Sekitar 14 orang dilaporkan tewas di Pesawar, Pakistan, akibat serangan
bom di pinggir jalan sesaat setelah konvoi aparat keamanan lewat di
daerah pasar yang ramai.
Diberitakan Reuters, Minggu 30 Juni 2013, dua personel paramiliter yang naik di atas konvoi terbuka dilaporkan terluka, namun korban ledakan yang tewas kebanyakan berasal dari warga setempat yang sedang berbelanja di pasar Badhber. Polisi menduga serangan dilakukan oleh militan Taliban Pakistan.
"Ledakan begitu kuat sehingga menghancurkan 10 toko dan delapan kendaraan," kata Kepala Polisi Badhber, Mir Ajab Khan. "Banyak korban yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak."
Diberitakan Reuters, Minggu 30 Juni 2013, dua personel paramiliter yang naik di atas konvoi terbuka dilaporkan terluka, namun korban ledakan yang tewas kebanyakan berasal dari warga setempat yang sedang berbelanja di pasar Badhber. Polisi menduga serangan dilakukan oleh militan Taliban Pakistan.
"Ledakan begitu kuat sehingga menghancurkan 10 toko dan delapan kendaraan," kata Kepala Polisi Badhber, Mir Ajab Khan. "Banyak korban yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak."
Semua korban tewas selain polisi adalah warga sipil. Empat anak kecil dan seorang wanita ditemukan tewas. Saat ini, diperkirakan sekitar 25 orang terluka. "Beberapa yang terluka dalam kondisi kritis dan dalam perawatan insentif," kata pengawas medis Lady Reading Hospital, Mohammad Iqbal Afridi.
Pejabat senior pasukan paramiliter Frontier Corps (FC) mengakui dua korban luka adalah anggotanya dan sedang dalam perawatan rumah sakit militer. Rentetan serangan bom terus terjadi di Pakistan beberapa minggu terakhir sebagai tantangan kepada pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif, yang menang telak pada 11 Mei 2013 lalu.
Sebelum pemilu, Sharif menyatakan bersedia untuk negosiasi untuk mengakhiri pertempuran dengan Taliban. Namun, tawaran tersebut dimentahkan oleh Taliban setelah pesawat tak berawak Amerika Serikat menewaskan salah satu pemimpinnya. Taliban bersumpah untuk memberikan pelajaran kepada Pakistan dan AS setelah peristiwa tersebut.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)