Saat kendaraan
darat ideal untuk melakukan penjelajahan di Mars, kapal atau perahu
merupakan sarana terbaik untuk menjelajahi Titan, bulan terbesar planet
Saturnus. Baru-baru ini ilmuwan mengajukan proposal tentang misi baru
untuk menjelajahi danau di Titan.
Titan merupakan salah satu dari 60 bulan yang dimiliki oleh planet
Saturnus. Titan memiliki berbagai macam hal yang tidak dimiliki oleh
bulan atau bahkan planet lain di tata surya kita.
Foto komposit Titan yang diambil oleh wahana Cassini.
Image credit: NASA
Hal itu seperti adanya lautan, danau, dan sungai yang terdiri dari
metana, dan memiliki atmosfer yang tebal sehingga ini membuat Titan
merupakan obyek di tata surya yang paling mirip dengan Bumi. Ukurannya
lebih kecil dari Bumi tapi lebih besar dari Merkurius.
Sampai saat ini ilmuwan belum mengetahui apakah ada kehidupan di Titan,
sebab temperatur di sana sangat dingin yaitu mencapai minus 178 derajat
Celcius. Namun bisa jadi di bawah lautnya ada kehidupan mikro
organisme.
Hal itulah yang membuat ilmuwan sangat penasaran dan ingin meneliti
Titan yang dalam beberapa tahun ini fotonya sering diabadikan oleh
wahana Cassini yang mengorbit planet Saturnus.
Wahana pengorbit Huygens milik ESA yang pernah mendarat di Titan ini
juga sempat mengirimkan foto permukaan Titan sebelum akhirnya hilang
kontak.
Dari informasi yang sempat di dapat dari wahana Huygens, diketahui bahwa
Titan memiliki danau, sungai, dan lautan hidrokarbon yang sangat
berlimpah.
Dari situlah ilmuwan mengajukan proposal Titan Lake In-situ Sampling
Propelled Explorer (TALISE) yaitu berupa perahu yang digerakkan oleh
semacam "kincir" untuk mengapung di danau Ligeia Mare, danau terbesar di
Titan yang terletak di kutub Utaranya.
Setelah diturunkan ke danau, selanjutnya TALISE akan bergerak ke tepi
danau. Berikut ini merupakan gambar rancangan dari wahana TALISE:
Rancangan wahana TALISE yang digunakan untuk menjelajahi danau di Titan.
Image credit: SENER
TALISE sendiri merupakan proyek gabungan SENER dengan Centro de
Astrobiología dari Spanyol. Konsepnya baru dalam tahap awal dan sudah
dipresentasikan oleh para ilmuwan pada tanggal 27 September 2012 lalu
pada acara European planetary Science Congress yang berlangsung di
Madrid, Spanyol.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)