Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Wednesday, May 1, 2013

Lumpur Lapindo Diperkirakan Menurun di Tahun 2017

Semburan lumpur Lapindo yang dialami warga Sidoarjo terus berlangsung hingga kini. Ilmuwan memperkirakan dalam beberapa tahun lagi muntahan lumpur itu hanya tinggal 10 persen dibanding yang dikeluarkan saat ini.

Semburan lumpur Lapindo terjadi sejak Mei 2006 saat pengeboran ladang gas oleh PT Lapindo. Sejak itu, erupsi lumpur telah menenggelamkan belasan desa. Akibatnya lebih dari 60 ribu orang harus diungsikan. Berdasarkan jumlah semburan lumpur selama tiga tahun pertama, ilmuwan memperkirakan lumpur akan berakhir 23-50 tahun kedepan.

Namun studi terbaru memperkirakan semburan lumpur akan berakhir lebih cepat. Adalah Maxwell Rudolph, peneliti dari University of Colorado Boulder, Amerika, yang menganalisa pengukuran citra satelit terkait Lumpur lapindo yang dikumpulkan dari Oktober 2006-April 2011. Bersama timnya, Maxwell menemukan bahwa perubahan tingkat semburan mencerminkan perubahan tekanan dari dalam perut bumi. "Tingginya tekanan mendorong erupsi lumpur," kata Maxwell sebagaimana dilansir dari situs Science News, Jumat 1 Februari 2013.

Nah, tekanan ini ternyata menurun secara eksponensial dari waktu ke waktu. Saat ini lumpur yang keluar dari perut bumi mencapai 10 ribu kubik meter per hari. Dengan menurunnya tekanan, diperkirakan pada 2017 erupsi lumpur hanya menyisakan kurang dari 1.000 kubik meter per hari.

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...