Coba bayangkan. Pada suatu pagi hari yang cerah bel rumahmu
berbunyi. Kau heran, siapa yang datang di waktu sepagi ini. Dengan malas
kau pergi untuk membuka pintu. Ketika membuka pintu kau terkejut,
seseorang yang sama persis dengan dirimu berdiri di sana.
“Siapa kau?” katamu.
“Perkenalkan, aku adalah Anti-dirimu. Aku berasal dari anti-dimensi.
Aku sama seperti dirimu, hanya saja tubuhku terbuat dari Anti-Materi.”
katanya mengacungkan tangan.
Kau menyalaminya, sedetik kemudian kalian berdua menyala, meledak
menjadi cahaya energi murni. Kalian menghilang tidak tersisa, hanya
menjadi gelombang energi.
Itulah gambarannya kalau kau bertemu dengan anti-dirimu dan
menyalaminya. Itu karena dia terbuat dari anti-materi dan kau terbuat
dari materi. Itulah yang terjadi kalau materi bertemu anti materi.
Sebenarnya perumpamaan ini kurang tepat, karena sebenarnya anti
dirimu akan langsung meledak ketika kontak dengan udara. Karena itulah
yang terjadi jika materi bertemu anti materi.
Anti-Materi adalah bayang-bayang dari materi, mereka sama seperti
materi namun memiliki muatan yang terbalik dari materi biasa. Karenanya
jika dia menyentuh materi biasa maka dia (dan materi itu) akan
menghilang begitu saja dan berubah menjadi energi murni. Coba bayangkan
sesuatu dengan muatan positif dan sesuatu bermuatan negatif, maka mereka
akan menetralkan satu sama lain.
Tiap materi pasti memiliki anti-materi bagi dirinya. Kembarannya, di
suatu tempat di alam semesta ini. Sayangnya entah di mana, para Ilmuan
belum menemukannya.
Bagaimana ilmuan mengetahui hal ini? Itu karena hitungan matematika
yang rumit. Seorang matematikawan bernama Paul Dirac memprediksi bahwa
dalam sebuah penciptaan partikel dari energi maka selain terbentuk
partikel, seharusnya bisa terbentuk anti-partikel. Para ilmuan akhirnya
berusaha mati-matian menemukan anti-materi ini. Mereka akhirnya
menemukannya. Sampai sekarang mereka terus menelitinya.
Bagi ilmuan ini sangat penting, karena dalam penciptaan masa melalui
energi, ilmuan belum pernah menemukan hanya materi yang tercipta, selalu
materi dan anti-materi. Begitu pula seharusnya dalam big-bang, yaitu
munculnya jagad raya. Energi berkembang menjadi materi dan anti-materi
yang kemudian saling bertabrakan menjadi materi dan anti-materi yang
saling bertabrakan begitu seterusnya. Tapi pada suatu hari, anti materi
itu menghilang sebagian. Terjadi ketidaksamaan dan mulai terbentuklah
jagad raya. Sebagian menghilang menjadi energi, namun sebagian materi
menetap menjadi jagad raya ini. Itulah jagad raya kita.
Lalu jika kita hidup di dunia materi pertanyaanya kemana anti-materi dari materi ini pergi?
Apakah dia pergi dan membentuk anti-dunia? Bahkan Anti-dimensi?
Pertanyaan itu sekarang sedang berusaha di jawab oleh para peneliti di CERN.
Bagi yang membaca Dan Brown, apakah anti-materi bisa menjadi Bom.
Tentu saja. Jika Anti materi bisa dikumpulkan dalam jumlah yang cukup.
Sayangnya itu membutuhkan waktu yang sangat lama, dengan teknologi yang
sekarang yaitu adalah miliaran tahun. Lagipula membutuhkan energi lebih
besar untuk mengumpulkannya daripada daya ledaknya. Jadi kesimpulannya
tidak. Tidak bisa jadi bom. Belum. Atau engine untuk pesawat antar
galaksi.. belum. Juga generator kecepatan cahaya… belum.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)