LANGKA
dan unik. Itulah yang terjadi pada sebatang pohon kelapa milik Sohid DJ
(71), warga Desa Gunung Meraksa Baru, Kecamatan Pendopo, Kabupaten
Empatlawang Sumatera Selatan. Pohon kelapa yang tumbuh di areal
persawahan, dibelakang mesin penggilingan padi punya lima cabang.
Ceritanya, dulu saat berumur 3 tahun belum mempunyai cabang bahkan nyaris mati. Daunnya mengering, bagian batangnya kerdil ketika itu. Kini pohon kelapa itu berumur sekitar 9 tahun dan tingginya 8 meter itu.
Anehnya, daun yang keluar muncul dari empat cabang. Lama-kelamaan cabang itu subur dan membesar, sedangkan bagian batang tetap kecil seakan patah bila menahan keempat cabang kelapa yang besar itu. Nyatanya batang masih cukup kuat sampai sekarang,
Dari penuturan pemilik, Sohid, sebelum nyaris mati waktu lalu pohon kelapa tumbuh seperti pohon kelapa lainnya, bahkan sempat berbuah. Rasa airnya sangat manis, bila dibandingkan dengan air kelapa pada umumnya. Hanya saja belum ada kejadian aneh selain dengan pertumbuhan kelapa tersebut.
Bahkan Sohid sempat menyampaikan keanehannya kepada dua Pjs Bupati Empatlawang meski dianggap biasa.
Keunikan bertambah. Sekitar 2 tahun yang lalu dibawah keempat cabang tersebut tumbuh satu cabang lagi. Jumlah cabangnya menjadi lima. Keunikan ini pun belum menyebar ke masyarakat ramai. Hanya sebagian warga yang mendatanginya.
Sohid mengaku tidak begitu pedulikan pohon kelapanya bercabang lima. Tetapi ia sempat mengkaitkan dengan perkembangan Kabupaten Empatlawang. “Sebelum terbentuknya Kabupaten Empatlawang ini pohon kelapa sempat hampir mati. Namun pada tahun 2003, setelah terbentuknya Kabupaten Empatlawang, pohon kelapa kembali tumbuh subur dan mempunyai empat cabang. Dua tahun terakhir ini, sejak bupati definitif, cabang bertambah satu lagi,” ujar mantan pejuang di Kabupaten Empatlawang.
Ia berharap keunikan menjadi pertanda baik untuk Kabupaten Empatlawang yang terus tumbuh dan maju, seiring pertambahan waktu. Baginya kelapa itu mempunyai kelebihan dari kelapa lainnya, yakni batang yang kecil tetapi mampu menopang beban yang lebih berat. “Ya, inilah kebesaran Tuhan, kalau kita kaji dengan akal pikiran hal yang tidak mungkin,” katanya.
Ceritanya, dulu saat berumur 3 tahun belum mempunyai cabang bahkan nyaris mati. Daunnya mengering, bagian batangnya kerdil ketika itu. Kini pohon kelapa itu berumur sekitar 9 tahun dan tingginya 8 meter itu.
Anehnya, daun yang keluar muncul dari empat cabang. Lama-kelamaan cabang itu subur dan membesar, sedangkan bagian batang tetap kecil seakan patah bila menahan keempat cabang kelapa yang besar itu. Nyatanya batang masih cukup kuat sampai sekarang,
Dari penuturan pemilik, Sohid, sebelum nyaris mati waktu lalu pohon kelapa tumbuh seperti pohon kelapa lainnya, bahkan sempat berbuah. Rasa airnya sangat manis, bila dibandingkan dengan air kelapa pada umumnya. Hanya saja belum ada kejadian aneh selain dengan pertumbuhan kelapa tersebut.
Bahkan Sohid sempat menyampaikan keanehannya kepada dua Pjs Bupati Empatlawang meski dianggap biasa.
Keunikan bertambah. Sekitar 2 tahun yang lalu dibawah keempat cabang tersebut tumbuh satu cabang lagi. Jumlah cabangnya menjadi lima. Keunikan ini pun belum menyebar ke masyarakat ramai. Hanya sebagian warga yang mendatanginya.
Sohid mengaku tidak begitu pedulikan pohon kelapanya bercabang lima. Tetapi ia sempat mengkaitkan dengan perkembangan Kabupaten Empatlawang. “Sebelum terbentuknya Kabupaten Empatlawang ini pohon kelapa sempat hampir mati. Namun pada tahun 2003, setelah terbentuknya Kabupaten Empatlawang, pohon kelapa kembali tumbuh subur dan mempunyai empat cabang. Dua tahun terakhir ini, sejak bupati definitif, cabang bertambah satu lagi,” ujar mantan pejuang di Kabupaten Empatlawang.
Ia berharap keunikan menjadi pertanda baik untuk Kabupaten Empatlawang yang terus tumbuh dan maju, seiring pertambahan waktu. Baginya kelapa itu mempunyai kelebihan dari kelapa lainnya, yakni batang yang kecil tetapi mampu menopang beban yang lebih berat. “Ya, inilah kebesaran Tuhan, kalau kita kaji dengan akal pikiran hal yang tidak mungkin,” katanya.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)