Stephen Hawking: Isi Otak Bisa Disalin ke Komputer

Bisakah otak Anda terus hidup bahkan setelah tubuh Anda tinggal belulang setelah meninggal? Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, tapi  fisikawan Stephen Hawking baru-baru ini menyatakan bahwa teknologi memungkinkan untuk itu.

" Saya pikir otak seperti program dalam pikiran, seperti komputer, " kata Hawking saat berbicara dalam Cambridge Film Festival. "Jadi secara teoritis sangat mungkin untuk menyalin otak ke komputer sehingga memberikan sebentuk kehidupan setelah kematian."

Dia mengakui hal itu  "di luar kemampuan kita sekarang" dan menambahkan bahwa "kehidupan setelah kematian adalah dongeng untuk orang-orang yang takut gelap."

Hawking, 71 tahun, membuat pernyataan itu saat pemutaran perdana film dokumenter baru tentang hidupnya. Dia telah berbicara sebelumnya tentang apa yang dia sebut "dongeng" surga dan akhirat. Ia kemudian menyamakan otak manusia dengan komputer yang komponennya juga bisa rusak. "Tidak ada surga atau akhirat untuk komputer yang sudah rusak," katanya.

Saat ini, menurut laporan New York Times, ilmuwan tengah mengembangkan teknologi yang akan memungkinkan migrasi fungsi otak ke dalam komputer. Multijutawan Rusia, Dmitry Itskov,  berharap suatu hari nanti akan bisa mengunggah isi otaknya ke dalam tubuh robot manusia sebagai bagian dari proyek 2045 Initiative yang dikembangkannya.

Sebuah kelompok riset yang terpisah, yang disebut The Brain Preservation Foundation, sedang mengembangkan suatu proses untuk melestarikan otak bersama dengan kenangan, emosi, dan kesadaran.