Nabi Muhammad SAW berkata :
"Kunyahlah setiap suap makanan 30-50 kali sehingga menjadi lunak & melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Kalau makanan itu keras, kunyahlah sampai 70-75 kali"
(Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin)
Ingat, di dalam agama Islam, baik perintah & larangan dari Allah SWT di dalam Al-Quran & Rasul Nabi Muhammad SAW di dalam sunnahnya pasti ada makna, manfaat & hikmah yang tersurat & tersirat di dalamnya yang dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan. Di dalam sunah Nabi Muhammad SAW, segala sesuatu dilarang/ diperintahkan karena pasti ada manfaat bagi manusia. Sehingga benar yang tertera dalam surat Al-Ahzab (surat ke-33) ayat 21 "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..."
Dalam hadis di atas, kita diperintahkan mengunyah selama 30-50 kali setiap suapan makanan. Mengunyah 30-50 kali setara 30-80 detik, bermanfaat bagi kesehatan. Ternyata hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan berdasarkan penelitian ilmiah. Sebagaimana yang dipublikasikan 'Daily Mail', koran harian Inggris, melalui 4 artikelnya di bawah ini. Mengunyah makanan 30-50 kali (lebih lama) akan memberikan waktu untuk lambung mengirimkan sinyal ke otak. Sinyal bahwa lambung sudah kenyang. Dengan 'feed back' dari otak ke tubuh bahwa tubuh tidak memerlukan makanan lagi & untuk berhenti makan. Mengunyah lebih lama akan mengurangi 'ghrelin' atau "hormon lapar" & mengurangi kalori makanan yang masuk dalam tubuh. Mengunyah lebih lama berakibat psikologis, kita akan bosan sehingga bisa mengurangi kuantitas/ jumlah makanan yang masuk tubuh. Mengunyah lebih lama akan mengurangi kebiasaan kita ngemil setelah makan. Dengan mengunyah lebih lama akan menghindarkan kita dari obesitas (kegemukan)
Penelitian 'Laiko Hospital' Athena, Yunani :
Penelitian terbaru membuktikan mengunyah makanan terlalu cepat menghalangi pelepasan hormon di lambung. Hormon itu berfungsi sebagai sinyal bahwa kita sudah kenyang. Tingkat yang rendah dari hormon ini berakibat orang makan secara berlebihan.
Dr Alexander Kokkinos dari 'Laiko Hospital' di Athena, Yunani mengatakan "Banyak dari kita sudah tahu mengunyah terlalu cepat berakibat konsumsi berlebihan terhadap makanan & obesitas, yang bisa dibuktikan oleh sejumlah penelitian".
"Penelitian kami telah menyediakan penjelasan logis hubungan antara mengunyah terlalu cepat & makan berlebihan dengan menunjukan rata2 seseorang mengunyah dengan dampak pelepasan hormon usus yang memberikan sinyal ke otak untuk berhenti makan" Dr Alexander Kokkinos menambahkan.
Untuk menguji teori tersebut, objek2 penelitian diberikan 300 ml es krim dengan perbedaan waktu mengunyah. Para peneliti mengambil sampel darah sebelum tes & 30 menit interval setelah dimulai makan. Tingkat glukosa, insulin & hormon usus diukur dalam penelitian ini.
Para peneliti menemukan bahwa objek2 penelitian yang secara penuh menggunakan 30 menit menghabiskan es krim mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi akan hormon usus.
Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti mengetahui hubungan antara hormon usus bahwa pelepasan hormon ini pasca kita makan akan memberikan sinyal ke otak bahwa kita sudah kenyang.
Dr Kokkinos mengatakan "Penemuan kami meneliti tentang inilah dampak dari kehidupan modern terhadap konsumsi makanan berlebihan, pada faktanya sekarang banyak orang dengan tekanan kerja yang tinggi & kondisi kehidupan mengharuskan makan dengan cepat & jumlah yang lebih banyak dibandingkan masa lalu"
Penelitian ini dipublikasikan di 'The Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism'.
http://www.dailymail.co.uk/health/article-1225176/Stressful-modern-life-fuels-obesity-rushing-meals-stops-feeling-full.html
Penelitian 'Harbin Medical University' Cina
Mengunyah makananmu lebih lama akan membantumu menurunkan berat badan, menurut para ilmuwan.
Mengunyah sekali suapan lebih lama, sangat penting mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sekali makan, penelitian ilmiah membuktikan.
Objek2 penelitian yang mengunyah sekali suapan selama 40 kali akan mengkonsumsi 12 % lebih sedikit makanan dibandingkan yang hanya mengunyah 15 kali.
