Bukan untuk memberikan informasi yang salah, tapi jual beli bagian tubuh manusia kini bisa dilihat dengan jelas. Fenomena ini memprihatinkan, jika tujuannya hanya untuk mendapatkan uang bukan untuk tujuan kemanusiaan. Meskipun terdengar risih dan aneh, beberapa bagian tubuh memang dapat dijual atau disewakan. Bagian tubuh yang dijual atau disewakan ini bisa dimanfaatkan tanpa harus mengorbankan nyawa pemiliknya
Beberapa negara membolehkan transaksi organ tersebut, tapi lebih
banyak negara yang melarangnya. Penasaran apa saja? Simak Informasinya
di bawah ini seperti dikutip dari ide2gue.blogspot.com
1. Ginjal
Manusia memiliki 2 buah ginjal, di kanan dan kiri. Organ kecil yang
berbentuk seperti kacang polong ini memiliki fungsi menyaring darah dan
membersihkan racun dari dalam tubuh. Ginjal bisa rusak karena beberapa
penyakit seperti diabetes atau terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
Dengan hanya 1 ginjal saja, manusia masih bisa melakukan fungsinya
dengan normal meskipun nantinya mengalami perubahan kemampuan tubuh. Di
pasar gelap, ginjal dihargai sekitar US$ 262.000 atau Rp 2,4 miliar.
Oleh karena itu, beberapa orang ada yang nekat menjual ginjal untuk
mendapat uang.
2. Rambut
Jika cukup jeli melihat peluang pasar, rambut manusia ternyata bisa
dimanfaatkan untuk membuat wig atau rambut palsu. Beberapa salon
kecantikan atau tempat cukur rambut di Indonesia ada yangmengumpulkan
rambut pelanggannya untuk dijual lagi.
Berbeda dengan rambut sintetis buatan pabrik, wig dari rambut asli
ini lebih disukai karena terlihat natural. Rambut asli akan dibentuk
ulang hingga sesuai dengan bentuk kepala. Harga jual wig dari rambut
asli berkisar Rp 1 juta – Rp 1,5 juta per buah, sedangkan yang dari
rambut sintetis Rp 50.000 – Rp 300.000 per buah.
3. Sperma
Di beberapa negara maju, sperma pria dapat didonorkan untuk keperluan
bayi tabung dan penelitian. Untuk memfasilitasi transaksi sperma ini,
dibentuklah bank sperma yang berfungsi menyimpan dan menghimpun sperma
yang masuk. Kebutuhannya juga meningkat karena makin banyak pasangan tak
subur yang ingin memiliki anak.
Tiap negara memiliki kebijakan yang berbeda soal donor sperma. Di
Amerika Serikat, pendonor sperma mendapat kompensasi sampai US$ 500 atau
sekitar Rp 4,7 juta tiap kali mendonor, tergantung tingkat pendidikan
dan riwayat keluarganya. Di Indonesia, praktik “jual beli” seperti ini
tidak dilegalkan
4. Sel telur
Sama seperti sperma, sel telur wanita juga bisa dijual untuk keperluan
bayi tabung ataupun penelitian. Di Amerika Serikat, pendonor sel telur
mendapat kompensasi rata-rata sebesar US$ 4.000 atau sekitar Rp 36,363
juta. Namun angkanya bisa bervariasi tergantung kebutuhan.
Ekstraksi sel telur hanya membutuhkan waktu 20 – 30 menit.
Prosedurnya sendiri tidak menyakitkan, namun membutuhkan waktu 1-2 hari
di rumah sakit untuk meredakan kram dan ketidaknyamanan. Rata-rata,
setiap kali “panen” bisa menghasilkan 10-15 telur.
5. Sewa Rahim
Jangan kaget, ternyata wanita dapat menyewakan rahimnya untuk mengandung
janin orang lain. Sepasang suami istri yang ingin memiliki anak namun
tidak ingin atau tidak dapat mengandungnya dapat menyewa rahim wanita
lain atau surrogate mother.
Di Indonesia, surrogate mother tidak diperbolehkan secara hukum.
Namun di Amerika Serikat, seoang wanita yang mau mengandung anak orang
lain dibayar sekitar Rp 2,3 miliar sekali hamil. Bahkan di negara ini
ada seorang ibu yang telah 11 kali melahirkan anak orang lain.
6. Liver
Donor hati dilakukan melalui prosedur pengambilan sebagian hati untuk
dicangkokkan kepada yangmembutuhkan. Setelah 2 bulan, hati donor yang
diambil dapat tumbuh kembali dengan utuh. Berbeda dengan organ lainnya,
inilah salah satu keunikan hati.
Transplantasi dari donor hidup lebih disukai dibandingkan dari donor
mati. Alasannya karena waktu penyimpanannya lebih sedikit sehingga
mengurangi kerusakan organ. Di pasar gelap, organ hati dijual dengan
harga US$ 157.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar.
7. Mata
Mata memang dapat didonorkan saat masih hidup, namun hanya sedikit orang
yang mau merelakan matanya diberikan kepada orang lain. Oleh karena
itu, kebanyakan donor mata diperoleh dari orang yang bersedia mewasiatkan
matanya untuk didonorkan saat meninggal kelak.
Donor mata digunakan untuk mengatasi kebutaan kornea yang disebabkan
oleh trauma, kecelakaan, infeksi atau akibat lupa melepas lensa kontak
saat tidur. Di pasar gelap, sepasang bola mata dihargai US$ 1.525 atau
sekitar Rp 14 juta.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)