Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia,
ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara
lainnya. Di Malaysia
dan Singapura
ia dinamakan cili padi, di Filipina
siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan
tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu.
Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's
eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabe rawit" (Malaysia: kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi pemberani.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabe rawit" (Malaysia: kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi pemberani.
Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam
Plastik Polybag
Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam
Plastik Polybag dimaksudkan
agar
saat bibit cabai rawit ditanam dalam media plastik Polybag atau pot dapat tumbuh secara langsung tanpa mengalami masa penyesuaian. Saya sudah membuktikan langkah ini, dimana Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag mengurangi resiko bibit cabai rawit mati setelah ditanam. Hasil proses Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag menghasilkan kualitas pertumbuhan yang maksimal tanpa ada masa delay atau penyesuaian terhadap situasi iklim di sekitarnya, karena pada saat proses Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag kita langsung dapat meletakan bibit dengan situasi dan iklim yang sama dengan lokasi bibit cabai akan di budidayakan.
saat bibit cabai rawit ditanam dalam media plastik Polybag atau pot dapat tumbuh secara langsung tanpa mengalami masa penyesuaian. Saya sudah membuktikan langkah ini, dimana Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag mengurangi resiko bibit cabai rawit mati setelah ditanam. Hasil proses Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag menghasilkan kualitas pertumbuhan yang maksimal tanpa ada masa delay atau penyesuaian terhadap situasi iklim di sekitarnya, karena pada saat proses Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag kita langsung dapat meletakan bibit dengan situasi dan iklim yang sama dengan lokasi bibit cabai akan di budidayakan.
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam proses
Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag saya dapatkan dari beberapa
sumber dari buku maupun internet. Tetapi dalam artikel ini saya akan berbagi
informasi tentang langkah Menyemai Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag yang
saya lakukan saja. Untuk mengikuti langkah-langkah proses Menyemai Bibit Cabai
Rawit dalam Plastik Polybag yang saya dapatkan dari buku dan internet,
terkadang saya kesulitan menemukan media yang dimaksud dan andaipun ada
terkadang tidak mampu membelinya karena penjualan alat tersebut tidak boleh
diecer alias harga grosir.
Langkah saya dalam proses Menyemai Bibit Cabai Rawit
dalam Plastik Polybag akan saya urutkan pada daftar dibawah ini :
- Membeli Benih Cabai Rawit yang anda inginkan, kalau saya percayakan pada toko pertanian,
- Membeli Polybag ukuran kecil kira-kira diameter 5 cm.
- Menyiapkan pupuk kandang kemudian saya saring atau ayak sehingga butiran pupuk yang lembut saja yang saya gunakan, saya tidak menggunakan pupuk anorganik seperti urea dan lainnya.
- Menyiapkan tanah yang baik kemudian juga disaring atau diayak.
- Tanah dan pupuk kandang kemudian saya aduk rata kemudian saya masukan ke dalam polybag yang sudah kita beli.
- Plastik Polybag yang sudah terisi media kemudian saya tata ditempat yang kira-kira situasinya sama dengan lokasi tanam nya nanti.
- Plastik Polybag yang sudah tertata rapi kemudian saya siram dengan air hingga rata, jika ada isi media nya yang susut saya tambahkan lagi dan saya diamkan selama sehari semalam.
- Setelah itu benih biji cabai rawit yang kita beli saya masukan satu persatu kedalam plastik Poblybag, untuk menghindari biji tidak tumbuh setiap polybag saya isi dua biji benih cabai rawit dengan posisi atau jaraknya kira-kira 2 cm.
- Proses selanjutnya adalah membuat penyemaian cadangan jika nanti dalam plastik polybag ada yang tidak tumbuh atau mati kita bisa langsung menggantinya, media yang digunakan bisa memakai kaleng biskuit yang besar diisi media tanam kemudian sebarlah benih cabai rawit diatasnya secukupnya.
- Semua langkah diatas saya lakukan secara berurutan dan kita tinggal menunggu sambil merawat benih hingga siap tanam kira-kira 4-6 minggu kemudian.
Plastik
Polybag yang sudah terisi media ditata rapi
Bibit Cabai
siap ditanam dalam media Polybag yang lebih besar
Menyemai
Bibit Cabai Rawit dalam Plastik Polybag tidaklah susah.
Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag
Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau
Pot tidaklah
susah, sama seperti kita memelihara tanaman lainnya. Cara Budidaya Cabai
Rawit dalam Polybag atau Pot tidak ubahnya seperti kita menanam bunga,
dari memilih benih atau bibit bunga, kemudian menyiapkan media tanamnya yaitu
wadah plastik (polybag) atau pot dan tanahnya yang dicampur pupuk
organik atau pupuk kandang. serta menanam bibit bunga dan merawatnya hingga
menghasilkan bunga yang diinginkan. Ikuti Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag
atau Pot yang saya lakukan yang sebelumnya belum pernah menanam cabai rawit
tetapi sekarang cabai rawit itu telah berbuah sempurna.
Cara
Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot
Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot yang
saya terapkan berawal dari sebuah riset sederhana, di mana ketika kita hidup di
perkotaan atau hidup di perumahan yang lahan nya sempit dan terbatas kita bisa
melihat berbagai tumbuhan baik tanaman bunga atau tanaman buah jarang sekali
diserang penyakit. Hal ini berbalik 180 derajat ketika saya pulang
kampung di mana tanaman apa pun jenisnya pasti akan diserang penyakit, seperti
pohon mangga yang tumbuh di samping rumahku di kampung batangnya tidak pernah
normal karena diserang hama penggerek batang namanya, jadi batangnya
atau dahannya selalu patah dan lama-lama pohonnya kan mati. Kemudian saya
memilih tanaman cabai rawit karena buah yang satu ini tidak akan terlepas dari
kehidupan manusia, dan harganya kadang-kadang menjadi isue yang hot
sesuai dengan rasanya, intinya tumbuhan ini vital bagi kehidupan saya dan para
pencinta gorengan.
Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau
Pot saya lakukan dalam beberapa tahapan :
- Saya membaca beberapa referensi dari internet dan juga melihat video berbagai teknik atau Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot di youtube.
- Membeli benih ditoko pertanian, jika kita awam jangan sungkan-sungkan bertanya atau berkonsultasi dengan pemilik kios penjual alat , obat dan benih-benih pertanian, cari benih yang unggul.
- Sambil membeli benih kita juga bisa membeli alat-alat yang kita butuhkan seperti plastik polybag untuk penyemaian benih dan penanaman cabai rawit, pupuk anorganik, alat penyemprot hama dan juga obatnya.
- Menyemai benih cabai rawit dengan menggunakan polybag yang kecil.
- Sambil menunggu bibit cabai rawit berumur sekitar 3 – 6 minggu kita menyiapkan tempat penanaman dalam polybag besar.
- Setelah bibit cabai rawit siap tanam, maka kita pasang sanitasi atau cara pengairan menggunakan pipa dan selang yang terhubung dengan bak penampungan air.
- Masa perawatan adalah masa yang sangat menyenangkan dan membosankan, karena kita harus rajin menyirami dan juga memberantas hama yang menyerang.
- Perawatan Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot dengan proses yang baik akan menghasilkan panen yang maksimal.
Cara
Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot bisa anda coba, jika anda
mau berhenti membeli cabai yang harganya kadang menguras kantong
Cabai Rawit
Polybag Generasi Kedua
Cabai Rawit Polybag Generasi Kedua yang terlupakan. Masih ingat dalam
postingan sebelumnya saya membahas tentang budidaya cabe rawit dalam polybag
dan bagaimana nasib cabe rawit tersebut sekarang. Inilah kisah terakhir nasib
Cabai Rawit Polybag Generasi Kedua. Setelah masa tanam dan panen raya saya
membiarkan dan menelantarkan 43 pohon cabe rawit dalam plastik polybag hingga
lokasi penanaman menjadi semak belukar. Pada saat itu hujan sangat jarang turun
sehingga batang dan ranting pohon cabe mulai layu dan mati, tetapi karena
bayaknya rumput dan semak yang menutupi batang menyebapkan pohon cabe rawit
tidak mati total hanya berhibernate dan setelah hujan mulai turun pohon cabe
rawit yang sudah hampir mati tersebut kemudian mulai bersemi kembali.
Cabai Rawit
Polybag Generasi Kedua
Alangkah terkejutnya setelah beberapa minggu diguyur
hujan Cabai Rawit Polybag Generasi Kedua tumbuh dengan cepatnya dan melebihi
rimbunya pada saat tumbuh pertama setelah tanam. Akhirnya Cabai Rawit Polybag
Generasi Kedua yang berada didalam semak belukar dengan selang-selang alat
vertigasi masih menempel pada plastik polybag saya lepas. Dari 43 plastik
polybag yang ditanami cabe rawit hanya sekitar 40 batang Cabai Rawit Polybag
Generasi Kedua yang masih bertahan, sisanya mati total.
Cabai Rawit Polybag Generasi Kedua saya pindahkan
dilokasi tempat akan dibangunnya rumah impian, tepatnya diatas pondasi rumah.