Ini alasannya dimana mengunyah lebih lama akan mencegah makan yang berlebihan. Mengunyah makanan lebih lama akan memberi waktu kepada otak untuk menerima sinyal dari lambung bahwa kita sudah kenyang.
Mengunyah lebih lama akan menurunkan tingkat 'ghrelin' atau "hormon lapar", bersirkulasi di dalam sistem pencernaan.
Para peneliti di 'Harbin Medical University' di Cina menggunakan objek penelitian 16 pria2 kurus dan 14 pria2 gemuk di akhir masa remajanya (umur 17-19) atau 20an & melakukan 2 kali percobaan.
Di dalam penelitian pertama, para peneliti ingin melihat jika pria2 gemuk itu mengunyah makanannya secara berbeda dengan pria2 kurus.
Setiap objek penelitian diberikan kue pie berdaging babi & direkam dengan kamera tersembunyi untuk meneliti berapa kali mereka mengunyah sebelum ditelan.
Hasilnya, meskipun pria2 gemuk mengunyah dengan kecepatan kunyahan yang sama dengan pria2 kurus, tetapi pria2 gemuk menelan makanannya lebih cepat dibandingkan pria2 kurus.
Di dalam penelitian kedua dilakukan 2 kali penelitian. Baik pria2 gemuk maupun pria2 kurus bersama2 mengunyah pertama 15 kali& kedua 40 kali.
Para peneliti menemukan bahwa objek2 penelitian yang mengunyah lebih lama akan mengkonsumsi kalori 11,9 persen lebih rendah, baik itu pria gemuk & pria kurus.
Tes darah yang dilakukan 90 menit setelah makan menunjukan objek penelitian yang mengunyah makanannya 40 kali setiap suap akan mempunyai tingkat 'ghrelin' yang lebih rendah dibandingkan yang hanya mengunyah 15 kali.
Penelitian ilmiah ini dipublikasikan di 'The American Journal of Clinical Nutrition', para peneliti mengatakan mengunyah lebih lama akan menjadi jalan yang sederhana & efektif untuk mengurangi masalah berat badan.
Para peneliti mengatakan "Penelitian ini membuktikan mengunyah dengan cepat akan berdampak pada kenaikan berat badan"
"Hasil penelitian ini menunjukan pria2 gendut mengunyah sebentar & menelan makanannya lebih cepat dibandingkan pria2 kurus"
Catherine Collins, ketua ahli diet di 'St George's Hospital', London, mengatakan berkembangnya pendekatan populer yang dinamakan 'mindful eating' dimana mengunyah lebih lama akan mengurangi berat badan. Pendekatan ini merupakan pendekatan psikologis. Meskipun mengunyah lebih lama mempunyai dampak pada tingkat hormon usus, manfaatnya sebenarnya lebih ke arah psikologis.
"Kalau kita menelan langsung makanan, kita tidak sadar bahwa kita makan sudah banyak" menurut Catherine Collins.
"Tetapi mengunyah lebih lama akan membuat kita sadar tentang rasa, aroma & tekstur makanan, sehingga kita lebih berhati2 akan makanan yang kita makan dan berapa banyak. Dengan mengunyah lebih lama akan memberikan sinyal dari otak yang memberitahukan bahwa tubuh tidak memerlukan makanan lagi" Catherine Collins menambahkan.
"Hasilnya kita tidak akan merasa lapar 10 menit kemudian" menurut penuturan Catherine Collins.
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2020403/Chew-mouthful-food-40-TIMES-help-lose-weight.html
Penelitian 'University of Rhode Island' Amerika
Rahasia untuk tetap langsing adalah mengunyah lebih lama, menurut penelitian ilmiah terbaru.
Para peneliti menemukan bahwa orang2 dengan 'High Body Mass Index (BMI)' orang gemuk mengunyah lebih cepat dibandingkan orang kurus ('Low BMI').
Ada perbedaan gender. Ketika makan siang, laki2 makan rata2 80 kalori permenit & perempuan 52 kalori.
Menurut Kathleen Melanson, profesor bidang ilmu pengetahuan makanan dan nutrisi, mengatakan di pertemuan tahunan di 'The Obesity Society' di Orlando, Florida, "Sebuah teori mengatakan mengunyah makanan dengan cepat berhubungan dengan kebutuhan energi yang lebih banyak karena laki2 & orang gemuk mempunyai kebutuhan energi yang lebih banyak".
