Singapura
- Mengemudikan bus kadang menjadi impian para bocah dimasa kecilnya.
Melihat kenyataan saat ini, sedikit sekali orang yang ingin menjadi
supir bus, apalagi di DKI Jakarta yang dihiasi dengan 'indahnya'
kemacetan.
Hal ini ternyata terjadi juga di negara maju, Singapura. Mereka kekurangan supir bus!
Pasalnya,
profesi supir bus di Singapura masuk ke dalam jajaran dengan gaji yang
dibawah rata-rata. Supir bus di negara tersebut 'hanya' mendapatkan gaji
US$ 2.000 sampai US$ 2.500 atau sekitar Rp 19 juta sampai Rp 23 juta
per bulannya. Waah..! bagi orang Indonesia angka tersebut tinggi bukan?
Di masa terdahulu, kebanyakan supir bus di Singapura berasal dari Malaysia dan China. Namun sekarang semakin berkurang.
Dikutip
detikFinance dari AsiaOne, Kamis (13/12/2012), kebanyakan para pencari
kerja di Singapura enggan menjadi supir bus karena kepadatan jadwal.
Bayangkan saja, para supir bus ini harus mengemudikan kendaraannya pada
jam 04.00 pagi waktu setempat untuk 'morning shift'. Sedangkan untuk
'late shift' supir bus harus bekerja hingga pukul 01.00 pagi.
Pekerja
kadang dibebankan untuk perpindahan shift yang cepat. Singapura memang
terkenal dengan jadwal para orang-orang sibuk. Terutama pagi hari dan
sore hari menyambut waktu awal bekerja dan selesai bekerja. Hari libur
juga tidak bisa dipastikan di negara super sibuk ini.
Warga
Malaysia kini melihatnya sebagai pekerjaan berat. Mereka menjauhi
pekerjaan supir bus di Singapura. Di 2008 kemarin, operator bus
kewalahan hingga harus merekrut dari China. Kini terdapat sekitar 7.300
supir bus dari seluruh operator.
Setengahnya warga Singapura berikut China dan masih terdapat beberapa dari Malaysia.
Operator
kini masih membidik banyak supir bus karena banyaknya tenaga yang siap
memasuki masa pensiun. Masa usia bagi supir bus ditetapkan 21 tahun
hingga 65 tahun. Mereka harus berbekal SIM Class 3 khusus bus di
Singapura.
Selain SIM, supir harus bisa berbahasa Inggris dan
sukses mengikuti training antara 31 sampai 60 hari. Apakah anda
tertarik? Silakan hubungi SBS atau SMRT di Singapura.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)