Cara Praktis Budidaya Pepaya
TANAMAN PENYELANG BERNILAI
EKONOMIS TINGGI
PENDAHULUAN
Pohon Pepaya |
Cara
praktis budidaya pepaya yang akan
saya uraikan di sini, bermaksud untuk memanfaatkan bedengan yang bekas
ditanami tanaman dengan nilai ekonomis tinggi, seperti lahan bekas budidaya cabai, budidaya melon, budidaya
tomat, dll dimana dalam sistem budidayanya
menggunakan sistem mulsa PHP (Plastik Hitam Perak). Dengan asumsi pemupukan
dasar saat penanaman tanaman pertama sesuai petunjuk pada budidaya yang sudah saya uraikan
(lihat cara praktis budidaya cabai,
cara praktis budidaya melon, cara praktis budidaya terong, cara praktis budidaya tomat).
SYARAT TUMBUH
Tanaman pepaya
tumbuh optimal pada daerah dengan ketinggian tempat antara 200-500
mdpl. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh tanpa naungan, dengan
suhu udara berkisar 22-26°C, pH tanah 6-7.
Tanaman pepaya
termasuk tanaman yang sensitif terhadap
kekurangan dan kelebihan air. Jika terjadi kekurangan air,
pertumbuhannya akan terhambat dan buah yang terbentuk tidak sempurna.
Sedangkan jika kelebihan air (terutama ada genangan air) akar tanaman tidak
dapat bernafas dengan baik, sehingga mudah terserang penyakit penyebab
layu.
|
PELAKSANAAN BUDIDAYA
Persiapan Lahan
Persiapan
lahan meliputi pembuatan lubang tanam (pembolongan mulsa) tepat di tengah
bedengan dengan jarak tanam ideal 2,75m
zigzag. Sistem tanam zigzag bertujuan untuk menjaga kelembaban antar
bedengan, terutama saat musim hujan. Lubangi mulsa dengan panjang 40cm dan
lebar 40cm atau bisa juga berbentuk bulat berdiameter 50 cm, kemudian
dilakukan pembuatan lubang tanam dengan panjang 25cm, lebar 25cm, dan kedalaman
25cm.
Pemberian pupuk kandang yang sudah difermentasi
dilakukan 2 minggu sebelum tanam sebanyak 0,5kg/lubang tanam dan pupuk NPK
15-15-15 sebanyak 200 g/lubang tanam.
|
Persiapan Pembibitan dan Penanaman
Pada
persiapan pembibitan dibutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk
melindungi bibit yang masih muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi
20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran
dimasukkan ke dalam polibag semai berukuran 8cmx10cm. Benih disemaikan ke
dalam media sebanyak 1 butir/media. Untuk mempercepat perkecambahan benih
permukaan media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP)
dan dijaga dalam keadaan lembab.
Pembukaan
penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah,
baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan
sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur
14 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan
tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan dilakukan setiap pagi. Penyemprotan dengan fungisida berbahan
aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid dilakukan pada
umur 30 hss (hari setelah semai) dengan dosis ½ dari dosis terendah. Bibit
yang sudah memiliki 4 helai daun sejati siap untuk pindah tanam ke lahan.
|
Pemeliharaan
1.
Penyulaman
2.
Perempelan
3.
Sanitasi Lahan
dan Pengairan
4.
Pemupukan Susulan
5.
Pengendalian Hama
dan Penyakit Tanaman
a.
Hama
1.
Kutu Daun
2.
Kutu Putih
3.
Kutu Kebul
4.
Tungau
b.
Penyakit
1.
Layu Bakteri
2.
Busuk Phytopthora
3.
Antraknosa
4.
Virus
Strategi Pengendalian Hama dan
Penyakit :
|
PANEN
Buah
pepaya dapat dipanen saat
tanaman berumur 7 bulan. Buah yang dipanen adalah buah yang 20% masak.
Untuk menjaga kondisi tanaman agar tetap sehat, pada saat pemanenan gunakan
pisau atau sejenisnya supaya bekas potongan tidak mudah terserang penyakit
terutama pada musim hujan.
|
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)