APRIL
ini, tepat 100 tahun tenggelamnya kapal pesiar mewah Titanic. Seabad
lalu, kapal yang berlayar dari Southampton menuju New York tersebeut
tenggelam di perairan Atlantik Utara akibat menabrak gunung es, dan
menenggelamkan 1.514 dari 2.224 orang yang ada di atasnya. Apakah gunung
es merupakan satu-satunya penyebab tenggelamnya Titanic?
Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari MSNBC, Selasa (3/4):
1.Iklim Menyebabkan Banyak Potongan Gunung Es di Tengah Laut
Kondisi cuaca di Atlantik Utara membuat banyak potongan gunung es besar mengapung dari iklim yang lebih hangat di perairan Gulf Stream. Ini sangat tidak menguntungkan bagi kapal yang sedang berlayar di perairan tersebut.
2.Arus pasang mengirim gunung es ke arah selatan
Bulan lalu, para astronom di Texas State University mencatat bahwa apabila matahari, bulan, dan bumi dalam posisi yang selaras, ini dapat menyebabkan gelombang pasang tinggi. Hal inilah yang terjadi pada 1912 ketika Titanic tenggelam. Arus laut membawa gunung es yang terjebak di Laut Labrador ke perairan yang dilalui kapal Titanic.
3.Kapal Bergerak Terlalu Cepat
Para ahli Titanic mengatakan bahwa kapten kapal pada saat itu, Edward J Smith, bertujuan untuk menandingi kecepatan kapal pesiar Olympic, armada yang berada dalam satu perusahaan pesiar yang sama dengan Titanic. Fakta bahwa Titanic sedang berlayar dengan kecepatan penuh meski sudah mengetahui ada gunung es yang menunggu di depannya adalah kesalahan fatal.
4.Peringatan Gunung Es Diabaikan
Awak kapal Titanic menerima peringatan mengenai adanya gunung es melalui handie-talkie, namun diindikasi tidak diteruskan oleh operator radio ke Kapten Smith yang bertugas. Hal ini karena peringatan tersebut ditafsirkan tidak berbahaya dan mendesak.
5.Sekoci yang Ada Terlalu Sedikit
Kesalahan terbesar yang menyebabkan tragedi Titanic menewaskan begitu banyak penumpang dan awak kapal adalah sangat kurangnya sekoci atau kapal penyelamat yang dimiliki kapal mewah ini. Titanic memiliki sekoci yang hanya dapat menampung 1.200 orang, padahal kapal ini berisi 2.200 penumpang dan awak kapal.
6.Teropong Terkunci
Teropong yang digunakan untuk melihat keadaan sekitar pada malam kapal ini menabrak, terkunci di lemari kapal. Dan, kuncinya dipegang oleh David Blair, seorang perwira yang mengikuti awak kapal sejak pelayaran di Southampton. Beberapa sejarawan telah berspekulasi bahwa gunung es seharusnya dapat dilihat dengan menggunakan teropong tersebut dari jauh sehingga bahaya bisa dihindari
7.Jurumudi Salah Membelokkan Kapal
Teori bahwa jurumudi salah membelokkan arah kapal dan menyebabkan tabrakan maut dengan gunung es juga menjadi perdebatan. Teori ini dibuat pada 2010 oleh Louise Patten, yang mendapat cerita dari kakeknya, seorang awak kapal yang selamat pada tragedi ini.
Dia bersaksi bahwa setelah gunung es tersebut terlihat, kapten memerintahkan jurumudi membelokkan kapal ke kiri. Namun, disalahartikan dengan membelokkannya ke kanan. Hal ini terlambat disadari, dan kapal terlanjur menabrak gunung es tersebut.
8.Kurangnya Kemampuan Manuver Kapal
Tepat sebelum tabrakan terjadi, petugas kapal William Murdoch memerintahkan ruang mesin untuk membalik dorongan mesin kapal, menyebabkan baling-baling kiri dan kanan berputar ke belakang. Namun, hal ini justru mengurangi kemampuan manuver kapal sehingga tidak dapat berputar menghindari gunung es.
