Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Thursday, November 14, 2013

Tpan Haiyan VS Tsunami Aceh, Mana yang Lebih Parah ?


Tsunami yang dipicu gempa bumi berkekuatan 9 SR menghantam pesisir barat Aceh, 26 Desember 2004.
Tsunami Aceh 2004
Tsunami yang dipicu gempa bumi berkekuatan 9 SR menghantam pesisir barat Aceh, 26 Desember 2004.
Typhoon Haiyan Filipina 2013
 

VIVAnews - Super Typhoon Haiyan meluluhlantakkan Filipina Tengah, Jumat 8 November lalu. Topan monster yang disebut juga 'Yolanda' itu mempengaruhi hidup banyak orang di sana, khususnya Kota Tacloban.

Siklon tropis itu mengirim angin yang bertiup dengan kecepatan 305 km/jam ke daratan. Dikutip dari laman Live Science, badai ini merupakan salah satu dari lima badai terdahsyat dalam 50 tahun terakhir. Meskipun, kata pakar badai Universitas Miami Brian McNoldy, kekuatan badai bisa bervariasi.

Sementara itu peneliti di University Corporation for Atmospheric Research, Jeff Weber menempatkan badai Haiyan di posisi ketiga sebagai badai terkuat. Hal ini berdasarkan pada kecepatan angin saat mencapai daratan.

Beberapa pakar juga membandingkan kehancuran dan kekacauan yang dihasilkan Haiyan dengan bencana tsunami 2004 di Samudera Hindia tahun 2004. Bencana tsunami tanggal 26 Desembet itu dipicu gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter yang menggoyang barat Sumatera, beberapa menit sebelumnya.

Sebastian Rhodes Stampa, kepala tim penilai bencana dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sempat mengunjungi lokasi bencana di Filipina, sehari setelah topan Haiyan. Dia menilai, terakhir kali melihat kehancuran dengan skala yang sama adalah bencana akibat tsunami. "Kehancuran ini tergolong skala besar. Mobil-mobil terlempar," kata dia.

Sekilas, kata McNoldy, bencana Haiyan dan tsunami tampak sama bagi orang awam. Sebab, saat Haiyan menerjang Filipina, air pun cepat naik dan menggenangi beberapa wilayah. Namun, ada perbedaan mendasar, Haiyan dilengkapi dengan tiupan angin yang kencang dan merusak. "Sedangkan tsunami hanya air," jelasnya kepada Live Science.

Berikut ini beberapa perbandingan Hiyan dan tsunami 2004:

Korban tewas
* Tsunami: Jumlah korban jiwa dalam bencana gempa dan tsunami mencapai  230.000 orang. Selain itu, sebanyak 1,7 juta orang terpaksa mengungsi di 14 negara di Asia Tenggara dan Selatan serta Afrika bagian timur. data ini berdasarkan US Geological Survey (USGS).

* Topan Haiyan: Pejabat setempat memperkirakan korban tewas sekitar 10 ribu orang. PBB memperkirakan jumlah ini masih bertambah seiring tim evakuasi bisa mencapai daerah-daerah yang terkena dampak topan ini. PBB juga mencatat, bencana ini membuat 660.000 orang mengungsi.

Ketinggian gelombang

* Tsunami: Gempa bumi 9,1 SR itu sebetulnya hanya menimbulkan gelombang kecil di lautan lepas. Namun, gelombang ini makin besar saat 'berjalan' dan mendorong air dengan massa yang begitu besar ke arah daratan. Air ini kemudian menyapu apapun yang ada di depannya.
Di beberapa daerah, ketinggian air saat mencapai daratan sekitar 30 meter di atas permukaan laut, menurut USGS. Salah satu daerah yang paling parah terkena dampaknya adalah Indonesia, khususnya Aceh.

*Topan Haiyan: Gelombang badai, nama untuk dinding air yang terdorong angin topan ke daratan, tidak menyebabkan genangan seperti tsunami 2004. Namun, lonjakan air akibat Haiyan ini cukup mematikan. Di beberapa wilayah dilaporkan air dilaporkan mencapai 6 meter.

Peringatan dini
*Tsunami: Sebagian besar orang yang terkena dampak tsunami tidak mendapatkan peringatan dini. Para pakar di Pacific Tsunami Warning Center, Honolulu bahkan tidak langsung mengetahui bahwa gempa bumi di Sumatera itu menimbulkan gelombang air raksasa. Mereka baru tahu saat tsunami sudah sampai di Sri Lanka.

*Topan Haiyan: Otoritas Filipina sudah memperingati warganya soal bencana Haiyan, beberapa hari sebelumnya. Sekitar 800.000 orang kemudian dipindahkan ke tempat penampungan.

