Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Saturday, September 21, 2013

12 Film Perang Terbaik

12. The Thin Red Line
The Thin Red Line adalah sebuah 'comeback' yang sangat baik dari sutradara Terrence Malick setelah absen hampir 20 tahun dari karya terakhirnya "Day of Heaven". Ia menulis skenario film ini berdasarkan pada novel karya James Jones. Seorang kritikus film bernama Gene Siskel bahkan menyebut bahwa The Thin Red Line adalah film perang konteporer terbesar yang pernah ia lihat.


11. Battle Los Angeles

Sepanjang sejarah manusia, ada hal-hala aneh yang tak bisa dijelaskan dari sisi logika. Kejadian aneh itu terulang beberapa kali. Penampakan yang sering disebut sebagai UFO (Unidentified Flying Object) ini memang tak pernah bisa dijelaskan. Siapa mereka sebenarnya dan apa yang mereka inginkan dari para penghuni bumi?. Kini, setelah serangkaian kejadian aneh itu, niat mereka baru terungkap.

Ternyata selama ini mereka hanya mengamati kita. Mereka hanya mengukur seberapa maju teknologi yang dimilki manusia dan bila semua data sudah terkumpul maka tiba saatnya buat mereka untuk menginvasi kita. Tanpa peringatanpasukan makhluk luar bumi ini berdatangan dan menghancurkan kota demi kota. Tak ad yang bisa bertahan. Tekhnologi mereka terlalu maju untuk ukuran bumi. Satu-satunya kota yang masih tersisa adalah Los Angeles dan kini kota ini pun akan segera jadi kenangan. Satu-satunya harapan manusia adalah bila kota ini tetap bertahan dari gempuran makhluk planet lain itu. Mampukah tentara dan menghadapi pasukan dengan peralatan super modern ini?. Ataukah ini adalah akhir dari peradaban manusia?


10. Platoon

Chris Talyor seorang anak muda, seorang Amerika yang naif, kuliahnya kacau dan relawan dalam pertempuran di Vietnam. Setelah tiba, ia dengan cepat merasakan bahwa kehadirannya sangat tidak penting, dan dianggap tidak signifikan terhadap tentara lainya, karena dia tidak berjuang dan tidak merasakan efect dari pertempuran itu sendiri. Chris memiliki dua orang staff komandan, staff yang marah dan tidak gampang menyerah, dan yang lebih menyenangkan dan kooperatif, Sersan Elias Grodin. Sebuah garis ditarik diantara dua staff dan sejumlah pria di pleton itu ketika terjadi pembunuhan ilegal dal;am sebuah serangan di desa. Sepertinya perang terus berlanjut, Chris menarik dirinya terhadap krisi psikologis yang dialaminya, dan dia berjuang untuk tetap bertahan hidup. Dia segera menyadari bahwa dia sedang berjuang dalam dua pertempuran, konflik dengan musuh dan konflik didalam pletonnya.


9. Braveheart

William Wallace adalah seorang pemberontak Skotlandia yang memimpin pemberotakan melawan penguasa kejam Inggris Edward Longshanks, yang ingin mewarisi mahkota Skotlandia untuk dirinya sendiri. Ketiak ia masih kecil, ayah William Wallace dan saudaranya, bersama dengan banyak orang lainnya, kehilangan nyawa mereka saat berusaha membuat Skotlandia bebas dari penjajahan. Setelah ia kehilangan satu dari orang yang dicintainya, William Wallace mulai melakukan pencarian panjang untuk membuat Skotlandia menjadi bebas untuk semuanya, bersama dengan bantuan dari rekannya Robert Bruce.

8. Tora ! Tora ! Tora !

Film keluaran tahun 1970, yang merupakan dramatisasi dari serangan Jepang ke Pearl Harbour dan rangkaian kesalahan besar Amerika Serikat yang memperburuk keefektifannya. Judul ini merupakan kata sandi yang digunakan Jepang untuk menandai kesuksusan serangan, menggunakan repitisi dari kata dalam bahasa Jepang untuk harimau. Film bioskop ini secara kritis dinyatakan untuk adegannya yang gamblang seperti ketepatan dokumenternya.

Film ini dibuat dalam 2 produksi terpisah, 1 berdasarkan di AS, disutradarai Richard Fleischer, dan 1 berdasarkan di Jepang. Yang di Jepang awalnya disutradarai oleh Akira Kurowasa, namun setelah 2 tahun bekerja dengan tiada hasil berguna, 20th Century Fox mengarahkan proyek ini pada Kinji Fukasuka yang melengkapinya.

Penulis skenarionya adalah Ladislas Farago, Larry Forrester, Ryuzo Kikushima, dan Hideo Oguni, berdasarkan buku Gordon W.Prange. Sinematografer Charles Wheeler, dinominasikan pada Academy Award. film ini memuat unit kedua yang unggul dan fotograpi kecil, difoto oleh Ray Kellogg.

7. Full Metal Jacket

J.T. 'Joker' Davus (Matthew Modine) yang ambil bagian dalam pelatihan dasar sebagai marinir di pulau parris, Karolina Selatan. Pelatih berbaris senior Sersan Hartman (dimainkan oleh mantan pelatih berbaris Marinir, R. Lee Ermey) memperlakukan mereka dengan kasar untuk mempersiapkan mereka ke medan laga. Hal ini mempengaruhi kejiwaan salah seorang rekrut bernama Leonard "Gomer Pyle" Lawrence (Vincent D'Onofrio). Setelah mereka semua lulus, Lawrence membunuh Hartman di depan Davis dan kemudian bunuh diri dengan senapannya sendiri.

