Jasa-jasanya dilupakan, dia berhenti tanpa tunjangan dan pensiun.
Tentara AS pembunuh Osama bin Laden dianggap sebagai pahlawan yang berhasil mengubah jalan sejarah. Namun, ternyata jasa-jasanya kini tidak dianggap dan dia hidup merana tanpa harta dan istri yang meninggalkannya.
Pria yang menolak disebutkan namanya ini mengaku telah bergabung di angkatan laut AS dan menjadi pasukan khusus SEAL selama 16 tahun. Kisah pria yang hanya disebut "Si Penembak" ini akan tertuang dalam laporan khusus majalah Esquire Maret nanti.
Dilansir Daily Mail, Senin 11 Februari 2013, Si Penembak menyatakan mundur dari pasukan SEAL Team Six pada September tahun lalu. Menurut peraturan angkatan bersenjata AS, tentara baru akan menerima tunjangan pensiun jika telah bertugas selama 20 tahun.
"Saya meninggalkan SEAL pada Jumat. Tunjangan kesehatan saya dan keluarga saya diputus pada Jumat tengah malam. Mereka mengatakan 'Kau telah keluar, tunjangannya berakhir. Terima kasih untuk pengabdian selama enam belas tahun'. Sialan, " kata dia kesal.
Setelah operasi pembunuhan Osama bin Laden Mei 2011 lalu, kehidupan pernikahannya dengan istrinya guncang. Mereka bercerai namun masih hidup bersama untuk berhemat, karena belum mampu hidup sendiri-sendiri.
Tidak ada lagi tunjangan pensiun, kesehatan, perlindungan bagi dirinya, anak-anak dan mantan istrinya, padahal sebagai pembunuh orang nomor satu al-Qaeda dia berpotensi menjadi target pembunuhan para militan. Untuk itu, dia telah melatih anak-anak dan pasangannya untuk menghadapi serangan.
Dia telah memerintahkan anak-anaknya bersembunyi di bathtub jika ada serangan. Bathtub adalah tempat teraman dan terkuat untuk menghindari peluru. Selain itu, istrinya juga telah dilatih menggunakan senapan, dengan pisau sebagai senjata cadangan di laci dapur.
Dia juga sudah mempersiapkan tas darurat yang berisi pakaian, makanan dan kebutuhan lainnya untuk bertahan hidup selama dua minggu di persembunyian.
Wartawan Esquire, Phil Bronstein, yang mewawancarai mantan tentara ini mengatakan bahwa saat ini Si Penembak sedang mencari kerja sebagai warga sipil. "Bagaimana cara dia menghidupi dan memberi makan keluarganya akan menjadi mimpi buruk," kata Bronstein.
Kepada majalah Esquire juga, Si Penembak mengisahkan bagaimana cara dia membunuh Osama bin Laden di lantai tiga rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan. Dia menembak Osama tiga kali tepat di jidatnya.
Tentara AS pembunuh Osama bin Laden dianggap sebagai pahlawan yang berhasil mengubah jalan sejarah. Namun, ternyata jasa-jasanya kini tidak dianggap dan dia hidup merana tanpa harta dan istri yang meninggalkannya.
Pria yang menolak disebutkan namanya ini mengaku telah bergabung di angkatan laut AS dan menjadi pasukan khusus SEAL selama 16 tahun. Kisah pria yang hanya disebut "Si Penembak" ini akan tertuang dalam laporan khusus majalah Esquire Maret nanti.
Dilansir Daily Mail, Senin 11 Februari 2013, Si Penembak menyatakan mundur dari pasukan SEAL Team Six pada September tahun lalu. Menurut peraturan angkatan bersenjata AS, tentara baru akan menerima tunjangan pensiun jika telah bertugas selama 20 tahun.
"Saya meninggalkan SEAL pada Jumat. Tunjangan kesehatan saya dan keluarga saya diputus pada Jumat tengah malam. Mereka mengatakan 'Kau telah keluar, tunjangannya berakhir. Terima kasih untuk pengabdian selama enam belas tahun'. Sialan, " kata dia kesal.
Setelah operasi pembunuhan Osama bin Laden Mei 2011 lalu, kehidupan pernikahannya dengan istrinya guncang. Mereka bercerai namun masih hidup bersama untuk berhemat, karena belum mampu hidup sendiri-sendiri.
Tidak ada lagi tunjangan pensiun, kesehatan, perlindungan bagi dirinya, anak-anak dan mantan istrinya, padahal sebagai pembunuh orang nomor satu al-Qaeda dia berpotensi menjadi target pembunuhan para militan. Untuk itu, dia telah melatih anak-anak dan pasangannya untuk menghadapi serangan.
Dia telah memerintahkan anak-anaknya bersembunyi di bathtub jika ada serangan. Bathtub adalah tempat teraman dan terkuat untuk menghindari peluru. Selain itu, istrinya juga telah dilatih menggunakan senapan, dengan pisau sebagai senjata cadangan di laci dapur.
Dia juga sudah mempersiapkan tas darurat yang berisi pakaian, makanan dan kebutuhan lainnya untuk bertahan hidup selama dua minggu di persembunyian.
Wartawan Esquire, Phil Bronstein, yang mewawancarai mantan tentara ini mengatakan bahwa saat ini Si Penembak sedang mencari kerja sebagai warga sipil. "Bagaimana cara dia menghidupi dan memberi makan keluarganya akan menjadi mimpi buruk," kata Bronstein.
Kepada majalah Esquire juga, Si Penembak mengisahkan bagaimana cara dia membunuh Osama bin Laden di lantai tiga rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan. Dia menembak Osama tiga kali tepat di jidatnya.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)