Super Typhoon Haiyan meluluhlantakkan Filipina Tengah, Jumat 8 November lalu. Topan monster yang disebut juga 'Yolanda' itu mempengaruhi hidup banyak orang di sana, khususnya Kota Tacloban.

Siklon tropis itu mengirim angin yang bertiup dengan kecepatan 305 km/jam ke daratan. Dikutip dari laman Live Science, badai ini merupakan salah satu dari lima badai terdahsyat dalam 50 tahun terakhir. Meskipun, kata pakar badai Universitas Miami Brian McNoldy, kekuatan badai bisa bervariasi.

Sementara itu peneliti di University Corporation for Atmospheric Research, Jeff Weber menempatkan badai Haiyan di posisi ketiga sebagai badai terkuat. Hal ini berdasarkan pada kecepatan angin saat mencapai daratan.

Beberapa pakar juga membandingkan kehancuran dan kekacauan yang dihasilkan Haiyan dengan bencana tsunami 2004 di Samudera Hindia tahun 2004. Bencana tsunami tanggal 26 Desembet itu dipicu gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter yang menggoyang barat Sumatera, beberapa menit sebelumnya.

Sebastian Rhodes Stampa, kepala tim penilai bencana dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sempat mengunjungi lokasi bencana di Filipina, sehari setelah topan Haiyan. Dia menilai, terakhir kali melihat kehancuran dengan skala yang sama adalah bencana akibat tsunami. "Kehancuran ini tergolong skala besar. Mobil-mobil terlempar," kata dia.

Sekilas, kata McNoldy, bencana Haiyan dan tsunami tampak sama bagi orang awam. Sebab, saat Haiyan menerjang Filipina, air pun cepat naik dan menggenangi beberapa wilayah. Namun, ada perbedaan mendasar, Haiyan dilengkapi dengan tiupan angin yang kencang dan merusak. "Sedangkan tsunami hanya air," jelasnya kepada Live Science.

Berikut ini beberapa perbandingan Hiyan dan tsunami 2004:

Korban tewas
* Tsunami: Jumlah korban jiwa dalam bencana gempa dan tsunami mencapai  230.000 orang. Selain itu, sebanyak 1,7 juta orang terpaksa mengungsi di 14 negara di Asia Tenggara dan Selatan serta Afrika bagian timur. data ini berdasarkan US Geological Survey (USGS).

* Topan Haiyan: Pejabat setempat memperkirakan korban tewas sekitar 10 ribu orang. PBB memperkirakan jumlah ini masih bertambah seiring tim evakuasi bisa mencapai daerah-daerah yang terkena dampak topan ini. PBB juga mencatat, bencana ini membuat 660.000 orang mengungsi.

Ketinggian gelombang

* Tsunami: Gempa bumi 9,1 SR itu sebetulnya hanya menimbulkan gelombang kecil di lautan lepas. Namun, gelombang ini makin besar saat 'berjalan' dan mendorong air dengan massa yang begitu besar ke arah daratan. Air ini kemudian menyapu apapun yang ada di depannya.
Di beberapa daerah, ketinggian air saat mencapai daratan sekitar 30 meter di atas permukaan laut, menurut USGS. Salah satu daerah yang paling parah terkena dampaknya adalah Indonesia, khususnya Aceh.

*Topan Haiyan: Gelombang badai, nama untuk dinding air yang terdorong angin topan ke daratan, tidak menyebabkan genangan seperti tsunami 2004. Namun, lonjakan air akibat Haiyan ini cukup mematikan. Di beberapa wilayah dilaporkan air dilaporkan mencapai 6 meter.
Namun, pejabat Filipina tidak menduga dan bersiap untuk menerima gelombang badai setinggi 6 meter, demikian dikatakan pakar meteorologi Weather.com, Nick Wiltgen. Menurut laporan berita, air dari gelombang badai itu sampai menggenangi tempat penampungan.

Dampak ekonomi*Tsunami menyebabkan kerugian lebih dari US$10 miliar. Ini berdasarkan beberapa perkiraan.

*Analisis senior Bloomberg Industries, Jonathan Adams memperkirakan kerugian akibat badai Haiyan mencapai US$14 miliar.

Cakupan wilayah*Tsunami: Ada 14 negara yang terkena dampak tsunami 2004. Membentang dari Australia hingga Kenya.

*Topan Haiyan:  Badai ini terutama melanda Filipina bagian tengah. (eh)

Tsunami di Aceh, 2004
(foto: Aceh setelah dilanda tsunami 26 Desember 2004)

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...