Deretan Cabai Rawit Polybag Generasi Kedua yang mempunyai ranting nan rimbun
dan buah yang lebat menarik perhatian kawan-kawan yang main melihat-lihat
perkembangan pembangunan rumah impian saya. Dan keluarlah kata-kata pujian
tentang cabai rawit dalam plastik polybag disertai embel-embel “minta boleh”,
saya persilahkan bagi kawan-kawan yang berminat untuk membawa pulang semampunya,
wal hasil Cabai Rawit Polybag Generasi Kedua tersisa sekitar 12 batang saja.
Cabai rawit memang sangat ungul pedasnya, dan juga
unggul masa tanamnya asalkan kita merawatnya dengan baik umur dari pohon Cabai
Rawit Polybag Generasi Kedua juga akan bertahan lama.
Pemanenan Cabai Rawit
Kebun tempat
Budidaya Cabai Rawit
Cabai Rawit yang di tanam ini benihnya di dapat dari
toko pertanian, jadi apakah cabai merah kriting atau cabai rawit aja persisnya
saya kurang paham, saya hanya bilang bahwa saya mau menanam cabai kecil tolong
dipilihkan. Ditoko pertanian yang saya lihat cukup lengkap, mulai dari
peralatan, aneka macam benih tanaman sayuran dan palawija dan juga media tempat
menanan.
Saya tertarik menanam cabai rawit atau cabai kecil ini
karena pedasnya dan bentuknya, biasanya kalau beli gorengan pasti ada cabainya
dan biasanya bentuknya agak besar dan kurang pedas. Cabai yang di tanam
mengadopsi budidaya cabai ala Fertigation atau fertigasi yaitu budidaya
tanaman didalam kantong plastik atau polybag. Hal ini saya pilih karena lebih
simpel dengan asumsi kalau cabai sudah mulai panen dan banyak hama pencuri buah
polybagnya bersama batang cabainya saya bawa pulang hehehe.
Memanen Cabai Rawit pertama rencananya dengan membawa gorengan ke kebun,
karena prediksi awal sekantong plastik gorengan akan meludeskan panen cabai
perdana, ternyata tidak disangka dan tidak diduga cabainya buah cukup lebat
jadi panen perdana saya berikan semua kepada tetangga disamping kebun.
Seperti pepatah “Siapa menanam maka siap menuai panen”
memberikan penyemangat kita untuk selalu menanam kebaikan (*hikmah Sholat
Jum’at). Tidak banyak pohon cabai yang saya tanam, karena ini hanya sekedar
hobi dan ujicoba pepatah tadi. Menjalankan hobi dengan sesuatu yang bermanfaat
akan mendapatkan keutungan dobel, yang jelas dapat menyenangkan orang lain.
Memanen Cabai Rawit atau Cabai Merah Kriting
masih akan berlanjut hingga hingga pohon cabainya tutup usia
BUDIDAYA DAN PASCA PANEN CABE RAWIT
(Capsicum frutescens)
PENDAHULUAN
Cabe bukan merupakan tanaman asli Indonesia , walaupun
hampir setiap hari penduduk Indonesia makan dengan cabe. Cabe berasal
dari Meksiko, Peru dan Bolivia , tetapi sekarang sudah tersebar diseluruh
dunia. Cabe merupakan komoditas pertanian yang merakyat seperti halnya
bawang merah karena dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.
Sehingga tidak mengherankan bila volume peredarannya di pasaran sangat besar.
Walaupun volumenya sangat besar dan dibutuhkan oleh semua kalangan, tetapi
sampai sekarang harga cabai tidak pernah mantap (fluktuatif). Di beberapa
daerah sentra produksi, harga berubah hampir setiap waktu, tergantung jumlah
barang dan permintaan. Bila barang tidak ada karena iklim yang tidak
mendukung , maka harga cabai akan melonjak tinggi. Sebaliknya bila barang
sedang membanjir harga bisa turun drastis. Penurunan harga yang sangat
tajam juga terjadi bila cuaca mendung dan kondisi lembab karena mutu cabe
menurun dan cabe tidak tahan lama disimpan.
JENIS CABE RAWIT
Cabe rawit sering juga disebut Hot Chili, cabe
kecil atau “lombok jempling”. Seperti halnya cabe besar, cabai rawit juga
ada beberapa macam tetapi umumnya dikelompokkan menjadi tiga jenis :
- Cabe kecil/mini/jemprit
Sesuai dengan namanya bentuk buah cabe rawit ini kecil
dan pendek, panjangnya hanya 1-2 cm saja. Buah muda biasanya berwarna
hijau dan berubah menjadi merah tua kecoklatan bila masak. Walaupun
kecil tapi cabe rawit ini mempunyai rasa paling pedas di antara semua cabe
rawit.
