SURABAYA
- Jika berbalut pakaian, Asri Fauziah tidak berbeda dengan gadis
sebayanya. Senyum yang keluar dari bibir manis disertai tawa riang
dipadu dengan hidung yang mancung, menjadikan gadis ini elok dipandang.
Namun siapa sangka, di balik pakaian yang membalutnya, ternyata tubuh gadis 11 tahun ini dipenuhi bulu. Sepertiga punggungnya ditumbuhi bulu. Bulu-bulu itu menempel di tompel berwarna hitam.
Saat ini di tangan dan kaki gadis yang akrab disapa Asri itu juga muncul bintik-bintik hitam. Diperkirakan bintik-bintik hitam itu akan tumbuh bulu seperti di punggungnya.
Meski terlihat tegar, putri ketujuh dari sembilan bersaudara ini mengaku minder dengan kondisi yang dialaminya itu. Dia merasa malu kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Putri pasangan Matniri (50) dan Sriyati (57), warga Jalan Sambongan Gang I Lorong, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Surabaya Utara, itu sudah berkali-kali dibawa orangtuanya ke dokter maupun paranormal. Sayangnya, usaha tersebut tidak berhasil.
Bulu-bulu hitam itu terus tumbuh. Bahkan Matniri kini kebiungungan menanggung biaya pengobatan.
“Kami sudah pasrah dan mau bagaimana lagi. Untuk makan sehari-hari saja kami juga harus gali lobang tutup lobang," tutur Matniri di kediamannya, Jumat (25/3/2011).
Namun di tengah keterbatasan ekonomi orangtua selalu mengajarkan kepada Asri untuk tidak malu dan hidup tegar.
Kelainan yang diderita putrinya sudah terjadi sejak lahir. “Waktu itu jumlahnya ada tiga dan hanya butiran kecil tidak seperti saat ini yang membesar,” jelas Matniri.
Orangtua berharap Asri bisa sembuh segera. Meski hanya keluarga dengan ekonomi lemah, mereka tetap mengusahakan kesembuhan untuk Asri
Namun siapa sangka, di balik pakaian yang membalutnya, ternyata tubuh gadis 11 tahun ini dipenuhi bulu. Sepertiga punggungnya ditumbuhi bulu. Bulu-bulu itu menempel di tompel berwarna hitam.
Saat ini di tangan dan kaki gadis yang akrab disapa Asri itu juga muncul bintik-bintik hitam. Diperkirakan bintik-bintik hitam itu akan tumbuh bulu seperti di punggungnya.
Meski terlihat tegar, putri ketujuh dari sembilan bersaudara ini mengaku minder dengan kondisi yang dialaminya itu. Dia merasa malu kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Putri pasangan Matniri (50) dan Sriyati (57), warga Jalan Sambongan Gang I Lorong, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Surabaya Utara, itu sudah berkali-kali dibawa orangtuanya ke dokter maupun paranormal. Sayangnya, usaha tersebut tidak berhasil.
Bulu-bulu hitam itu terus tumbuh. Bahkan Matniri kini kebiungungan menanggung biaya pengobatan.
“Kami sudah pasrah dan mau bagaimana lagi. Untuk makan sehari-hari saja kami juga harus gali lobang tutup lobang," tutur Matniri di kediamannya, Jumat (25/3/2011).
Namun di tengah keterbatasan ekonomi orangtua selalu mengajarkan kepada Asri untuk tidak malu dan hidup tegar.
Kelainan yang diderita putrinya sudah terjadi sejak lahir. “Waktu itu jumlahnya ada tiga dan hanya butiran kecil tidak seperti saat ini yang membesar,” jelas Matniri.
Orangtua berharap Asri bisa sembuh segera. Meski hanya keluarga dengan ekonomi lemah, mereka tetap mengusahakan kesembuhan untuk Asri
gadis abg nya memang sangat cantik hihihi. tapi mengesankan emang, kecantikannya. uhmm --" ada unsur mesum nya nih, tapi keren beritanya hehe..
ReplyDelete