Pengertian Lubang Biopori
Biopori
adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai
akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman,
rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi
udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Menunjukkan Foto melalui
mikroskop elektron yang menggambarkan dua buah lubang yang terbentuk
oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) dan lubang yang
terbentuk oleh aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian
bawah).
Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah
Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah
Atau dengan perkataan lain akan dapat
mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi. Secara alami kondisi
seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana serasah atau bahan
organik terumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini
selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai fauna
tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk biopori. Pada
ekosistem lantai hutan yang baik, sebagian besar air hujan yang jatuh
dipermukaannya akan diresapkan kedalam tanah.
Ekosistem demikian dapat ditiru
di lokasi lain dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah.
Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti
sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi
lainnya, dan sejenisnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber
energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan
meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak
biopori yang terbentuk.
Kesinergisan antara lubang
vertikal yang dibuat dengan biopori yang terbentuk akan memungkinkan
lubang-lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan air artifisial
yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan ini selanjutnya
di beri julukan LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB.
Keunggulan dan manfaat lubang biopori
Meningkatkan Daya Resapan Air
Kehadiran lubang resapan biopori
secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar
luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan
diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah
sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan
tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai
bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan
kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.
Dengan adanya aktivitas fauna
tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa
terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini akan
selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian
kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara
bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
Lubang resapan biopori "diaktifkan"
dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan
sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya
melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal
sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan
biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus
berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada
setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik
pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis
tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran
organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman
Seperti
disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme
tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah
yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di
dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam
tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga
atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga
keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa
campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini
tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor
manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa
sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke
dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat
diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi
pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya
genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti
mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis)
akan dapat dihindari.
Cara Membuat Lubang Biopori
- Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm
- Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.
- Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput
- Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
- Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
Alat yang dgunakan
Lokasi Pembuatan Lubang Biopori
Jaga
lubang resapan selalu penuh teriisi sampah organik. Jika sampah organik
belum/tidak cukup maka disumbatkan dibagian mulutnya. Dengan cara
seperti ini maka lubang tidak akan berpotensi terisi oleh material lain
seperti tanah atau pasir. Selain itu, jika ada jenis sampah yang
berpotensi bau dapat diredam dengan sampah kering yang menyumbat mulut
lubang resapan biopori.
Dimana lokasi pembuatan Lubang Resapan Biopori
1. Dihalaman rumah, perkantoran, lapangan parkir
2. Di parit / selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan saja
3. Dilahan kebun dan areal terbuka lainnya
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10086877
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)