Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Monday, October 28, 2013

Air Paling Tua di Bumi, Usianya 1,5 Miliar Tahun

Air menutupi sekitar 70 persen permukaan Bumi. Ada di mana-mana. Meski demikian, benda cair yang ditemukan jauh di bawah permukaan tanah, yang di bor dari batuan di sebuah tambang di Amerika Utara, sungguh tidak biasa. Yang tertua yang pernah ditemukan!

Teknik penanggalan yang digunakan tim ahli dan Kanada dan Inggris menguak, cairan tersebut setidaknya berumur 1,5 miliar tahun.

Seperti dimuat BBC, Rabu 15 Mei 2013, air tersebut diperkirakan awalnya berada di permukaan. Kemudian terhisap tanah, terjebak di kedalaman 2,4 kilometer.

Penemuan di bawah tanah Timmins, Ontario, Kanada itu dilaporkan dalam jurnal Nature edisi minggu ini.

Meski jauh dari sumber cahaya, di mana mikroorganisme mungkin masih bisa bertahan hidup di dalam air -- cairan yang ditemukan itu memiliki susunan kimiawi yang tepat -- tak jauh beda dengan air biasa, kaya akan gas terlarut seperti hidrogen dan metana. Tim saat ini sedang menguji sampel untuk menentukan apakah ada organisme hidup di dalamnya.

"Ada air serupa di Afrika Selatan yang memiliki susunan kimiawi nyaris identik, usianya puluhan juta tahun, dan mengandung mikroba yang bisa beradaptasi pada lingkungan tersebut," jelas Prof Chris Ballentine dari Manchester University. Dan, "Ada sejumlah mikroba yang bisa bertahan pada interaksi energi air dengan batuan alam," kata dia.

Identifikasi positif akan berimplikasi menarik terkait pemahaman bagaimana kehidupan berevolusi di awal keberadaan Bumi. "Dan mungkin ia juga berada jauh di bawah permukaan planet lain, seperti halnya Mars," tambah Chris Ballentine.

Penanda Xenon

Air yang diangkat dari kedalaman bijih sulfida itu mengandung zinc (seng) dan tembaga. Air itu dikumpulkan para ahli setelah para penambang mengebor lubang eksplorasi baru. Suhu makin tinggi di kedalaman, hingga 40-50 derajat Celcius.

Digunakan tiga teknik penanggalan yang dilakukan untuk menentukan berapa lama air terjebak di batuan. Metode kunci melibatkan studi xenon atau isotop yang larut dalam cairan.

Gas mulia (noble gas) bisa digunakan untuk menandai waktu di mana cairan kali terakhir kontak dengan atmosfer di permukaan bumi.

Namun, pendekatan ini menghasilkan rentang usia yang luas. Jadi, yang terbaik yang bisa dikatakan tim adalah air Timmins telah berada di empatnya kini berada antara 1,5 miliar sampai 2,6 miliar tahun. Meski yang jadi patokan yang termuda, itu masih ratusan juta tahun lebih tua dari sampel yang diangkat dari kedalaman Witwatersrand Basin, Afrika Selatan.

Studi potensi unsur biologis air kuno itu, yang dilakukan Toronto University, akan mengarah pada isu kaitan kelayakhunian lingkungan yang amat dalam di Bawah permukaan bumi dengan kemungkinan adanya kehidupan di planet lain.

Mars, salah satunya, planet yang dingin dan kering di permukaannya. Namun, bukti menunjukkan, ia lebih hangat dan basah miliaran tahun lalu.

Meski tak ditemukan air di permukaannya yang kering kerontang, bukan tak mungkin air ada di kedalamannya.

"Ini mungkin spekulatif, di suatu tempat seperti Mars, air bisa merembes ke bawah tanah dan telah diawetkan selama rentang waktu planet." (Ein/*)

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...