak lagi mengenakan pakaian seragam buatan perusahaan itu.
Otoritas pendidikan pun memerintahkan dilakukannya penyelidikan atas hal ini.
Senyawa amina aromatik biasa digunakan untuk memproduksi plastik dan pestisida. Senyawa itu dapat berubah menjadi racun bila dihirup atau terserap ke pori-pori kulit. Bahkan ada pula yang mengandung karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker sehingga telah dilarang digunakan sebagai pewarna di Uni Eropa.
Menurut harian Shanghai Daily, total 41 sekolah telah membeli seragam dari perusahaan tersebut.
Kepolisian pun saat ini juga tengah menyelidiki apakah pejabat-pejabat terkait telah mengizinkan seragam-seragam beracun tersebut masuk ke lingkungan sekolah-sekolah.
Biro Supervisi Teknis dan Kualitas Shanghai (SQTSB) menyatakan seperti dilansir China Daily, Selasa (26/2/2013), kandungan pewarna amina aromatik telah ditemukan beberapa hari lalu pada sekumpulan seragam sekolah buatan Shanghai Ouxia Clothing Company.
Kemudian pada 18 Februari lalu, sekitar 24.600 siswa SD dan SMP diperintahkan untuk tidak lagi mengenakan pakaian seragam buatan perusahaan itu.
Otoritas pendidikan pun memerintahkan dilakukannya penyelidikan atas hal ini.
Senyawa amina aromatik biasa digunakan untuk memproduksi plastik dan pestisida. Senyawa itu dapat berubah menjadi racun bila dihirup atau terserap ke pori-pori kulit. Bahkan ada pula yang mengandung karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker sehingga telah dilarang digunakan sebagai pewarna di Uni Eropa.
Menurut harian Shanghai Daily, total 41 sekolah telah membeli seragam dari perusahaan tersebut.
Kepolisian pun saat ini juga tengah menyelidiki apakah pejabat-pejabat terkait telah mengizinkan seragam-seragam beracun tersebut masuk ke lingkungan sekolah-sekolah.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)