Pornografi di Jepang ternyata merupakan hak yang bebas dan legal. Bebas di sini dalam artian memproduksi baik berupa film, majalah, buku, foto, alat peraga yang dijual dan didistribusikan.
Untuk film, Jepang memiliki industri yang sangat besar. Mereka memproduksi banyak film dan diminati di seluruh dunia karena fantasi serat ceritanya yang cukup radikal.
Tabir industri ini akhirnya dikuak dan dibeberkan semua yang berada di balik pembuatan film ini. Yuk kita simak fakta-fakta dibawah ini.
1.
Manipulasi Video Porno
Seringkali kita menjumpai film porno Jepang yang
menceritakan adegan pemerkosaan atau hubungan seks di tempat umum.
Ternyata itu hanya manipulasi saja dan semua yang ada di situ merupakan
settingan yang seolah-olah dibuat asli.
Suasana yang mereka buat juga sama seperti dalam pembuatan film pada umumnya. Mereka juga memakai figuran yang berperan seperti orang awam.Jika benar akan dikenai hukuman sesuai undang-undang di sana.
2.
Gairah Palsu
Sebenarnya dalam bercinta wanita tidak berisik seperti
di film-film porno Jepang. Namun akan terlihat aneh jika melihat film
porno tanpa suara apapun, dan untuk merangsang otak kita maka pemeran
pun dibuat seolah-olah mengalami gairah yang luar biasa.
Rekayasa ini digunakan agar film tersebut menarik perhatian para penggemarnya. Walau terkadang agak berlebihan dalam berteriak namun ada aja yang menyukainya.
3.
Tahan Bercinta Selama Berjam-Jam
Di Jepang, wanita selalu menjadi pemeran utama dalam
film porno. Dalam sebuah adegan digambarkan seorang wanita yang bertahan
dalam bercinta, namun sebenarnya hal tersebut tidaklah benar.
Faktanya, adegan tersebut juga disyuting perframe yang kemudian digabung, sehingga seolah-olah pemeran utama terlihat kuat. Semua film dibuat dengan menggunakan teknik yang sama pada film biasa.
4.
Pornografi Legal, Kejahatan Seksual Rendah
Sangat mencengangkan, meski pornografi dilegalkan di
sana, ternyata angka kejahatan seksual sangat rendah. Norma yang
menancap erat di Jepang membuat sedikit orang untuk melakukan hal
tersebut. Pasalnya mereka akan dianggap sebagai orang gila jika nekat
berbuat seperti itu.
Tak ada maniak berbuat nekat akibat kecanduan film porno, sehingga aman-aman saja bagi para pelaku industri. Kejahatan seperti ini juga mendapat hukuman yang berat, terlebih bagi orang Jepang hal ini sangat tidak umum di sana.
5.
Pemerkosaan
Cerita-cerita film porno Jepang memang banyak sekali
fantasinya, salah satunya adalah adegan pemerkosaan. Penggambaran yang
mereka lakukan seoalah0olah benar dan sang korban menyukainya. Hal
tersebut adalah bohong besar dan akting saja agar menjadi bumbu cerita.
6.
Wajib Sensor
Setiap gambar ataupun film berbau pornografi di Jepang
diwajibkan untuk disensor. Jika tidak maka akan mendapat sanksi yang
berat hingga ancaman penutupan usaha.
Namun tetap saja ada jalur belakang yang menjual film tanpa sensor. Hal ini dijadikan bisnis oleh para yakuza untuk mereka yang menginginkannya. Untuk urusan harga pastinya lebih mahal dari film yang dijual di toko dan proses transakasi yang lebih ribet.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)