Badut
adalah sosok yang lucu, menggemaskan dan menghibur. Tapi hal ini
berbeda jika yang melihat badut adalah anak-anak. Sebagian besar anak
kecil tidak suka atau takut dengan badut. Apa penyebabnya?
Peneliti di University of Sheffield menemukan bahwa badut secara universal tidak disukai oleh anak-anak, terutama ketika hiasan badut ini menjadi dekorasi dari rumah sakit.
Studi ini dilaporkan dalam Nursing Standard Magazine dengan melibatkan jajak pendapat dari 250 anak berusia 4-16 tahun. Dalam jajak pendapat tersebut didapatkan bahwa sebagian besar anak-anak tidak menyukai badut, bahkan beberapa anak yang lebih tua juga ada yang tidak menyukai badut.
Dikutip dari Digitaljournal.com, Senin (9/8/2010) ada banyak asumsi yang melatarbelakangi anak-anak takut dengan badut.
Salah satunya adalah sebagian besar media menggambarkan badut sebagai sosok kejahatan dalam berbagai film. Hal ini tentu saja membuat anak-anak menjadi berpikir bahwa badut adalah seseorang yang jahat, sehingga tak heran banyak yang takut dengan badut.
Meski karakter menakutkan dalam film atau televisi biasanya menggunakan topeng atau ekspresi wajah yang berlebihan, namun ini menunjukkan adanya beberapa persamaan dengan fitur badut yang dilihat oleh anak-anak.
Selain itu sebagian analis dan psikolog percaya bahwa hal yang membuat anak-anak takut dengan badut adalah lukisan atau riasan di wajah orang tersebut yang berlebihan.
Agar ketakutan ini tidak berlanjut hingga dewasa dan membuat anak menjadi Coulrophobia (fobia badut), maka orangtua bisa mulai perlahan-lahan memperkenalkan badut pada anak sebagai sosok yang lucu dan bukan menakutkan.
Tapi bukan dengan cara memaksa anak untuk mau berani dengan badut atau memaksa anak untuk berfoto dengan badut saat anak belum berani.
Buatlah anak berani dengan memberinya penjelasan bahwa badut adalah seorang manusia juga yang wajahnya diberi topeng atau riasan tertentu, orang ini tidak akan menyakiti anak-anak tapi justru akan menghibur.
Lalu tak ada salahnya untuk memberikan pujian pada anak jika ia sudah menunjukkan keberaniannya saat mau berdekatan dengan badut.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)