- Cabe rawit putih
Cabe rawit yang bentuk buahnya langsing dan mempunyai
ukuran rata-rata 4-6 cm.
Buahnya berwarna kuning keputih-putihan bila masih muda dan berubah menjadi
merah kekuningan setelah masak. Menurut beberapa pedagang , cabe
rawit jenis ini paling enak bila digunakan sebagai sambal bakso. Bahkan
pabrik saus lebih suka menggunakan cabe rawit putih ini , karena warna sausnya
tidak kotor. Konsumen di Jawa Timur paling menyukai jenis cabe rawit ini
- Cabe rawit hijau
Buah cabe rawit hijau ini besar dan gemuk, dengan
panjang sekitar 3 –4 cm. Sesuai dengan namanya, waktu muda buahnya
berwarna hijau tua dan berubah menjadi merah tua setelah masak Rasa dari
cabe rawit hijau ini lebih pedas dari cabe rawit putih , tetapi masih kalah
dengan cabe rawit kecil. Umumnya konsumen di Jakarta dan Bandung yang
lebih menyukai cabe rawit ini.
SYARAT TUMBUH CABE RAWIT
Cabe dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian
200 m di atas permukaan laut. Tetapi bila udara sangat dingin sampai
embun membeku (frost) mungkin tanaman akan mati. Penanaman cabe pada
waktu musim kemarau dapat tumbuh dengan baik, asal mendapat penyiraman cukup
. Temperatur yang baik untuk cabe adalah sekitar 20 o – 25 o
C. Bila temperatur sampai 35 o C pertumbuhan kurang
baik. Sebaliknya bila temperatur di bawah 10 o C, pertumbuhan
kurang baik bahkan dapat mematikan.
Curah hujan pada waktu pertumbuhan tanaman sampai
akhir pertumbuhan yang baik sekitar 600-1250 mm. Bila curah hujan berlebihan
dapat menimbulkan penyakit , terbentuknya buah kurang dan banyak buah yang
rontok Tanah yang tergenang air walaupun dalam waktu yang tidak terlalu
lama , dapat menybabkan rontoknya buah. Kekurangan hujan , dan tidak ada
pengairan juga dapat membuat tanaman cabe menjadi kerdil. Kelembaban yang
rendah dan temperatur yang tinggi menyebabkan penguapan tinggi , sehingga
tanaman akan kekurangan air. Akibatnya kuncup bunga dan buah yang masih
kecil banyak yang rontok.
Cabe rawit dapat ditaam di segala jenis tanah asal
gembur, cukup unsur hara dan tidak tergenang air. Tanah yang asam kurang
baik untuk pertumbuhan cabe, maka perlu ditaburi kapur. Tanah yang baik
bila mempunyai pH sekitar 6,5 .
BUDIDAYA CABE RAWIT
Cabe rawit dapat ditanam baik di dataran rendah maupun
di dataran tinggi, pada musim kemarau maupun musim hujan. Tanah yang
cocok untuk tanaman ini adalah tanah yang subur dan gembur , cukup mengandung
bahan organik,humus dan tersedia saluran pembuangan air yang baik.
1. Pembibitan
Biji cabe rawit harus disemaikan lebih dulu sebelum
ditanam. Untuk mempercepat pertumbuhannya , biji cabe sebaiknya direndam
dahulu dalam air selama 24 jam sebelum ditanam. Perlu diperhatikan bahwa
biji cabe yang baik adalah biji yang betul-betul masak dan kering. Cara menyemai
biji cabe bermacam-macam , ada yang menggunakan kotak pesemaian, pesemaian di
lapangan, kantung plastik atau kantung dari daun kelapa, enau, pisang
dll. Tanah yang digunakan untuk pesemaian menggunakan tanah yang subur
dan bebas dari gangguan hama dan penyakit. Pesemaian sebaiknya
menggunakan atap dari daun rebu, daun kelapa maupun daunan lainnya agar suasana
menjadi lebih lembab dan tanaman tidak terkena sinar matahari langsung.
Atap dapat dibuka atau ditutup menurut keperluan. Kalau pagi sampai jam
10.00 atap dibuka, kemudian sesudah panas lebih dari jam 10.00 atap ditutup
kembali . Kalau persemaian dibuat dalam kotak kecil dapat dimasukkan
dalam rumah.
