Seorang pria 19 tahun asal Iran menderita penyakit aneh dan langka: di bola mata kanannya tumbuh bisul, yang di atasnya muncul bulu-bulu halus. Penyakit langka itu membuatnya kesulitan melihat dan menyebabkan ketidaknyamanan saat berkedip.
Penyakit bola mata berbulu ini disebabkan oleh limbal dermoid, yaitu sebuah jaringan kulit yang biasa tumbuh rambut, seperti yang terdapat pada tulang rawan, kelenjar keringat, bahkan gigi.
Jaringan kulit seperti bisul yang tumbuh di bola mata pria itu berukuran 5 sampai 6 mm, dan membuat rasa tidak nyaman saat melihat. Tim dokter pun segera mengangkat bisul tersebut.
Seperti diberitakan Daily Mail, dokter-dokter di Tabriz University of Medical Sciences di Tabriz, Iran, telah memaparkan penyakit aneh ini dalam suatu jurnal ilmiah, The New England Journal of Medicine.
Berdasarkan laporan dari jurnal tersebut, penyakit aneh itu tidak menyebabkan rasa sakit, tapi membuat cacat penglihatan penderitanya. Selain itu, penderitanya merasa tidak nyaman saat berkedip karena kehadiran benda asing di matanya.
Bawaan Lahir
Limbal dermoid ini adalah penyakit yang sangat langka, hanya terjadi pada satu dari 10.000 penderita. “Saya telah melihat beberapa penyakit ini dalam karir kedokteran saya. Hampir 100.000 pasien yang menderita ini, namun sangat jarang yang tumbuh di bola mata,” kata Dr Richard Meetz, seorang profesor klinis di Indiana University School of Optometry.
Ia menjelaskan, bahwa jaringan kulit limbal dermoid adalah bawaan dari lahir, dan sel kulit itu terus tumbuh membentuk jaringan yang sama pada kulit. Selain itu limbal dermoid juga bisa tumbuh di beberapa bagian tubuh.
“Jaringan kulit yang tumbuh bulu ini biasanya tumbuh pada kelenjar keringat dan tulang rawan. Namun, dalam kasus yang sangat langka bisa tumbuh di gigi. Selama ini saya belum menemukan penyakit ini tumbuh di gigi, yang paling aneh hanya tumbuh di bola mata,” jelasnya.
Gangguan terbesar dari penyakit limbal dermoid yang menimpa di pria Iran ini adalah gangguan penglihatan. Tumbuhnya jaringan kulit di bola mata telah membuat ketajaman penglihatan penderita menjadi berkurang.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)