Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Thursday, January 24, 2013

Koran unik, setelah dibaca dapat dimakan

Setelah isi dibacakan, biasanya langsung koran ditumpuk dan yang telah dilemparkan. Namun, ide awak redaksi Metro, sebuah koran yang terbit di Inggris, dan sejumlah makanan spesialis benar-benar melompat keluar dari pakem itu.

Mungkin terinspirasi oleh Willy Wonka, tokoh dalam film Chocolate Factory, yang membuat segala sesuatu di sekitar kita bisa dimakan, mereka menciptakan bentuk koran Metro yang bisa dimakan.

Seperti diberitakan website Metro.co.uk, kerjasama yang menghasilkan kertas dimakan. Sehingga selesai membaca, surat kabar tidak perlu dihapus, tetapi dapat dimakan sendiri.

Heston Blumenthal, ilmuwan kuliner, punya peran besar dalam mewujudkan ide unik ini. "Koran yang bisa dimakan sedikit banyak merupakan obsesi saya," katanya.

Tentang rasa bagaimana? Para relawan yang merobek kertas dengan gigi mereka dan menelan. Mereka juga menganggukkan kepala dan menilai koran lezat.

Tentu saja produksi kertas tidak hanya membutuhkan editing yang ketat, tetapi pengolahan adonan hati-hati juga. Adonan itu sendiri terdiri dari tepung jagung, permen minyak sayur arab, air dan asam sitrat yang dimasak sampai liat pasta dan dibentuk menjadi lembaran.

Pasta ini kemudian ditaburi menjadi lembaran tipis melalui kasa sutra disusun menjadi headline, foto dan artikel.

Proses pembuatan dan pencetakan koran lezat ini berlangsung selama beberapa jam. Untuk mengeringkan dibutuhkan sedikit lebih lama. Untuk polish akhir, koran itu diberi aroma lembut vanili yang berbau.

Charles Bouquet, dari Edible Paper Company, mengatakan proyek ini akan mendorong kebiasaan daur ulang dalam masyarakat. "Kami berharap ini memberikan tambahan rasa dengan isu berita dan sekarang menu saat ini yang lebih berwarna."

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...