Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Sunday, November 18, 2012

TEORI PERGERAKAN BENTUK MUKA BUMI

PERGERAKAN BENTUK MUKA BUMI

Bismillah..

Berikut ini merupakan teori-teori mengenai pergerakan atau perkembangan bentuk muka bumi dari berbagai ahli geografi modern. Mohon maaf ada tulisan copypaste agar pemirsa dapat teliti membaca teori yang ada. Mohon saran dan kritik dari tulisan ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

21.       Teori Laurasia – Gondwana (The Face of The Earth)
Dikemukakan oleh:
Eduard Zuess dan Frank B. Taylor
Menyatakan:
“Pada mulanya copypaste terdapat dua benua besar yaitu Laurasia (Eurasia dan Amerika Utara) di utara, Gondwana (Afrika, Amerika Latin, India, Australia) di selatan dan Samudera Tytis kemudian bergerak ke arah equator sehingga terpecah membentuk copypaste benua-benua seperti sekarang”
Kelemahan teori:
Penyebab pecahnya benua tersebut belum dapat ditemukan copypaste
Keunggulan:
Bentuk pecahan copypaste apabila digabungkan dapat tersambung dengan tepat
32.       Teori Apungan Benua ( Continental Drift )
Dikemukakan oleh:
Alfred Lothar Wegener dalam bukunya The Origin of The Continental and Ocean’s
Isi:
“Awalnya terdapat sebuah benua besar copypaste yang disebut Pangea (keseluruhan bumi) dan samudera bernama Pathalasa. Benua tersebut bergeser secara perlahan ke arah equator dan barat karena rotasi bumi (gaya sentrifugal) serta gaya tarik-menarik bumi dan bulan ke arah barat”
Kelemahan:
Kecil kemungkinan massa benua yang copypaste besar dan berat bergeser di atas lautan yang keras
Kelebihan:
-          Kesamaan copypaste garis pantai timur Amerika Utara dan Amerika Latin dengan garis pantai barat Eropa dan Afrika
-          Daerah Greenland bergerak menjauhi Eropa
-          Madagaskar menjauhi Afrika
-          Samudera Atlantik semakin meluas karena Benua Amerika bergerak ke barat
-          Batas Samudera Hindia semakin mendesak ke utara
-          Adanya aktivitas seisme di patahan St. Andreas

43.       Teori Konveksi (aliran magma dari dalam ke luar bumi)
Dikemukakan oleh:
Harry H. Hess dalam bukunya History of Ocean Basin
Isi:
“ Terjadi aliran konveksi di dalam Astenosfer (materi agak kental) sehingga mempengaruhi kerak bumi yang ada copypaste di atasnya menjadi lunak dan menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata “
54.       Teori Pergeseran Dasar Laut
Dikemukakan oleh:
Robert Diezs
Isi:
“ Umur sedimen dasar laut yang semakin jauh copypaste dari punggung laut maka umurnya semakin tua “
65.       Teori Lempeng Tektonik
Dikemukakan oleh:
Mc. Kenzie dan Robert Parker
Isi:
“ Kerak bumi bersama Lithosfer mengapung di atas Astenosfer dan dianggap sebagai satu copypaste lempeng yang saling berhubungan. Oleh karena adanya aliran magma yang keluar di Midoceanic yang kemudian menyebar ke sisi-sisinya menyebabkan tambahan materi kerak bumi “
Keterangan:
Merupakan penyempurnaan teori copypaste yang telah ada seperti teori konveksi, pergeseran benua, dan pergeseran dasar laut

16.       Teori Kontraksi ( a Shrinking Earth )
Dikemukakan oleh:
James Dana copypaste dan Elie de Baumant
Menyatakan:
“ Bumi mengalami pengerutan karena copypaste pendinginan di dalam bumi akibat kondusi panas “
Kelemahan teori:
-          Bumi tidak akan copypaste mengalami penurunan suhu yang sangat drastis
-          Di dalam bumi terdapat unsur radioaktif yang selalu copypaste memancarkan panas
-          Reaksi kimia antar mineral/pergeseran kerak bumi akan copypaste menimbulkan panas

Sumber:
Warnadi. 2005. Bahan Ajar Geologi Dasar. Jakarta: Pend. Geografi UNJ
Winarti dan Haryanto, Tri. 2010. Detik-Detik UN Geografi. Klaten: Intan Pariwara

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...