2. Pengolahan Tanah
Tanah harus dibajak dan dicangkul cukup dalam.
Maksud pencangkulan tanah adalah untuk membalik tanah dan menggemburkan
tanah. Tanah liat walaupun sudah dicangkul atau dibajak menjadi
gembur , cangkul lebih dalam (30-40 cm) dan diberi pupuk organis, misalnya
kompos atau pupuk kandang dan dapat ditambahkan pasir. Bila pupuk organis
jumlahnya terbatas, maka pemberiannya cukup pada jarak 60 x 60 cm. Pupuk
organik, pasir dan tanah dicampur merata. Pupuk organik selain
menggemburkan tanah juga dapat menambah unsur hara . Pupuk organik yang
diberikan sebaiknya sudah matang atau sudah menjadi tanah. Pupuk yang
mentah biasanya masih panas sehingga dapat menyebabkan tanaman cabe menjadi
layu dan mati.
3. Pembuatan Bedengan
Bedengan dapat dibuat dengan ukuran lebar sekitar 90,
100 atau 125 cm dengan melihat kondisi tanah. Tinggi bedengan sekitar 20-30 cm
, tergantung keadaan lahan , kalau lahan sering tergenang air pada waktu musim
hujan maka bedengan dipertinggi. Jarak antar bedengan sekitar 40-5-
cm atau dapat dipersempit menjadi 30-35 cm.
4. Pupuk Dasar
Pada waktu menanam cabe , tanah harus tersedia unsur
hara yang cukup, maka bedengan yang telah dipersiapkan dapat diberi pupuk
organik berupa pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk tersebut dapat
disebarkan ke seluruh permukaan bedengan atau hanya ditempat tanaman cabe akan
ditanam. Selain itu dapat ditambahkan pula pupuk SP 36 100 kg perhektar untuk
menambah unsur P sedangkan pupuk lainnya dapat diberikan kemudian.
5. Penanaman
Bibit cabe dapat dipindahkan setelah tumbuh setinggi
kira-kira 15 cm di pesemaian. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60 x
90 cm. Pada saat pengambilan semai di lapangan atau semai kotak dapat
menggunakan solet yang ditusukan dengan cara miring dan diangkat keatas
sehingga semai akan terangkat ke atas. Tempat yang akan ditanami semai dibuat
lubang sedalam akar tunggang. Setelah ditanam segera disiram dan
diberi penutup pelepah pisang atau daun-daunan supaya tidak layu. Bila
semai berasal dari kantung plastik, maka kantong plastik harus disobek lebih
dulu pelan-pelan sehingga media tanahnya tidak pecah. Kalau media tanam
pecah ada kemungkinan tanaman akan menjadi layu. Bila plastik tidak
disobek lebih dulu , di kemudian hari akar akan melingkar tidak dapat berkembang.
Setelah bibit cabe ditanam sebaiknya segera disiram air untuk menjaga
kelembaban dalam tanah dan kelembaban tanaman.
6. Penyiraman, drainase
dan mulsa
Tanaman cabe sebaiknya sering disiram terutama pada
saat musim kemarau karena tanahnya cepat kering. Tanaman yang
terlalu lama kekeringan maka pertumbuhannya akan kerdil . Untuk
menghindari kekeringan dapat menggunakan mulsa dari dedaunan maupun dari jerami
padi, Mulsa dari daun lama kelamaan akan menjadi pupuk organik sehingga
menambah kesuburan tanah.
Jika menanam cabe pada musim hujan diusahakan jangan
sampai tergenang air. Bila tanaman cabe terlalu lama tergenang air,
akar-akarnya dapat menjadi busuk, daun mudah rontok dan akhirnya tanaman mati.
7. Penyiangan
Bila di lahan banyak gulma maka harus segera disiangi
agar tidak menjadi pesaing bagi tanaman cabai untuk mendapatkan unsur
hara. Jika dalam jangka waktu lama gulma tidak segera disiang, tanaman
cabe akan menjadi kurus dan kerdil. Namun pencabutan gulma perlu dilakukan
hati-hati agar tidak merusak tanaman cabenya. Untuk mengurangi munculnya
gulma dapat juga menggunakan herbisida sebelum bibit cabe ditanam.
8. Penggemburan
Tanah yang terlalu padat harus digemburkan dengan cara
dicangkul (didangir) . Tanah yang gembur peredaran udaranya menjadi lebih
baik, sehingga perakaran menjadi lebih sehat. Pada waktu menggemburkan
tanah harus hati-hati, jangan terlalu dalam sebab jika terlalu dalam dapat
merusak perakaran. Akar yang luka tau putus juga mudah terkena infeksi
sehingga tanaman menjadi sakit dan mati.
