Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Thursday, March 28, 2013

Sejarah Permainan Congklak

Pasti udah pada pernah main yang ginian kan ???
yah kalo gk pernah minimalnya tau dan pernah dengar tentang permainan ini ..
Begini awal Cerita nya :

Permainan ini pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh pendatang dari arab yang rata-rata datang ke Indonesia untuk berdagang dan berdakwah.
Berdasar Hasil Penelitian, para arkeologi dan beberapa ahli percaya bahwa permainan ini berasal di Timur Tengah dan menyebar dari sana ke Afrika. Kemudian, penyebaran permainan ke Asia dengan pedagang Arab dan datang ke Karibia sekitar 1640 melalui perdagangan budak Afrika.

Murray, seorang Sarjana Arkeologi mencatat, menelusuri asal-usul ke Mesir kuno Kekaisaran Umur (sekitar 15 sampai abad 11 SM) sudah terdapat permainan ini pada jaman tersebut. Banyak ahli menduga bahwa Congklak mungkin sebenarnya papan permainan tertua yang pernah ada (yang sebelumnya menggunakan sistem lobang ditanah yang dikorek).


Pada umumnya jumlah lubang keseluruhan adalah 16 yang dibagi menjadi 7 lubang kecil dan 2 lubang tujuan dengan masing-masing satu untuk setiap pemain.

Sebenarnya permainan ini mempunyai banyak nama, didaerah Sumatera dikenal dengan nama Congkak. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan.
Sedangkan di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban dan didaerah Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.
Dan dalam bahasa arab dinamakan Mancala yang apabila dimaknai ke dalam bahasa Inggris"untuk bergerak”

Dibalik permainan ini ternyata mengadung filosofi yang indah dari nilai kebudayaan bangsa Indonesia.
Biji congklak yang dikumpulkan dari lubang-lubang kecil ke lubang yang paling besar adalah simbolisasi dari padi atau hasil tanam penduduk desa. Kemudian dipanen dan disimpan ke dalam lumbung untuk persediaan bahan pangan penduduk.

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...