ini yang mengakibatkan Anda tak diikuti di Twitter.
1. Banjir tagar
Berkicau dengan hashtag sah-sah saja, namun jangan berlebihan. Misalkan Anda mulis tweet dengan pola ‘#Saya #suka #membaca #novel #detektif’. Sangat tak nyaman dibaca.
2. Masif berkicau
Tak ada aturan baku soal intensitas berkicau. Namun jangan terlalu sering. Jika Anda kerap berkicau masif dalam semenit, bisa dipastikan pengikut Anda bosan. Ia bakal berhenti men-follow Anda dan dipastikan tak akan ada pengikut baru.
3. Promosi diri sendiri
Personal branding memang penting, namun jangan terlalu narsis. Jangan tulis atau sebarkan informasi diri sendiri telalu over di linimasa. Kicaukan hal-hal yang membuat Anda bisa dibanggakan.
4. Tidak mengikuti pengguna yang tidak mengikuti
Ini lumrah hukumnya namun bisa juga salah. Jika pengguna lain tak mengikuti Anda kembali setelah Anda mengikutinya, jangan langsung unfollow. Bukan berarti mereka tak mengikuti. Mungkin belum tahu saja Anda mengikutinya dan akan men-follow balik suatu saat.
5. Proteksi akun
Pengguna sangat sebal melihat akun yang diproteksi. Selain tak bisa melihat tweet yang dikicaukan, hal ini akan memakan waktu tatkala proses following. Jika tak urgent, jangan lakukan hal tersebut.
6. Meminta retweet
Lakukan hal demikian sah-sah saja, namun sejatinya sangat annoying. Lakukan sekali dua kali saja. Jika berkali-kali dan seperti memalas atau mengemis retweet, bisa dipastikan Anda makin fakir follower.
7. 140 karakter
Ingat Twitter miliki batasan hanya 140 karakter saja. Jangan lampaui itu. Jika melebihi batas pun sejatinya bisa diatasi dengan aplikasi pihak ketiga (TwitLonger), namun tetap saja membingungkan.
8. ‘Bajak’ trending topic
Ikuti percakapan trending topic boleh saja, namun jangan terlalu over atau bahkan telat. Misal ‘SNSD’ sedang tren saat ini. Jangan terlalu berlebihan mengagungkan girls band Korea ini di linimasa. Pun juga jangan membahas topik serupa jika memang sudah tak lagi masuk list trending topic.
9. Tata bahasa
Sangat tak nyaman membaca kicauan yang miliki tata bahasa penulisan amburadul. Singkatan sah-sah saja. Namun untuk bahasa alay atau bahasa nyleneh lainnya, jangan lakukan itu.
10. Tweet huruf capital
Tulisan miliki kelemahan intonasi, jika menulis dalam huruf capital akan menimbulkan interpretasi beragam. Marah atau emosi misalnya. Hindari penulisan dalam huruf besar kecuali Anda dalam situasi dan kondisi tertentu.
1. Banjir tagar
Berkicau dengan hashtag sah-sah saja, namun jangan berlebihan. Misalkan Anda mulis tweet dengan pola ‘#Saya #suka #membaca #novel #detektif’. Sangat tak nyaman dibaca.
2. Masif berkicau
Tak ada aturan baku soal intensitas berkicau. Namun jangan terlalu sering. Jika Anda kerap berkicau masif dalam semenit, bisa dipastikan pengikut Anda bosan. Ia bakal berhenti men-follow Anda dan dipastikan tak akan ada pengikut baru.
3. Promosi diri sendiri
Personal branding memang penting, namun jangan terlalu narsis. Jangan tulis atau sebarkan informasi diri sendiri telalu over di linimasa. Kicaukan hal-hal yang membuat Anda bisa dibanggakan.
4. Tidak mengikuti pengguna yang tidak mengikuti
Ini lumrah hukumnya namun bisa juga salah. Jika pengguna lain tak mengikuti Anda kembali setelah Anda mengikutinya, jangan langsung unfollow. Bukan berarti mereka tak mengikuti. Mungkin belum tahu saja Anda mengikutinya dan akan men-follow balik suatu saat.
5. Proteksi akun
Pengguna sangat sebal melihat akun yang diproteksi. Selain tak bisa melihat tweet yang dikicaukan, hal ini akan memakan waktu tatkala proses following. Jika tak urgent, jangan lakukan hal tersebut.
6. Meminta retweet
Lakukan hal demikian sah-sah saja, namun sejatinya sangat annoying. Lakukan sekali dua kali saja. Jika berkali-kali dan seperti memalas atau mengemis retweet, bisa dipastikan Anda makin fakir follower.
7. 140 karakter
Ingat Twitter miliki batasan hanya 140 karakter saja. Jangan lampaui itu. Jika melebihi batas pun sejatinya bisa diatasi dengan aplikasi pihak ketiga (TwitLonger), namun tetap saja membingungkan.
8. ‘Bajak’ trending topic
Ikuti percakapan trending topic boleh saja, namun jangan terlalu over atau bahkan telat. Misal ‘SNSD’ sedang tren saat ini. Jangan terlalu berlebihan mengagungkan girls band Korea ini di linimasa. Pun juga jangan membahas topik serupa jika memang sudah tak lagi masuk list trending topic.
9. Tata bahasa
Sangat tak nyaman membaca kicauan yang miliki tata bahasa penulisan amburadul. Singkatan sah-sah saja. Namun untuk bahasa alay atau bahasa nyleneh lainnya, jangan lakukan itu.
10. Tweet huruf capital
Tulisan miliki kelemahan intonasi, jika menulis dalam huruf capital akan menimbulkan interpretasi beragam. Marah atau emosi misalnya. Hindari penulisan dalam huruf besar kecuali Anda dalam situasi dan kondisi tertentu.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)