9. Pemupukan
Tanaman cabe yang telah ditanam sekitar satu minggu
dapat segera dipupuk dengan pupuk N, K atau campuran urea dan KCl sebanyak 2
gram setiap tanaman. Pupuk SP 36 tidak perlu diberikan lagi karena sudah
diberikan sebelum penanaman sebagai pupuk dasar. Pada waktu melakukan
pemupukan tidak boleh mengenai batang karena akan merusak batang. Pada
waktu tanaman berumur 2-3 minggu dipupuk lagi sebanyak 5 gram per pohon.
Penggunaan pupuk daun maupun zat perangsang tumbuhan dapat diberikan sesuai
dosis anjuran dalam label kemasan.
10. Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabe banyak diserang hama seperti thrips, kutu
daun, lalat buah dan lainnya , serta penyakit seperti antraknosa, layu
bakteri, layu fusarium, bercak daun cercospora, busuk buah , daun keriting.
Adapun beberapa gejala dan pengendaliannya sebagai
berikut :
- Kutu daun Aphis gossypii
Kutu daun terdapat dimana-mana dan makan segala macam
tanaman. Kutu daun menyerang daun yang masih muda dan tunas muda. Daun
muda yang dihisap , pertumbuhan tidak normal, kerdil berkerut dan keriting.
. Kutu apis ini dapat menularkan penyakit virus , daun menjadi kerinting
.
Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan bila
jumlah tanaman terserang sedikit yaitu dengan memijit menggunakan tangan.
Sedangkan secara kimia dapat menggunakan insektisida dengan dosis sesuai
anjuran. Atau dapat juga dilakukan pengendalian biologi dengan menggunakan
predator seperti kumbang macan . Dapat pula menggunakan kertas aluminium
yang dapat memantulkan sinar matahari ke balik (bawah ) daun tempat hama
bersembunyi.
- Thrips tabacci
Thrips menyerang hampir semua tanaman misal cabe,
tomat, sayuran daun, kentang , tembakau dll. Thrips menghisap cairan pada
permukaan daun dan bekasnya berwarna putih seperti perak. Bila serangan
hebat akan terda[at banyak bercak dan warna daun menjadi putih. Daun yang
diserang hama ini akan menggulung, bentuknya tidak normal dan menjadi
keriting. Karena thrips menjadi vektor virus, maka seringkali kelihatan
ada mosaik pada daun yang diserang hingga pertumbuhan menjadi kerdil, daun
sempit mengecil dan keriting. Thrips pada umumnya bersembunyi dibalik
daun sambil menghisap cairan.
Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan bila
jumlah tanaman terserang sedikit yaitu dengan memijit menggunakan tangan.
Sedangkan secara kimia dapat menggunakan insektisida dengan dosis sesuai
anjuran. Atau dapat juga dilakukan pengendalian biologi dengan menggunakan
predator seperti kumbang macan . Dapat pula menggunakan kertas aluminium
yang dapat memantulkan sinar matahari ke balik (bawah ) daun tempat hama
bersembunyi.
- Lalat buah Dacus dorsalis
Buah cabe yang diserang lalat ini bentuknya menjadi
kurang menarik dan ada benjolan. Buah cabe akhirnya terkena cendawan
sehingga menjadi busuk . Buah cabe yang terserang sering dikira terserang
penyakit. Untuk membuktikannya sebaiknya buah dibelah dan bila terdapat
larva kecil putih berarti diserang lalat buah.
Pengendalian dengan menggunakan sex pheromon seperti
metil eugenol untuk memikat lalat jantan. Kalau lalat jantan berkurang
maka keturunannya juga akan berkurang.
- Antraknosa
Penyebabnya adalah cendawan Colletotrichum capsicci
yang tersebar dimana ada pertanaman cabe. Penyakit ini bisa timbul di lapangan
atau pada buah yang sudah dipanen. Mula –mula pada buah yang sudah masak
terdapat bercak kecil cekung kebasahan yang berkembang sangat cepat dan
terdapat jaringan cendawan berwarna hitam. Buah berubah menjadi busuk
lunak, berwarna merah kemudian menjadi coklat muda seperti jerami.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara biji
didesinfiksi menggunakan thiram 0,2 % (Benlate), dan jangan menanam biji dari
buah yang sakit serta dapat menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb,
propineb dan zineb.