Tipe makanan juga memainkan peranan. Profesor Melanson mengatakan "Ketika makanan mengandung lebih banyak serat seperti gandum maka akan diperlukan waktu yang lebih lama untuk mengunyah"
"Akan butuh waktu memproses sinyal secara penuh dari lambung ke otak, mengunyah lebih lama akan memberikan waktu yang cukup mengirimkan sinyal tersebut sebelum kita makan terlalu banyak" profesor Melanson menambahkan.
Penelitian yang dilakukan Melanson tahun 2007 menyatakan bahwa mengunyah makanan lebih lama akan mengurangi asupan makanan. Wanita2 yang mengunyah secara cepat mengkonsumsi 646 kalori dalam waktu 9 menit, tetapi wanita2 yang sama mengkonsumsi 579 kalori dalam waktu 29 menit ketika adanya waktu jeda antara menggigit & mengunyah dalam satu suapan 15-20 kali sebelum menelan makanan tersebut.
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2060894/The-slow-calorie-diet-quick-way-slim-Eating-faster-gives-higher-BMI.html
Penelitian 'University of Birmingham' Inggris :
Para ilmuwan/ peneliti mengatakan rahasia mencegah kegemukan adalah mengunyah 1 suapan selama 30 detik sebelum menelannya.
Penelitian ini membuktikan mengunyah selama 30 detik akan berdampak efektif untuk mengurangi keinginan kita mengemil coklat/ makanan ringan setelah itu.
Penelitian ini dilakukan para psikologis 'University of Birmingham'. Para peneliti ingin mengetahui apakah proses mengunyah makanan dapat mempengaruhi perilaku makan seseorang. Objek2 penelitian yang mengunyah makanannya selama 30 detik pada makan siangnya akan mengurangi setengah cemilan makanan ringan pada sore hari.
Penelitian ini di publikasikan di 'The journal Appetite'. Penelitian ini menemukan mengunyah lebih lama berdampak signifikan mengurangi kebiasaan ngemil setelah makan. Mengunyah makanan lebih lama dapat mengurangi nafsu makan, membatasi keinginan untuk memakan cokelat, permen & makanan ringan lain yang dapat memicu penumpukan lemak.Walaupun ada penelitian sebelumnya menemukan bahwa mengunyah lebih lama akan mengurangi asupan kalori ke tubuh selama makan.
"Kunyahlah setiap suap makanan 30-50 kali sehingga menjadi lunak & melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Kalau makanan itu keras, kunyahlah sampai 70-75 kali"
(Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin)
Ingat, di dalam agama Islam, baik perintah & larangan dari Allah SWT di dalam Al-Quran & Rasul Nabi Muhammad SAW di dalam sunnahnya pasti ada makna, manfaat & hikmah yang tersurat & tersirat di dalamnya yang dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan. Di dalam sunah Nabi Muhammad SAW, segala sesuatu dilarang/ diperintahkan karena pasti ada manfaat bagi manusia. Sehingga benar yang tertera dalam surat Al-Ahzab (surat ke-33) ayat 21 "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..."
Dalam hadis di atas, kita diperintahkan mengunyah selama 30-50 kali setiap suapan makanan. Mengunyah 30-50 kali setara 30-80 detik, bermanfaat bagi kesehatan. Ternyata hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan berdasarkan penelitian ilmiah. Sebagaimana yang dipublikasikan 'Daily Mail', koran harian Inggris, melalui 4 artikelnya di bawah ini. Mengunyah makanan 30-50 kali (lebih lama) akan memberikan waktu untuk lambung mengirimkan sinyal ke otak. Sinyal bahwa lambung sudah kenyang. Dengan 'feed back' dari otak ke tubuh bahwa tubuh tidak memerlukan makanan lagi & untuk berhenti makan. Mengunyah lebih lama akan mengurangi 'ghrelin' atau "hormon lapar" & mengurangi kalori makanan yang masuk dalam tubuh. Mengunyah lebih lama berakibat psikologis, kita akan bosan sehingga bisa mengurangi kuantitas/ jumlah makanan yang masuk tubuh. Mengunyah lebih lama akan mengurangi kebiasaan kita ngemil setelah makan. Dengan mengunyah lebih lama akan menghindarkan kita dari obesitas (kegemukan)
Penelitian 'Laiko Hospital' Athena, Yunani :
Penelitian terbaru membuktikan mengunyah makanan terlalu cepat menghalangi pelepasan hormon di lambung. Hormon itu berfungsi sebagai sinyal bahwa kita sudah kenyang. Tingkat yang rendah dari hormon ini berakibat orang makan secara berlebihan.