Bagian kedua berawal di Vietnam pada tahun 1968, dengan Davis yang sekarang berpangkat sersan dan menjadi wartawan perang yang menulis untuk surat kabar Stars and Stripes. Ia dan seorang fotograper bernama Rafterman dikirim ke garis depan untuk meliput situasi di sana. Setelah bertemu teman kuliahnya, Lt. Walter J. "Touchdown" Schinoski, mereka masuk ke dalam perangkap lawan dan ditembaki oleh seorang penembak jarak jauh Vietnam.


6. Inglorious Basterds

Shosanna Dreyfus (Melani Laurent) terpaksa harus menyaksikan keluarganya dibantai tentara Nazi. Untungnya ia berhasil lolos dan melarikan diri ke Paris. Di Paris, Shosanna kemudian bekerja pada sebuah gedung bioskop sebagai operator pemutar film. Di tempat lain, Letnan Aldo Raine (Brad Pitt) berusaha menggalang kekuatan dengan mengumpulkan para kaum Yahudi dan membentuk satu pasukan yang kemudian dikenal sebagai The Basterds. The Basterds membuat satu rencana besar untuk menggulingkan kekuasan Hitler yang saat itu makin merejalela. Dalam rencana besar itu, Aldo melibatkan seorang aktris Jerman bernama Bridget Von Hammersmark (Diane Kruger) yang sebenarnya adalah seorang agen rahasia. Mereka kemudian merancang skenario pembunuhan Hitler yang saat itu dijadwalkan akan hadir dalam sebuah pemutaran film propaganda di Paris. Rencana besar Aldo ini berisiko gagal karena Shosanna yang kebetulan menjadi tuan rumah acara pemutaran film yang digelar Nazi itu punya rencana sendiri untuk membalas dendam lamanya.


5. The Brigde Over the River Kwai

Inti dari film ini adalah hubungan antara Saito dan Nicholson, dua tentara dengan perilaku dan latar belakang yang berbeda dan di pinggir ada kisah tentara Amerika yang berhasil kabur lalu mau kembali lagi bersama tim tentara Inggris untuk menghancurkan jembatan itu.

Perang memang gila, membuat individu di dalamnya hilang akal sehat. Nicholson begitu terobsesi membangun jembatan sempurna dan sang tentara Amerika Serikat mau saja kembali ke hutan untuk menjalani misi bahaya. Ini memang mengenai perilaku dan logika manusia bisa berubah karena perang.

4. Das Boot

Film yang super luar biasa! Salah satu yang terbaik sepanjang masa. Sangat keren dan seru abis.

Di dalam durasinya (director's cut) yang panjang, tidak ada satupun momen yang membosankan, dan penuh dengan "tensi" dan emosi. Saya merasa film ini adalah contoh terbaik untuk jenis film thriller, padahal merupakan film aksi+drama, karena banyak momen yang mebuat bulu kuduk merinding lebih daripada film genre horor atau thriller. Film ini juga mampu memompa adrenalin penonton yang sedang duduk dengan santai. Benar-benar luar biasa...


3. Saving Private Ryan

Saving Private Ryan adalah sebuah film Amerika Serikat bergenre sejarah-perang tahun 1998 yang bertemakan peperangan saat invansi Normandia pada Perang Dunia II. Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg dan skenario ditulis oleh Robert Rodat. Film yang meraih 4 piala Oscar di tahun 1999 ini mengisahkan tentang James Ryan (Matt Damon), prajurit yang diterjunkan ke Perancis selama invasi tentara sekutu ke Eropa, yang baru saja kehilangan tiga abangnya dalam perang. Kebijakan pemerintah memerintahkan ia harus pulang karena keluarganya bakal kehilangan semua anak laki-laki. Sebuah tim pasukan, yang dipimpin oleh Kapten John Miller (Tom Hanks) dan tentara lainnya yang baru mendarat di pantai dari Normandy, diperintahkan untuk mencari dan menyelamatkan Prajurit James Ryan.

2. Lawrence of Arabia

Ini adalah film epik tahun 1962, berdasarkan pada kehidupan T.E. Lawrence. Dibintangi oleh Peter O'Toole sebagai aktor utama, bersama dengan Omar Sharif dan Alec Guinness.

Film Ghandi (1982) mengikuti pola cerita Lawrence: setelah tokoh utamanya meninggal di awal, cerita ini mengalir dengan alur mundur.

Lawrence of Arabia memenangkan 7 piala Oscar, salah satunya adalah untuk Gambar Terbaik.

Dianggap sebagai salah satu film terbesar yang pernah dibuat, film ini masuk daftar 100 Years... 100 Movies dari AFI (urutan 5)

Director's Cut film ini, mengalir 216 menit, tak memiliki tokoh wanita yang berbicara.


1. Apocalypse Now

Film ini adalah film yang akan menyimpan kenangan unik dan tak terlupakan bagi para awak di dalamnya. Film ini seolah hampir saja gagal dilempar ke pasaran karena berbagai permasalahan yang menimpa pemain dan set film dilapangan, seperti ketika Marlon Brando yang mengalami kelebihan berat, Martin Sheen yang menderita serangan jantung hingga cuaca ekstrim. Semua kisah itu dapat kita simak pada karya dokumenter Hearts of Darkness: A Filmmaker's Apocalypse. Film ini sendiri berkisah tentang perang Vietnam yang diadaptasi Francis Ford Coppola dari novel Joseph Conrad berjudul Heart of Darkness.

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...