- Daun keriting chilli
Daun cabe yang terserang menjadi keriting dan warnanya
menguning, bila serangan hebat pertumbuhan menjadi kerdil. Tanaman cabe
yang terserang ruas-ruasnya menjadi pendek, daun menjadi kecil dan tepi daun
melengkung ke atas. Penyakit ini banyak menyerang di musim kemarau.
Cabe yang telah terserang tanaman ini harus
dicabut dan dibakar, gulma harus dibersihkan dan dapat diberikan
insektisida sistemik secara rutin dengan dosis anjuran sebelum tanaman
terserang.
PASCA PANEN CABE RAWIT
Panen
Tanaman cabe rawit dapat dipanen setelah berumur 2,5-3
bulan sesudah disemai. Panenan berikutnya dapat dilakukan 1-2 minggu
tergantung dari kesehatan dan kesuburan tanaman. Untuk tanaman cabe rawit
bila dirawat dengan baik dapat mencapai umur 1-2 tahun, apabila selalu diadakan
pemangkasan dan pemupukan kembali setelah tanaman dipanen. Pemupukan
kembali dapat memberikan pupuk organik seperti kompos maupun pupuk kandang yang
sudah menjadi tanah.
Pasca Panen
Cabe yang disimpan dengan suhu sekitar 4 o
C dengan kelembaban 95-98 % dapat tahan sekitar 4 minggu dan pada 10 o C
masih dalam keadaan baik sampai 16 hari.
Pengeringan .
Pengawetan dalam keadaan segar waktunya tidak akan
lama, tetapi kalu dikeringkan waktu simpan bisa lama. Cabe yang akan
dikeringkan harus dipilih yng berkualitas baik, tangkai dibuang dan kemudian
cabe dicuci bersih. Kemudian dimasukkan dalam air panas beberapa menit,
lalu didinginkan dengan cara dicelupkan dalam air dingin. Selanjutnya
ditiriskan di atas anyaman bambu atau kawat kasa sehingga airnya keluar
semua. Kemudian dijemur pada panas matahari sampai kering, biasanya
kurang lebih selama satu minggu.
Pada musim hujan , pengeringan buah cabe dapat menggunakan
pemanas. Di dalam ruangan pemanas tersebut diberi para-para beberpa lapis
untuk meletakkan cabe. Lapisan cabe jangan terlalu tebal, cukup satu
lapis agar cepat kering. Sebagai sumber panas dapa memakai lampu listrik
, kompor, tungku arang atau bahan lainnya.
Ruangan pemanas dapat dibuat dari kayu yang berbentuk
seperti almari dan bagian dalam diberi lapisan seng. Sumber pemanas
diletakkan di bawah almari yang telah diberi lubang, di atas pemans ada
para-para beberapa lapis. Bagian atas almari diberi ventilasi yang yang
penutupnya dapat diatur besar kecilnya lubang untuk mengatur suhu dalam almari.
Suhu dalam almari diatur lebih kurang 60oC, jangan terlalu panas
dengan mengatur ventilasi. Apabila telah melebihi 60oC maka
lubang ventilasi dibuka lebar.
Supaya cabe keringnya merata maka para-para bisa
diubah letaknya, misal yang atas di pindah ke bawah demikian
sebaliknya. Banyaknya para-para tergantung besar kecilnya almari dan
jarak antar para-para sekitar 15-20 cm. Cabe dibolak-balik letaknya setiap 3
jam.
Dengan menggunakan alat pemanas paling lama dua hari
buah cabe akan kering. Buah cabe dianggap kering bila kandungan airnya tinggal
8 %. Dalam keadaan demikian buah cabe dapat disimpan lebih lama, namun
harus dihindarkan dari serangan hama dan disimpan dalam wadah kedap
udara. Cabe yang dikeringkan dapat langsung dipakai atau dapat digunakan
untuk campuran saos dan cabe bubuk.
Kemasasan Cabe
Sebelum buah cabe dijual sebaiknya dilakukan seleksi
dengan memisahkan buah cabe yang bagus dan yang jelek kualitasnya.
Cabe-cabe tersebut harus dikemas dengan baik agar tidak rusak. Dengan
kemasan yang baik tentu akan menambah beaya namun kerusakan akan jauh lebih
sedikit sehingga keuntungan masih lebih tinggi.
Buah cabe dapat dikemas dengan kantung plastik yang
telah diberi lubang-lubang kecil dengan jarak anat lubang sekitar 5-10 cm .
setiap kantung plastik dapat diisi cabe dengan berat 0,5 kg; 1 kg; 1,5 kg
atau 2 kg. Selanjutnya kantung plastik diletakkan pada wadah yang dibuat
dari bambu atau kardus. Ukuran wadah sebaiknya tidak terlalu besar yaitu
antara 10 x 25 x 25 cm sampai 35 x 50 x 40 cm. Setiap sisi wadah diberi
lubang dengan garis tengah 1 cm dan jarak antar lubang 10 cm.