Dr Alexander Kokkinos dari 'Laiko Hospital' di Athena, Yunani mengatakan "Banyak dari kita sudah tahu mengunyah terlalu cepat berakibat konsumsi berlebihan terhadap makanan & obesitas, yang bisa dibuktikan oleh sejumlah penelitian".
"Penelitian kami telah menyediakan penjelasan logis hubungan antara mengunyah terlalu cepat & makan berlebihan dengan menunjukan rata2 seseorang mengunyah dengan dampak pelepasan hormon usus yang memberikan sinyal ke otak untuk berhenti makan" Dr Alexander Kokkinos menambahkan.
Untuk menguji teori tersebut, objek2 penelitian diberikan 300 ml es krim dengan perbedaan waktu mengunyah. Para peneliti mengambil sampel darah sebelum tes & 30 menit interval setelah dimulai makan. Tingkat glukosa, insulin & hormon usus diukur dalam penelitian ini.
Para peneliti menemukan bahwa objek2 penelitian yang secara penuh menggunakan 30 menit menghabiskan es krim mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi akan hormon usus.
Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti mengetahui hubungan antara hormon usus bahwa pelepasan hormon ini pasca kita makan akan memberikan sinyal ke otak bahwa kita sudah kenyang.
Dr Kokkinos mengatakan "Penemuan kami meneliti tentang inilah dampak dari kehidupan modern terhadap konsumsi makanan berlebihan, pada faktanya sekarang banyak orang dengan tekanan kerja yang tinggi & kondisi kehidupan mengharuskan makan dengan cepat & jumlah yang lebih banyak dibandingkan masa lalu"
Penelitian ini dipublikasikan di 'The Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism'.
http://www.dailymail.co.uk/health/article-1225176/Stressful-modern-life-fuels-obesity-rushing-meals-stops-feeling-full.html
Penelitian 'Harbin Medical University' Cina
Mengunyah makananmu lebih lama akan membantumu menurunkan berat badan, menurut para ilmuwan.
Mengunyah sekali suapan lebih lama, sangat penting mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sekali makan, penelitian ilmiah membuktikan.
Objek2 penelitian yang mengunyah sekali suapan selama 40 kali akan mengkonsumsi 12 % lebih sedikit makanan dibandingkan yang hanya mengunyah 15 kali.
Ini alasannya dimana mengunyah lebih lama akan mencegah makan yang berlebihan. Mengunyah makanan lebih lama akan memberi waktu kepada otak untuk menerima sinyal dari lambung bahwa kita sudah kenyang.
Mengunyah lebih lama akan menurunkan tingkat 'ghrelin' atau "hormon lapar", bersirkulasi di dalam sistem pencernaan.
Para peneliti di 'Harbin Medical University' di Cina menggunakan objek penelitian 16 pria2 kurus dan 14 pria2 gemuk di akhir masa remajanya (umur 17-19) atau 20an & melakukan 2 kali percobaan.
Di dalam penelitian pertama, para peneliti ingin melihat jika pria2 gemuk itu mengunyah makanannya secara berbeda dengan pria2 kurus.
Setiap objek penelitian diberikan kue pie berdaging babi & direkam dengan kamera tersembunyi untuk meneliti berapa kali mereka mengunyah sebelum ditelan.
Hasilnya, meskipun pria2 gemuk mengunyah dengan kecepatan kunyahan yang sama dengan pria2 kurus, tetapi pria2 gemuk menelan makanannya lebih cepat dibandingkan pria2 kurus.
Di dalam penelitian kedua dilakukan 2 kali penelitian. Baik pria2 gemuk maupun pria2 kurus bersama2 mengunyah pertama 15 kali& kedua 40 kali.
Para peneliti menemukan bahwa objek2 penelitian yang mengunyah lebih lama akan mengkonsumsi kalori 11,9 persen lebih rendah, baik itu pria gemuk & pria kurus.
Tes darah yang dilakukan 90 menit setelah makan menunjukan objek penelitian yang mengunyah makanannya 40 kali setiap suap akan mempunyai tingkat 'ghrelin' yang lebih rendah dibandingkan yang hanya mengunyah 15 kali.
Penelitian ilmiah ini dipublikasikan di 'The American Journal of Clinical Nutrition', para peneliti mengatakan mengunyah lebih lama akan menjadi jalan yang sederhana & efektif untuk mengurangi masalah berat badan.
