Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Friday, August 23, 2013

Ternyata Tidur Lalat Hampir Sama Seperti Manusia

Tim peneliti dari University of Queensland, Australia, telah menemukan bahwa perilaku lalat tidur sama seperti manusia, meski berbeda dalam tingkat intensitas.

Seperti diketahui jam tidur manusia terdiri dari dua tahap. Pertama tahap rapid eye movement (REM) atau gerak mata cepat. Tahap ini biasanya disebut tidur ringan dan biasa terjadi mimpi. Kedua, adalah tahap non-REM atau disebut tidur nyenyak.

Machines Like Us melansir, penelitian yang dipimpin oleh Dr Bart van Alphen ini bertujuan mengukur intensitas tidur pada lalat dengan merekam aktivitas otak dan respons terhadap rangsangan mekanik.

"Kami telah menemukan bahwa tidur pada lalat sama dengan manusia. Ini tampak dari aktivitas tidur ringan dan tidur nyenyak," ujar Alphen.

Sementara itu, menurut Professor Bruno van Swinderen, dari Queensland Brain Institute di University of Queensland, dalam kondisi sadar seperti saat sedang belajar, beberapa sinyal listrik akan bergerak dari satu sel saraf ke saraf lainnya untuk diperkuat dan menjaga dari tidur.

"Sebaliknya, saat sedang dalam kondisi tidur, semua sel saraf akan melemah dan mengurangi energinya," terang Swinderen.

Butuh Istirahat

Tim peneliti juga menemukan jika lalat melakukan aktivitas yang tinggi pada siang hari, maka lalat akan membutuhkan tidur pada malam hari. "Ini menunjukkan lalat juga memiliki sistem pelemahan saraf untuk membuatnya tidur setelah melakukan aktivitas yang tinggi," jelas Swinderen.

Penelitian tentang tahap-tahap dalam proses tidur penting untuk ditindaklanjuti untuk penelitian di masa depan.

Sementara penelitian kedua dilakukan oleh Dr Benjamin Kottler, yang menemukan bahwa sirkuit otak menganjurkan untuk tidur pada lalat, juga bekerja mengatur kepekaan terhadap kemampuan anastesi, atau tidak merasakan sesuatu.

"Fungsi neuron pada otak lalat membuatnya lebih peka terhadap kemampuan anastesi. Maksudnya, pada saat tidur lalat lebih peka terhadap gerakan dan membuat cepat terbangun. Ini yang membuatnya berbeda dengan manusia," ujar Kottler.

Hasil dari penelitian pertama telah diterbitkan di Journal of Neuroscience dengan judul 'A dynamic deep sleep stage in Drosophila'.

Sementara penelitian kedua terbit di Jurnal Current Biology dengan judul 'A sleep/wake circuit controls isoflurane sensitivity in Drosophila'a

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...