Budidaya Cabai Rawit
Cabe
merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)yang memiliki
nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru
dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara
Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu
masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia
dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu.
Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan
dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai
pepper atau bird’s eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun selama musim tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun selama musim tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
Jenis cabai rawit yang sering diusahakan
adalah sebagai berikut :
1. cabai
kecil atau cabai jemprit buahnya
kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
2. cabai
putih atau cabai domba
buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.
buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.
3. cabai
celepik
buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .
buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .
Syarat tumbuh
Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :
Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :
1.tanah
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
2. tempat tumbuh ( daerah )
- dataran rendah
- dataran tinggi
3. iklim
tanaman cabai rawit dapat tumbuh , baik pada daerah yang kurang hujan maupun yang sering hujan . suhu udara yang diperlukan tanaman ini adalah berkisar antara 25o c – 31oc
Bahan dan Alat
1. alat yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
- cangkul
- garpu tanah
- kored
- gembor ember
- sprayer
- ember
- meteran
- keranjang
- timbangan
- tali kenca ( pelurus )
2. bahan – bahan yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
- benih cabai rawit
- pupuk kandang
- urea
- TSP
- Bambo
- Insektisida
- Fungisida
- KCL
- Pelastik kecil bumbungan
- Lalang atau daun kelapa
BERCOCOK TANAM
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan – tahapan sebagai berikut
1. pengolahan
tanah
pengolahan tanah dapat dilakukan membajak atau
mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan
7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari
- pembuatan bedeng
• lebar bedeng 100 – 120 cm
• tinggi bedeng 20 – 30 cm
• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
• tidak berbau
• tidak panas
• berwarna kehitam hitaman , dan
• benar – benar sudah matang
- jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut
• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm
- cara pembuata jarak tanaman :
a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
• pupuk kandang = 1 kg / lubang
• pupuk urea
• pupuk TSP
• pupuk KCI
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
- pembuatan bedeng
• lebar bedeng 100 – 120 cm
• tinggi bedeng 20 – 30 cm
• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
• tidak berbau
• tidak panas
• berwarna kehitam hitaman , dan
• benar – benar sudah matang
- jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut
• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm
- cara pembuata jarak tanaman :
a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
• pupuk kandang = 1 kg / lubang
• pupuk urea
• pupuk TSP
• pupuk KCI
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
1.
Pesemaian
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit
tanaman atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut:
a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut
• lebar bedeng 1 – 1,2 m
• panjang bedeng 3 – 5 m
• tingi bedeng 15 – 20 cm
b. penyemaian benih
kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar
300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
– semai bebas atau ditabur merata
– semai dalam baris
– semai berkelompok
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit
tanaman atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut:
a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut
• lebar bedeng 1 – 1,2 m
• panjang bedeng 3 – 5 m
• tingi bedeng 15 – 20 cm
b. penyemaian benih
kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar
300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
– semai bebas atau ditabur merata
– semai dalam baris
– semai berkelompok
2. Penanaman
bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan
segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu
ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
• telah berumur satu bulan
• tidak terserang hama dan penyakit
• pertumbuhan tanaman seragam
cara penanaman
• siram bibit yang akan ditanam
• pilih bibit yangakan ditanam
• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
• padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
• telah berumur satu bulan
• tidak terserang hama dan penyakit
• pertumbuhan tanaman seragam
cara penanaman
• siram bibit yang akan ditanam
• pilih bibit yangakan ditanam
• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
• padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
3. pemeliharaan
tanaman
a. penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
• urea = 200 kg
• TSP = 200 kg
• KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit
hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak
- tanaman tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
• urea = 200 kg
• TSP = 200 kg
• KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit
hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak
- tanaman tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar
PANEN
Panen merupakan kegiatan yang dinanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar .
Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .
Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung pada situasi harga pasaran .
Komposisi Cabe
Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Manfaat Cabai Rawit
Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
Indikasi
Cabai rawit dapat digunakan untuk :
1.Menambah nafsu makan
2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
3.batuk berdahak,
4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
5.migrain.
Cabai rawit dapat digunakan untuk :
1.Menambah nafsu makan
2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
3.batuk berdahak,
4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
5.migrain.
Cara Pemakaian Untuk obat yang
diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini
cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)