CALIFORNIA
- Tahukah Anda bahwa semua jamur memiliki sebuah kandungan ajaib. Bila
dikonsumsi secara rutin, maka kepribadian Anda akan berubah secara
permanen.
Para
peneliti di Johns Hopkins mengatakan bahwa semua jamur dapat mengubah
kepribadian seseorang. Ternyata hal ini disebabkan oleh dosis tinggi
yang terdapat pada jamur, yaitu hallucinogen psilocybin.
Kandungan
aktif pada jamur ini diistilahkan sebagai 'jamur ajaib', hal tersebut
membuat perubahan kepribadian yang kemudian diuji pada beberapa orang
selama satu tahun.
Profesor
Roland R. Griffiths menjelaskan perubahan secara permanen ditemukan
pada kepribadian yang dikenal sebagai keterbukaan, yang mencakup
sifat-sifat yang berhubungan dengan imajinasi, estetika, perasaan,
ide-ide abstrak dan pikiran positif secara umum. Demikian seperti
dikutip TG Daily, Jumat (30/9/2011).
Perubahan
sifat tersebut diukur berdasarkan jenis kepribadian secara luas dan
dinilai berdasarkan pengujian ilmiah. Secara umum perubahan biasanya
diamati pada orang dewasa yang sehat selama puluhan tahun berdasarkan
pengalaman hidupnya.
Penelitian
ini dilakukan dengan cara memberikan delapan sesi pemberian obat yang
sudah mengandung ekstrak kandungan jamur (hallucinogen psilocybin)
selama 2 sampai 5 jam. Setiap individu dalam tes ini diberikan 'dosis
sedang atau tinggi' dari psilocybin dalam salah satu sesi obat mereka,
tetapi mereka tidak diberi tahu kapan sesi pengawasan ini dilakukan.
Selama
setiap sesi, para peserta diminta untuk berbaring di sofa, menggunakan
masker mata untuk menghalangi gangguan visual eksternal, memakai
headphone di mana musik dimainkan dan memfokuskan perhatian mereka pada
pengalaman batinnya.
Kepribadian
dinilai menggunakan skrining, selama 1 sampai 2 bulan setelah setiap
sesi obat dan sekira 14 bulan setelah sesi obat yang terakhir.
"Saya
percaya perubahan kepribadian yang ditemukan dalam penelitian ini
cenderung bersifat permanen karena mereka bertahan selama lebih dari
satu tahun," ungkap Griffiths.
Namun,
catatan Griffiths masih belum jelas apakah temuan dapat
digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar, karena hampir semua
peserta dalam penelitian ini menganggap diri mereka adalah spiritual
aktif atau selalu berpartisipasi secara teratur dalam pelayanan
keagamaan, doa dan meditasi.
Griffiths
yakin psilocybin mungkin bisa digunakan untuk terapi dan saat ini
sedang dipelajari apakah psilocybin dapat menghibur pasien kanker yang
depresi dan membantu orang berhenti merokok.
"Mungkin
ada penerapan mendalam untuk hal ini, namun kita belum bisa
membanyangkannya saat ini. Sepertinya pengujian secara sistematis masih
perlu dilakukan untuk mengungkapkan hal tersebut," simpulnya.