1. Laba-laba, 8 kaki
Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae, dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau semuanya berkaki delapan dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies
dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu
menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau
mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya
sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan
tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera yakni helaian serat
protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang
terletak di bagian belakang tubuhnya.
2. Kelabang, 300 kaki
Kelabang biasanya memiliki jumlah kaki dari 20 sampai lebih dari 300 dan selalu memiliki jumlah pasangan kaki yang ganjil misalnya 15 atau 17 pasang (30 atau 34 kaki) tapi tidak pernah berjumlah misalnya 16 pasang (32 kaki). Kenapa? karena ternyata satu pasang kaki depannya telah bermodifikasi menjadi taring yang berfungsi menyuntikkan racun ke tubuh mangsanya.
Kelabang atau Lipan (bahasa Inggris: centipede) merupakan hewan
arthropoda yang tergolong dari kelas Chilopoda dan upafilum Myriapoda.
Di daerah beriklim sedang, hanya spesies ini bertubuh kecil, tetapi
spesies dari daerah tropis dapat melebihi 30 cm. Mereka adalah predator
yang memangsa tikus dan bahkan kelelawar. Gigitan mereka sangat
menyakitkan, namun jarang berakibat fatal pada manusia.
3. Kalajengking, 10 kaki
Kalajengking adalah sekelompok hewan beruas dengan sepuluh kaki (oktopoda) yang termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Kalajengking masih berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Ada sekitar 2000 jenis kalajengking.
4. Udang, 10 kaki
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood).
5. Kepiting, 10 kaki
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh. Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting. Kepiting terdapat di semua samudra dunia.
Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah
tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang
naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar
(sungai dan danau). Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam
kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting
laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.
6. Luwing/Kaki Seribu/Lipan, 400 Kaki
Kaki seribu yang memiliki dua pasang kaki per segmen (kecuali untuk segmen pertama di belakang kepala yang tidak memiliki pelengkap sama sekali, dan berikutnya yang hanya memiliki satu pasang kaki). Setiap segmen yang memiliki duapasang kaki adalah hasil dari dua segmen tunggal digabungkan bersama sebagai satu. Kebanyakan kaki seribu memiliki tubuh yang sangat panjang silinder, meskipun beberapa diratakandorso-ventrally, sementara kaki seribu pil lebih pendek dan dapat menggulung menjadi bola, seperti sebuah pillbug. Meskipun nama mereka, kaki seribu tidak memiliki 1.000 kaki.
7. Semut – 6 kaki
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis.
Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang
terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi
menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat
menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan
mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan
koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan. Semut telah
menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat
seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah
tesebut.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)