Jadi dokter, profesi ini mungkin merupakan profesi yg banyak dicita2kan orang, karena ingin membantu orang lain, ingin menyalurkan sifat sosial, membahagiakan orang tua, ingin jadi kaya, atau sekedar buat gaya2an...
itulah beberapa alasan yg saya temui saat bertanya kepada beberapa teman saya yg merupakan calon dokter.... namun ironisnya kebanyakan orang hanya mengetahui profesi dokter dari hal-hal positifnya saja (red : hal enak2nya saja), padahal banyak hal ‘SULIT’ yg harus ditempuh oleh seorang mahasiswa kedokteran untuk dapat menjadi seorang dokter. Nah, sebelum agan2 siswa, saudara agan, keponakan atau anak2 agan masuk ke fakultas kedokteran (FK) sebaiknya agan harus tahu beberapa tahapan yg harus ditempuh seorang calon dokter sebelum jadi dokter.
1. Seleksi masuk FK
Proses seleksi masuk fakultas kedokteran tidak jauh berbeda dengan seleksi masuk ke fakultas lainnya,, yang berbeda biasanya hanya passing grade dan biaya awal/uang pembangunan (ada beragam istilahnya) Prosesnya sendiri ada yang melalui PBUD (penelusuran bibit unggul daerah), SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri), jalur khusus, dll. Nah yang perlu DIKETAHUI bersama, masuk FK itu tidak selalu harus bayar mahal,, karena biaya mahal itu hanya jika kita masuk FK melalui proses Jalur Khusus (kalau di tempat saya UNRI - Universitas Riau istilahnya Bina Lingkungan). Jika melalui proses Jalur Khusus biaya awal yang harus dibayar berkisar 60-200 juta. Namun jika melalui proses PBUD atau SNMPTN biaya awalnya hanya berkisar 10-20 juta.
2. Kuliah Sarjana
Sistem perkuliahan di kedokteran saat ini menggunakan sistem KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), saat kuliah nantinya calon2 dokter akan mengikuti kuliah pakar, tutorial, skill lab, praktikum, dan ujian. Tutorial sendiri merupakan suatu metode belajar kelompok (10-15 mahasiswa) yang dibimbing oleh seorang tutor (dosen). Skill lab merupakan simulasi keterampilan medis yang biasanya dipraktekkan dengan bantuan alat peraga (phantom) atau pasien simulasi. Contohnya skill ‘mengambil darah’, disini biasanya antara 2 orang mahasiswa kedokteran akan saling bertukar peran untuk mempelajari keterampilan ini. A mengambil darah B, dan kemudian sebaliknya. Praktikum merupakan pelaksanaan keterampilan biomedis misalnya histologi, mikrobiologi, dan anatomi. Nah untuk anatomi seorang mahasiswa kedokteran harus mempelajari seorang Kadaver “mayat yang diawetkan” untuk dipelajari bentuk dan letak organ2 tubuhnya. Kuliah sarjana kedokteran ini lamanya bervariasi, paling cepat 3,5 tahun.
3. Profesi (Koas)
Setelah lulus sarjana (mendapat gelar S.Ked “sarjana kedokteran”), seorang calon dokter untuk mendapatkan titel dokter (dr.) nya harus melaksanakan profesi atau istilahnya menjadi seorang koas (istilah kerennya dokter muda). Proses ini merupakan proses yang tersulit dan paling berkesan bagi seorang dokter. Proses ini dilaksanakan di rumah sakit pendidikan selama minimal 1,5 tahun (untuk UNRI dilaksanakan di RSUD Arifin Achmad / RSUD AA). Tahap ini merupakan tahap pengaplikasian ilmu kedokteran yg telah dimiliki selama kuliah kepada pasien sebenarnya. Jadi pada tahap ini calon dokter sudah bertindak sebagai dokter namun masih di bawah pengawasan pembimbingnya. Nah pada tahap ini, pada beberapa bagian tertentu seorang dokter muda akan melaksanakan Jaga Malam, misalnya di bagian IGD (gawat darurat) RSUD AA, jika kita mendapat giliran Jaga Malam, maka artinya kita harus bertugas di Rumah Sakit selama 32 jam, karena harus masuk Shift pagi (Jam 7 - 14.00), ditambah shift jaga (jam 14.00 - 7.00), plus kegiatan pagi besoknya lagi (jam 7 - 14.00). Kebayangkan gimana capeknya ?? Belum lagi saat menghadapi keluarga pasien yang cerewet, pasien yg memiliki sakit menular, serta pasien yang sakratul maut,, jadi gak selalu enak untuk jadi dokter itu gan... hehe
4. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
Setelah menyelesaikan profesi, seorang dokter muda tadi akan di yudisium sebagai tanda sah mengenakan titel dokter (dr.), namun tidak sampai disitu, dokter tadi tidak bisa langsung bebas melaksanakan praktek kedokterannya, terlebih dahulu dokter tersebut harus mengikuti UKDI atau ujian kompetensi dokter indonesia,, ujian ini dilaksakan 4x setahun, dan serentak di seluruh indonesia, jadi sebagai standarisasi bahwa semua dokter dari FK manapun memiliki kompetensi minimal yang sama. Jadi UKDI ini ibarat UN (Ujian Nasional) nya lah kalau bagi anak SMA. UKDI ini terdiri dari ujian teori (disebut CBT) yang berjumlah 200 soal dan ujian praktek (disebut OSCE) yang terdiri dari 12 station. Biaya mengikuti UKDI ini juga cukup besar gan, Rp 1 juta/ujian per orang. Jika lulus UKDI, dokter tadi akan diperbolehkan mengurus STR “surat tanda registrasi”, sebagai tanda dia sudah legal berpraktek di Indonesia. Nah jika belum lulus UKDI, dokter yg bersangkutan harus mengikuti lagi UKDI ini 3 bulan kemudian, dan tentunya harus membayar lagi gan biaya administrasinya. updated : UKDI agan berganti dengan EXIT EXAM, dimana pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pihak kampus dan dilaksanakan pada tingkat akhir setelah selesai koas dan sebelum yudisium dokter. Sehingga tidak ada lagi dokter yang nasibnya tidak jelas (sudah dokter tapi tidak boleh praktek karena tidak lulus ujian kompetensi) 5. Internship Yang kelima ini merupakan program baru bagi dokter lulusan sistem KBK, jadi setelah mendapat STR, walaupun sudah diperbolehkan melaksanakan praktek kedokteran dengan mandiri, tempat melaksanakan prakteknya masih dibatasi. Kita belum diperbolehkan membuka praktek pribadi, dokter internship hanya diperbolehkan melaksanakan praktek pada wahana tempat dia mendapat SIP (Surat Izin Praktek) Intersnhip. Program ini wajib diikuti selama minimal 1 tahun. Wahana pelaksanaan internship ini pun terbatas pada Rumah Sakit tipe C (kabupaten) dan Puskesmas se – Indonesia. Jadi dokter baru tadi harus bersedia diletakkan dimana saja di wilayah Indonesia. Namun yg jadi perhatian adalah masalah insentifnya, berdasarkan Peraturannya dokter Internship hanya mendapat bantuan hidup sebesar 1,2 juta/bulannya. Dan saya sendiri masih berada pada tahap ke-5 ini gan. updated : gaji internship sekarang sudah naik gan, jadi 2,5 juta/bulan, semoga ke depan tambah layak lagi Nah itu dia gan beberapa tahapan yang harus dilewati seorang Dokter. Melalui ini TS tidak bermaksud menakut2i agan yang mau menjadi Dokter, tapi cuma sekedar memberi tahu bahwa jangan hanya beranggapan enaknya saja untuk menjadi dokter, dan jangan juga menjadi dokter karena hanya ingin jadi kaya. Kalo mau kaya ya jadi pengusaha aja gan. Karena Dokter merupakan pekerjaan sosial, yang lebih mendahulukan harkat hidup insani daripada sebuah materi. TS juga berpesan bagi agan2 yang memiliki ekonomi kurang mampu namun benar2 ingin menjadi seorang Dokter, jangan takut masuk Fakultas Kedokteran, karena seperti yang saya katakan di awal2 tadi bahwa Isu “hanya orang kaya yang bisa masuk FK” itu tidak sepenuhnya benar, karena saya sendiri pun berasal dari keluarga yang sederhana,, sebagai gambaran di saat saya kuliah di FK UNRI dulu biaya SPP hanya Rp 1,6 juta/semester. Dan jika agan berprestasi banyak tawaran Beasiswa yang bisa agan dapatkan nanti saat kuliah.
Ringkasnya gini gan, minimal waktu yang dibutuhkan buat seorang dokter agar dia bisa buka praktek pribadi itu :
- kuliah = 7 semester / 3,5 tahun
- koas = 3 semester / 1,5 tahun
- UKDI + ngurus administrasi = 4 bulan
- Dokter internship = 1 tahun
TOTAL WAKTU MINIMAL = 6 tahun 4 bulan
sumber : http://sidetek.blogspot.com/
sumber : http://sidetek.blogspot.com/
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)