9.Paku Penyambung Kapal Terlalu Lemah
Tim investigasi yang meneliti Belfast, tempat pembuatan Titanic, menemukan bahwa pelat baja untuk bagian buritan dan haluan dipasang menggunakan paku yang kurang baik kualitasnya. Paku ini akan mudah pecah apabila terjadi tabrakan, menyebabkan kapal tenggelam lebih cepat.
Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari MSNBC, Selasa (3/4):
1.Iklim Menyebabkan Banyak Potongan Gunung Es di Tengah Laut
Kondisi cuaca di Atlantik Utara membuat banyak potongan gunung es besar mengapung dari iklim yang lebih hangat di perairan Gulf Stream. Ini sangat tidak menguntungkan bagi kapal yang sedang berlayar di perairan tersebut.
2.Arus pasang mengirim gunung es ke arah selatan
Bulan lalu, para astronom di Texas State University mencatat bahwa apabila matahari, bulan, dan bumi dalam posisi yang selaras, ini dapat menyebabkan gelombang pasang tinggi. Hal inilah yang terjadi pada 1912 ketika Titanic tenggelam. Arus laut membawa gunung es yang terjebak di Laut Labrador ke perairan yang dilalui kapal Titanic.
3.Kapal Bergerak Terlalu Cepat
Para ahli Titanic mengatakan bahwa kapten kapal pada saat itu, Edward J Smith, bertujuan untuk menandingi kecepatan kapal pesiar Olympic, armada yang berada dalam satu perusahaan pesiar yang sama dengan Titanic. Fakta bahwa Titanic sedang berlayar dengan kecepatan penuh meski sudah mengetahui ada gunung es yang menunggu di depannya adalah kesalahan fatal.
4.Peringatan Gunung Es Diabaikan
Awak kapal Titanic menerima peringatan mengenai adanya gunung es melalui handie-talkie, namun diindikasi tidak diteruskan oleh operator radio ke Kapten Smith yang bertugas. Hal ini karena peringatan tersebut ditafsirkan tidak berbahaya dan mendesak.
5.Sekoci yang Ada Terlalu Sedikit
Kesalahan terbesar yang menyebabkan tragedi Titanic menewaskan begitu banyak penumpang dan awak kapal adalah sangat kurangnya sekoci atau kapal penyelamat yang dimiliki kapal mewah ini. Titanic memiliki sekoci yang hanya dapat menampung 1.200 orang, padahal kapal ini berisi 2.200 penumpang dan awak kapal.
6.Teropong Terkunci
Teropong yang digunakan untuk melihat keadaan sekitar pada malam kapal ini menabrak, terkunci di lemari kapal. Dan, kuncinya dipegang oleh David Blair, seorang perwira yang mengikuti awak kapal sejak pelayaran di Southampton. Beberapa sejarawan telah berspekulasi bahwa gunung es seharusnya dapat dilihat dengan menggunakan teropong tersebut dari jauh sehingga bahaya bisa dihindari
7.Jurumudi Salah Membelokkan Kapal
Teori bahwa jurumudi salah membelokkan arah kapal dan menyebabkan tabrakan maut dengan gunung es juga menjadi perdebatan. Teori ini dibuat pada 2010 oleh Louise Patten, yang mendapat cerita dari kakeknya, seorang awak kapal yang selamat pada tragedi ini.
Dia bersaksi bahwa setelah gunung es tersebut terlihat, kapten memerintahkan jurumudi membelokkan kapal ke kiri. Namun, disalahartikan dengan membelokkannya ke kanan. Hal ini terlambat disadari, dan kapal terlanjur menabrak gunung es tersebut.
8.Kurangnya Kemampuan Manuver Kapal
Tepat sebelum tabrakan terjadi, petugas kapal William Murdoch memerintahkan ruang mesin untuk membalik dorongan mesin kapal, menyebabkan baling-baling kiri dan kanan berputar ke belakang. Namun, hal ini justru mengurangi kemampuan manuver kapal sehingga tidak dapat berputar menghindari gunung es.
9.Paku Penyambung Kapal Terlalu Lemah
Tim investigasi yang meneliti Belfast, tempat pembuatan Titanic, menemukan bahwa pelat baja untuk bagian buritan dan haluan dipasang menggunakan paku yang kurang baik kualitasnya. Paku ini akan mudah pecah apabila terjadi tabrakan, menyebabkan kapal tenggelam lebih cepat.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)