Suatu
ketika Nabi Muhammad sedang makan-makan bersama-sama para sahabatnya
seperti biasanya. Nabi Muhammad melihat kenyataan bahwa salah satu
sahabatnya ketika mulai makan tidak membaca "bismillah...", Rasul
mendiamkan saja situasi tersebut sambil terus memperhatikan tingkah laku
sahabatnya tersebut. Ketika selesai makan, sahabatnya tersebut membaca
"Bismillahi bi awwalihi wal akhirihi", maka mendadak Rasulullah Muhammad
SAW tersenyum melihat kelakuan dari sahabatnya tersebut. Karena
sahabatnya tersebut telah mempermainkan iblis.
Bahwa seseorang
melakukan suatu perbuatan tanpa dimulai dengan bismillah..., maka iblis
akan ikut serta dalam perbuatannya tersebut, dalam hal ini, iblis ikut
makan makanan yang dimakan oleh sahabat tersebut. dengan membaca
"Bismillahi bi awwalihi wal akhirihi" maka terpaksa Iblis memuntahkan
kembali segala yang telah ikut dia makan bersama sahabat tersebut.*
Allah SWT telah
memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap
Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai
maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi
Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat
manusia.
Maka Malaikat itu pun
berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan
Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah
engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah
hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta
walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu,
uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras".
Mendengar ucapan
Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia
menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta
sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor
lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh
Rasulullah saw. Maka Iblis (alaihi laknat) berkata, "Ya Rasulullah!
Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di
sisi Allah?"
Maka jawab Nabi dengan
marah, "Hai Aduwullah - seteru Allah!Kepadaku engkau menunjukkan
kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam
a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil
dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika
dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah
Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya
karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya
dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.Hai Iblis!
Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma
salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka
aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin
yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"
"Ya Nabi Allah!
Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat
mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu
segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir
zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia
menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani
menyembunyikannya."Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan
berkata, "Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun
niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."Apabila mendengar sumpah
Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu
peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh
sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada
seluruh umatku.
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"
"Ya Nabi Allah!
Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka
bumi ini."Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar
karena ketakutan.
"Ya Khatamul Anbiya! Ada
pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan
lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja
yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya aku
menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut
iktikad/niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama
Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar
menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di
dalamnya bersamaku."
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?" Tanya Nabi berikutnya
"Adalah satu kemajuan
bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan
suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya.
Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan
minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas,
perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika pesta yang bercampur
antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan
supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka
hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan
terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad
dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara
mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam
dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak
bertaubat atau berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka
menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan
mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria,
takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya,
mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda
mereka setiap saat."
"Hai Iblis! Mengapa
engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah
bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka
yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu?
Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang
memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"
Tanya Nabi kemudian.
"Semuanya itu adalah
anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan
takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu
bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan
pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi.
Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat
beberapa waktu lamanya. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak
menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu
Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat
memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena
itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya
itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian
Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri
(Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan
dendam kepada mereka.
“ Akhirnya aku berhasil
menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi,
lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak.. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil
supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan
berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat. Sebelum Engkau lahir
ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit
untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat
ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke
dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya
aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai
kitab bid'ah dan carut-marut. Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini,
maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri
rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu
langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan
melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala
tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar
menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk
menjalankan tugas menghasut."
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?" Tanya Nabi lagi
"Pertama sekali aku
palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga,
aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan
terjerumus mengikut kemauan jalanku"
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?" Tanya Nabi.
"Sebesar-besarnya
kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku
kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada
setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota
badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya,
bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak
cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke
kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta
bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang
sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau
duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya,
itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak
dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka
dengan seberat-berat hukuman."
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?" Tanya Nabi
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."
"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?" Tanya Nabi
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."
"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?" Tanya Nabi
"Ya Rasulullah! Inilah
bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan
Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh
Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala
yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang
menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat,
bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan
ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa
ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu
neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta
dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat
lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah
Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan
tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan
besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam.
Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis
umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak
mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam
tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa."
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?" Tanya Nabi
"Seluruh sahabatmu juga
adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu
tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah
berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu
mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk." Saidina Abu Bakar
al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu
hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan
jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar,
maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah
menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina
Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Saidina Umar Al-Khattab
pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras
menjalankan hokum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang
wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal
ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan,
"Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku",
karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir
dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Saidina Usman Al-Affan
lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar ,penghulu orang mati syahid
dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat
dating melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat
malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis
Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat
merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."
Saidina Ali Abi Talib
pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan
perang,tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan
dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia
sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk
agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sembarang
berhala. Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan
wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan engkau sendiri berkata, "Akulah
negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi
menantumu, semakin aku ngeri kepadanya."
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?" Tanya Nabi
"Umatmu itu ada tiga
macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala
tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya
mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata
Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat." Yang
kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar syukur dan ridha
dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang
ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta
dihilangkanamal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam
badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana
saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan
tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak
mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu aku goda agar minta
kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan
beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia
senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut
dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang
miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan
perempuan lacur."
"Siapa yang serupa dengan engkau?" Tanya Nabi
"Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam."
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?" Tanya Nabi
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?" Tanya Nabi
"Jika seorang Islam
pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka
aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari."
"Jika umatku berhubungan badan dengan isterinya, bagaimana hal engkau?" Tanya Nabi
"Jika umatmu hendak
bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka
larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi
anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas, pada
kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu
makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?" Tanya Nabi
"Jika dia berbuat dosa,
maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu', maka
padamlah marahnya."
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?" Tanya Nabi
"Lelaki dan perempuan
yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu
kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang,
bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?" Tanya Nabi
"Orang yang tidur
meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu
subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit
fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya', aku
beratkan hatinya untuk sholat."
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?" Tanya Nabi
"Orang yang banyak
menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak
bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam."
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?" Tanya Nabi
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?" Tanya Nabi
"Orang yang taat kepada
kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian,
mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, 'Syurga itu di
bawah tapak kaki ibu'"
sumber : Infometafisik -
Terima kasih infonya, sangat menarik dan sangat bermanfaat sekali
ReplyDelete