Sepanjang
sejarah, manusia sangat tertarik dengan terbang. Salah satu contohnya
adalah mitos Yunani kuno tentang Icarus dan Daedalus melarikan diri dari
labirin yang berada dipulau Crete dengan tangan bersayap.
Bahkan
dalam dunia modern dimana orang biasa terbang menggunakan jet dan kapal
luar angkasa, kita tak pernah menghilangkan mimpi kita untuk dapat
terbang. Kemampuan terbang seorang manusia tidak terbatas hanya di
mitologi saja. Hal itu terjadi dalam kehidupan manusia sejak jaman dulu
kala, walaupun hanya berbentuk dongeng atau legenda yang kita dengar
secara turun temurun. Di seluruh dunia, sejak jaman
dahulu kala sampai
sekarang, kita sering menemukan cerita tentang orang yang benar-benar
dapat terbang. Cerita paling tua dan paling detail gambarannya datang
dari tadisi Vedic kuno, dimana melayang-layang dan terbang merupakan
salah satu keahlian yang dapat dikembangkan oleh para manusia.
Sementara
itu di Eropa, levitation (terbang/mengambang) dimiliki oleh 200 orang
suci, dan ini biasa disebut sebagai keajaiban dalam tradisi Katolik
Romawi.
Salah satu contoh terbaik adalah St. Joseph dari
Copertino, orang suci dari Italia di abad 17. Lebih dari seratus
penerbangan (tanpa pesawat tentunya) tercatat secara resmi selama
hidupnya. Sebagai gambaran , bagaikan suara yang merdu, dia akan terbang
tinggi ke udara, mengitari langit-langit gereja dan melayang di udara,
kadang-kadang selama lima belas menit, kadang-kadang selama dua jam, dan
banyak orang yang menyaksikan hal itu. Saat ini St. Joseph dari
Copertino adalah salah satu orang yang dapat terbang di udara.
Pada
abad pertama, ahli filosofi Yunani, Saint Apollonius dari Tyana pergi
ke India, disana dia melaporkan bahwa dia melihat para Brahmins
(pendeta) “Mereka mengambang sampai hampir satu meter diatas tanah.”
Sebagian besar para ahli sejarah mengatakan bahwa ceritanya itu murni
sebuah fantasi. Tetapi Ernest Wood, seorang penulis Inggris yang
menuliskan filosofi Ketimuran, melaporkan hal yang sama saat dia pergi
ke India dan ini hanya beberapa dekade yang lalu. “Saya ingat pada suatu
kesempatan ketika seorang yogi (ahli yoga) tua sedang melayang di udara
dalam postur tubuh terlentang sekitar 1.8 meter di udara terbuka,
sekitar setengah jam, sementara para pendatang dipersilahkan untuk
melewatkan gagang pada jarak antara tanah dan orang tersebut…Mengambang
atau menaikan tubuh dari atas tanah dan melayang beberapa kaki di udara
diatas tempat duduk atau sofa adalah…suatu fakta yang secara universal
sudah diterima di India.”
Apakah Yoga Terbang itu mungkin?
Bagaimana seorang manusia dapat melayang atau terbang di udara menentang
hukum gravitasi? Yoga Terbang atau yang biasa disebut yogic flying
melihat semua potensi manusia dalam pandangan yang baru, memperluas
pemikiran tentang apa yang dapat dicapai oleh seorang manusia, melihat
dengan gaya baru tentang hubungan antara pikiran manusia dan alam
semesta.
Dalam beberapa tahun terakhir, quantum fisika telah
mengidentifikasikan bagian yang paling fundamental atau dasar dari
rahasia alam, semua bagian dari hukum alam dimana semua hukum alam
termasuk kekuatan gravitasi, dibahas. Hukum alam ini menjelaskan semua
bentuk dan segala fenomena yang terjadi di alam semesta, termasuk
pikiran dan tubuh manusia.
Pengertian tentang Vedic kuno yang dibawa oleh Maharishi telah membawa pencerahan dan lebih, dengan mengidentifikasikan bagian yang universal ini sebagai bagian dari kesadaran murni tak terbatas. Sejak kesadaran manusia memiliki dasar dan sumber dari hukum alam yang paling dasar ini adalah pikiran manusia dapat membuka pada semua level dari alam dan dari situlah semua dapat berfungsi. Dengan berfungsi dari level yang paling dasar, kita dapat memerintahkan secara total potensi alam pada diri kita. Kita dapat meraih pengetahuan untuk mengetahui semua hal, melakukan semua hal dan menyelesaikan semua hal. Semua tidak ada yang mustahil. Potensi kita tidak terbatas.
Teknik Meditasi Transcendental membuat kita membuka pikiran kita untuk tenang dan merasakan kesadaran murni, semua hukum alam, dalam kesadaran kita sendiri. Yogic Flying adalah sebagian kecil dari program tersebut, membiarkan pikiran kita untuk berpikir dan bereaksi pada hukum alam yang paling dasar tersebut.
Karena itu Yogic Flying tidak menentang hukum gravitasi atau hukum alam manapun. Hal itu memperbolehkan kita untuk mengakses dan menghidupkan potensi total dari hukum alam yang hidup dalam diri kita, membuka simpanan energi dan kecerdasan kita untuk segala kemungkinan dan menyelesaikan kegiatan hidup kita sehari-hari.
Diseluruh dunia, manusia yang dapat terbang secara bervariasi dikatakan telah berevolusi secara spiritual dalam kehidupan sosial mereka. Di Eropa mereka disebut saints; di India disebut yogis; di Asia tenggara disebut arahants; di Aborigin Australia disebut “clever men” atau doctors. Banyak orang diceritakan dalam fabel, dongeng, legenda atau mitos. Memberikan asumsi universal bahwa terbang itu sesuatu yang tidak mungkin, tetapi kita harus yakin dengan kemampuan manusia, apa saja menjadi mungkin.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)