Dari hasil diskusi ringan dengan seorang sahabat beberapa hari yang lalu, penulis terispirasi menulis artikel sederhana ini.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah Muhammad Saw. bersabda:
‘an abi-hurairata ‘anin nabiyyi shallaLla-hu ‘alaihi wa sallama
qa-la khalaqalla-hu a-dama wa thu-luhu sittu-na dzira-’an tsumma qa-ladz
habu fasallim ‘ala- ula-ika minal mala-ikati fastami’ ma- yuhayyu-naka
tahiyyatuka watahiyyahu dzurriyatika faqa-la assala-mu ‘alaikum faqa-lu-
assala-mu ‘alaika warahmatulla-hi faza-du-hu warahmatulla-hi fakullu
man yadkhulul jannata ‘ala- su-rati a-dama falam yazalil khalqa yanqushu
hatta- ala-na,
yang artinya:
“Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda: Allah menjadikan
Adam tingginya 60 hasta, kemudian (Allah) berfirman: Pergilah dan
memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka
memberi hormat kepada engkau. Itulah kehormatan engkau dan keturunan
engkau, lalu (Adam) mengucapkan: Assalamu ‘alaikum, maka (para malaikat)
mengucapkan assalamu alaika wa rahmatullah, (para malaikat)
menambahkan: warahmatullah, maka setiap orang yang masuk surga serupa
dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu
senantiasa bertambah kecil sampai sekarang.” (H.R. Bukhari)
Karena 1 hasta itu sekitar 18 inci, dan 1 inci itu 0,0254 meter maka
tinggi Nabi Adam menurut hadist tersebut 60 hasta bila dikonversikan
dalam meter menjadi 27,4320 meter (dibulatkan 30 meter).
Manusia paling tinggi di dunia yang masih hidup saat ini, menurut
cataatan Guinness Book of Record adalah Sultan Kösen, pria asal Turki
kelahiran 10 Desember 1982 ini tingginya 2,465 meter yang dihitung pada
11 Februari 2009 lalu.
Berarti dapat disimpulkan bahwa tinggi Nabi Adam itu 12 kali tinggi
manusia tertinggi di dunia saat ini atau 20 kali tinggi manusia dewasa
pada umumnya jika dianggap tinggi rata-rata manusia dewasa saat ini
dianggap 1,5 meter.
Hal ini diperkuat dengan pendapat dari seorang biologist dari dari
Hebrew University yang bernama Dr. Shlomi Lesser dalam English section
of the September 2001 issue of the Hebrew-English Israeli popular
science journal “Ha-Mada Ha-Yisraeli B’Angleet V’Ivreet”, menyatakan
bahwa human ancestor (leluhur manusia) menurut kalkulasi tingginya mesti
90 kaki (1 kaki=0,3048 meter, berarti 90 kaki=27,4320 meter), karena
manusia mengalami penyusutan ukuran badan yang disebut dengan genetic bottleneck.
Agar lebih mengasah intuisi, mari sedikit berhitung kasar menggunakan angka..
Jika 1 langkah kaki manusia saat ini 1 kaki (=0,3 meter), berarti 1
langkah kaki Sultan Kosen =0,3*(2,5/1,5)= 0,5 meter dan 1 langkah kaki
Nabi Adam adalah 0,3*20= 6 meter.
Jarak dari tempat tinggal penulis di Jl.Tubagus Ismail VII No.60 ke
kampus Teknik Kelautan ITB di Jalan Ganesa No.10 sekitar 2 km (2000
meter). Jika penulis pergi ke kampus dengan jalan kaki, 1 langkah kaki
itu penulis anggap sama dengan 1 feet =0.3 meter. Sekali berangkat ke
kampus rata-rata menghabiskan waktu 0,5 jam.
Keliling bumi di khatulistiwa sekitar 40.075,02 km dan di meridian sekitar 40.007,86 km sehingga rata-ratanya 40.041,47 km, jika dibulatkan kira-kira 40 juta meter.
Jika penulis hendak mengelilingi bumi dengan jalan kaki, hitungan
kasarnya berarti penulis membutuhkan waktu 40 juta meter dibagi dua ribu
meter dikali 0,5 jam sama dengan 10 ribu jam, sama dengan 417 hari.
Berarti jika Nabi Adam pun hendak mengelilingi bumi dengan jalan kaki,
membutuhkan waktu 417/20= 21 hari. (bilangan 20 sebagai pembagi
diperoleh dari rasio 1 langkah kaki penulis dibandingkan dengan 1
langkah Nabi Adam. 6 meter dibagi 0.3 meter sama dengan 20 [non
dimensi]).
Semoga dengan tulisan sederhana ini, bertambah keimanan kepada Allah dan kepada kebenaran penyampai risalah Nabi Muhammad Saw. Wallahu’alam bishowab.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)