Para peneliti mengatakan "Penelitian ini membuktikan mengunyah dengan cepat akan berdampak pada kenaikan berat badan"
"Hasil penelitian ini menunjukan pria2 gendut mengunyah sebentar & menelan makanannya lebih cepat dibandingkan pria2 kurus"
Catherine Collins, ketua ahli diet di 'St George's Hospital', London, mengatakan berkembangnya pendekatan populer yang dinamakan 'mindful eating' dimana mengunyah lebih lama akan mengurangi berat badan. Pendekatan ini merupakan pendekatan psikologis. Meskipun mengunyah lebih lama mempunyai dampak pada tingkat hormon usus, manfaatnya sebenarnya lebih ke arah psikologis.
"Kalau kita menelan langsung makanan, kita tidak sadar bahwa kita makan sudah banyak" menurut Catherine Collins.
"Tetapi mengunyah lebih lama akan membuat kita sadar tentang rasa, aroma & tekstur makanan, sehingga kita lebih berhati2 akan makanan yang kita makan dan berapa banyak. Dengan mengunyah lebih lama akan memberikan sinyal dari otak yang memberitahukan bahwa tubuh tidak memerlukan makanan lagi" Catherine Collins menambahkan.
"Hasilnya kita tidak akan merasa lapar 10 menit kemudian" menurut penuturan Catherine Collins.
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2020403/Chew-mouthful-food-40-TIMES-help-lose-weight.html
Penelitian 'University of Rhode Island' Amerika
Rahasia untuk tetap langsing adalah mengunyah lebih lama, menurut penelitian ilmiah terbaru.
Para peneliti menemukan bahwa orang2 dengan 'High Body Mass Index (BMI)' orang gemuk mengunyah lebih cepat dibandingkan orang kurus ('Low BMI').
Ada perbedaan gender. Ketika makan siang, laki2 makan rata2 80 kalori permenit & perempuan 52 kalori.
Menurut Kathleen Melanson, profesor bidang ilmu pengetahuan makanan dan nutrisi, mengatakan di pertemuan tahunan di 'The Obesity Society' di Orlando, Florida, "Sebuah teori mengatakan mengunyah makanan dengan cepat berhubungan dengan kebutuhan energi yang lebih banyak karena laki2 & orang gemuk mempunyai kebutuhan energi yang lebih banyak".
Tipe makanan juga memainkan peranan. Profesor Melanson mengatakan "Ketika makanan mengandung lebih banyak serat seperti gandum maka akan diperlukan waktu yang lebih lama untuk mengunyah"
"Akan butuh waktu memproses sinyal secara penuh dari lambung ke otak, mengunyah lebih lama akan memberikan waktu yang cukup mengirimkan sinyal tersebut sebelum kita makan terlalu banyak" profesor Melanson menambahkan.
Penelitian yang dilakukan Melanson tahun 2007 menyatakan bahwa mengunyah makanan lebih lama akan mengurangi asupan makanan. Wanita2 yang mengunyah secara cepat mengkonsumsi 646 kalori dalam waktu 9 menit, tetapi wanita2 yang sama mengkonsumsi 579 kalori dalam waktu 29 menit ketika adanya waktu jeda antara menggigit & mengunyah dalam satu suapan 15-20 kali sebelum menelan makanan tersebut.
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2060894/The-slow-calorie-diet-quick-way-slim-Eating-faster-gives-higher-BMI.html
Penelitian 'University of Birmingham' Inggris :
Para ilmuwan/ peneliti mengatakan rahasia mencegah kegemukan adalah mengunyah 1 suapan selama 30 detik sebelum menelannya.
Penelitian ini membuktikan mengunyah selama 30 detik akan berdampak efektif untuk mengurangi keinginan kita mengemil coklat/ makanan ringan setelah itu.
Penelitian ini dilakukan para psikologis 'University of Birmingham'. Para peneliti ingin mengetahui apakah proses mengunyah makanan dapat mempengaruhi perilaku makan seseorang. Objek2 penelitian yang mengunyah makanannya selama 30 detik pada makan siangnya akan mengurangi setengah cemilan makanan ringan pada sore hari.
Penelitian ini di publikasikan di 'The journal Appetite'. Penelitian ini menemukan mengunyah lebih lama berdampak signifikan mengurangi kebiasaan ngemil setelah makan. Mengunyah makanan lebih lama dapat mengurangi nafsu makan, membatasi keinginan untuk memakan cokelat, permen & makanan ringan lain yang dapat memicu penumpukan lemak.Walaupun ada penelitian sebelumnya menemukan bahwa mengunyah lebih lama akan mengurangi asupan kalori ke tubuh selama makan.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)