75 persen Jenazah di Inggris lebih banyak dikremasi dari pada dikubur. Kreamatorium
di Inggris sering kali mendapat sorotan karena polusi udara yang mereka
sumbangkan dari hasil pembakaran mayat. Sering kali banyak anggota
keluarga yang tidak ingat bahwa jenazah kerabat mereka pernah memiliki
tambalan di gigi, asap pembakarannya yang mengandung merkuri kini
menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Tentu
saja hal ini tidak dapat dipandang sebelah mata, karena merkuri adalah
zat yang berpotensi merusak otak, ginjal, saraf dan janin manusia. Dan
16 persen zat merkuri yang berkeliaran di Inggris ironisnya disumbangkan
oleh jenazah-jenazah yang sudah dibakar di krematorium.
Karena
hal itulah pemerintah Inggris mengharuskan para pemilik krematorium
merenovasi besar-besaran bisnis mereka dan meminta mereka memasang
sistem pembakaran yang lebih ramah lingkungan.
Nah
bagi beberapa pemilik, renovasi adalah kesempatan bagus untuk
memberikan sedikit 'fasilitas' lebih bagi layanan mereka. Alhasil,
beberapa krematorium kini ada yang sudah berhasil menghasilkan sistem
penghangat bagi gedung mereka, untuk gedung-gedung perkantoran dan
bahkan ada satu untuk kolam renang.
Sebuah
krematorium di Durham juga punya ide yang tak kalah menarik, mereka
ingin memasang turbin untuk pembangkit listrik di dalam dua pembakar
milik mereka. Turbin itu nantinya akan menyediakan tenaga listrik
sebesar 250 kWh yang menurut para insinyur cukup untuk menyalakan
pesawat televisi sebanyak 1,500 unit. Menurut pemiliknya, Alan José,
tenaga listrik itu sangat cukup untuk menghemat biaya listrik
krematorium dan memungkinkan ia memasang tarif layanan yang lebih murah.
Lalu
apakah ada warga yang bersedia jenazah keluarganya dipakai sebagai
bahan bakar untuk turbin? Mereka belum tahu, dan hal ini memang diakui
mereka memerlukan sosialisasi yang cukup.