Sebuah ular dengan panjang 48 kaki dan berat lebih dari
2.500 ponds telah ‘dihidupkan’ kembali setelah 60 juta tahun mati oleh
para ilmuwan di channel Smithsonian.
Ular tersebut bernama Titanoboa. Ia merupakan ular terbesar – dan lebih besar dari Anaconda – yang merupakan jenis ular terbesar dalam sejarah.
Titanoboa (Boa Titan) adalah genus ular yang hidup sekitar 60 hingga 58 juta tahun yang lalu pada periode Paleosen. Satu-satunya spesies dalam genus ini yang diketahui adalah Titanoboa cerrejonensis, ular terbesar yang pernah ditemui. Ilmuwan memperkirakan T. cerrejonensis memiliki panjang 13 m dengan massa lebih dari 1.100 kg, dan memiliki lebar 1 m. Fosil 28 T. cerrejonensis ditemukan di tambang batu bara Cerrejón di Kolombia utara tahun 2009.
Para ilmuwan di Smithsonian mencoba untuk ‘menciptakan’ kembali Titanoboa dalam sebuah video untuk mengeksplorasi mengapa ular ini mampu tumbuh besar hingga 48 kaki dan memiliki berat 2.500 ponds.
“Ia nampak begitu fantastis. Dan mungkin orang akan menganggapnya salah binatang fantasi. Ia mungkin hanya mitis yang ditemukan di film Spielberg,” papar David Royale, kepala channel progam Smithsonian.Channel Smithsonian mencoba untuk menciptakan sebuah film kronik tentang penemuan seekor ular sepanjang 48 kaki dan beberat 2.500 ponds. Ular ini hidup 60 juta yang lalu dan seorang predator.
“Titanoboa adalah predator terbesar di darat setelah kepunahan dinasaurus selama 10 juta tahun. Ini mungkin predator utama di bumi setelah kepunahan dinosaurus,” tegas Jonathan Blonch, ahli paleontologi dan kurator Museum Sejarah Alam di Florida, Amerika Serikat.
Mahkluk hidup zaman palaeocene, 10 juta tahun yang lalu, muncul diikuti dengan musnahnya dinosaurus oleh asteroid serta komet. Mereka hadir untuk mengisi celah dalam proses evolusi.
“Ia membentang panjang melebihi bus kota dan beratnya lebih dari sebuah mobil. Ular terbesar di dunia yang pernah ada dan diketahui,” pungkasnya.
Wahh...... ngeri banget, kalau memang itu ada dijaman skg!
ReplyDelete