Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Tuesday, September 3, 2013

Jatuh dari Kursi, Bocah Ini Tertusuk Pensil di Matanya

Jakarta, Awasilah anak Anda ketika bermain. Pensil yang seharusnya digunakan untuk menulis, bisa membahayakan anak Anda. Seperti yang dialami Olivia Smith di New Boston, New Hampshire, Amerika Serikat. Ketika ia terjatuh dari kursi, pensil menembus rongga mata dan otaknya.

Demikian diwartakan The Union Leader, dan dikutip dari Fox News, Selasa (29/1/2013). Akibat peristiwa tersebut, Olivia harus diterbangkan dengan helikopter menuju rumah sakit anak Boston.

Dokter yakin lintasan sempit pensil yang menembus otak dapat berujung pada kematian atau cedera permanen. Kasus tersebut ditangani sekitar 50 dokter.

Kecelakaan ini terjadi sekitar tiga pekan yang lalu. Untunglah Olivia telah diizinkan meninggalan rumah sakit pada Rabu pagi lalu.

"Kejadian ini tidak pernah terpikirkan dan membuat saya benar-benar terkejut," kata ibu Olivia, Susie Smith.

Menurut Dr Darren Orbach, kepala dokter radiologi Rumah Sakit Anak Boston yang menangani kasus ini, dirinya berencana untuk mempublikasikan tulisan mengenai Olivia dan penanganan medis yang dia lakukan pada saat itu. "Apa yang akan Anda pikirkan ketika pensil menembus otak seorang anak? Tapi anak ini sungguh beruntung," kata Dr Orbach.

Dia menuturkan Olivia terjatuh dengan kepala lebih dahulu menghunjam lantai. Pensil yang ada di dekatnya menembus rongga mata dan berlanjut ke belahan otaknya. Batang pensil itu berhenti tepat di bawah telinga kirinya.

Dokter kemudian melakukan Angiogram CT Scan dengan kualitas dan akurasi gambar yang lebih baik untuk melihat apa yang terjadi di dalam otaknya. Hasil scan dari kunjungan awalnya ke ruang gawat darurat menunjukkan tidak ada pendarahan pada pembuluh darah otak.

Saat pertama kali melihat Olivia, dia merasa peristiwa ini sangat berat dan menggetarkan. Prosedur untuk mengeluarkan pensil memakan waktu selama 40 menit. Dan yang mengejutkan, saat prosedur selesai hasil scan menunjukkan seperti hampir tidak ada hal yangterjadi. Menurut Dr Orbach kejadian ini merupakan fenomena yang luar biasa.

Olivia ditangani berdasarkan prosedur teknik kateterisasi. Prosedur dengan kateter ini ditempatkan melalui arteri kaki yang menuju ke pembuluh darah leher dan menyampaikannya pada otak. Dalam prosedur, pembuluh darah disuntikkan dengan cairan yang memungkinkan gambar pembuluh memiliki resolusi tinggi.

Setelah melalui berbagai prosedur yang cukup memakan waktu, melihat Olivia dapat tersenyum pada ibunya dan makan es krim adalah momen paling berkesan bagi Dr Orbach. Kasus Olivia adalah penanganan yang paling ekstrem yang pernah dia tangani.

"Saya harap dia kembali seperti sedia kala, karena usianya yang masih sangat muda," kata Dr Orbach.

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...