Ambisi mantan Presiden BJ Habibie segera menjadi kenyataan. Indonesia bakal kembali memproduksi pesawat terbang. Kali ini burung besi yang direncanakan untuk 'dilahirkan' Habibie, yakni Regio Prop 80 (R80).
PT Ragio Aviasi Industri (RAI) kini tengah berada dalam tahap awal pembuatan R80. Pesawat ini bakal dibuat lebih hebat dari N250 yang juga pernah diluncurkan Indonesia melalui Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN/sekarang PT Dirgantara Indonesia).
"Kita buat lebih hebat," kata Habibie usai berpidato di Rakornas Riset dan Teknologi di Kemenristek, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
"It's a surprise, you'll see it, ok (ini adalah kejutan, Anda akan melihatnya)," ucapnya. Habibie menuturkan, R80 direncanakan memiliki daya tampung sebanyak 80 kursi. Pesawat ini ditargetkan akan memulai penerbangan pertamanya pada 2018 mendatang.
Komisaris PT RAI Ilham A Habibie menyatakan, R80 merupakan generasi the next N250 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia. Saat ini pembuatan R80 telah mencapai 10 persen. Kemampuan, desain dan teknologi R80 akan mirip dengan N250. Namun dari segi ukuran, R80 memiliki besar dan panjang yang lebih maksimal dibandingkan N250.
R80 akan menggunakan baling-baling di bagian atas badan pesawat sebagai penggerak, seperti N250. Dengan menggunakan baling-baling, konsumsi bahan bakar akan jauh lebih irit.
R80 ini, didesain untuk jarak tempuh kurang dari 600 km. Karena itu dapat dipastikan akan semakin irit bahan bakar. Untuk produksi tahap awal ini R80 menghabiskan US$ 400 juta.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)