Our Sponsors

Saya Tegaskan Bahwa Sebagian Besar Artikel di Blog Ini Berasal Dari Pulsk.

Artikel Yang Tidak Tercantum Sumbernya Adalah Berasal Dari Puslk

Sunday, July 14, 2013

Foxconn masuk, tiba saatnya Indonesia buat ponsel sendiri

Foxconn masuk, tiba saatnya Indonesia buat ponsel sendiri

Sejak berupa wacana saja di tahun 2012 lalu, nampaknya Foxconn ingin segera merealisasikan investasinya di Indonesia.

Di tahun 2012 lalu, Foxconn sebagai salah satu perusahaan asal China yang memproduksi spare part untuk perangkat mobile vendor-vendor terkenal termasuk yang sekarang digunakan pada iPhone 5 dan iPad Mini milik Apple ingin membuka cabangnya di Indonesia.

Sempat tidak terdengar kabar lagi dan dirumorkan bahwa rencana tersebut tidak jadi terlaksana, kini, seperti dikutip dari Antara (11/07), Foxconn benar-benar ingin segera merealisasikan hal tersebut.


Hal tersebut juga dibenarkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat. "Bulan depan (Agustus) kami (Kemenperin dan Kemendag) akan mengundang Foxconn untuk membuat "joint statement" terkait kesiapan masuk ke Indonesia," kata Hidayat di Kantor Menko Perekonomian.

Menurut Hidayat, joint statement tersebut dilakukan terkait pembentukan perusahaan patungan (joint venture), dan teknis Foxconn merealisasikan investasi di Indonesia.

"Perundingan dengan Foxconn belum selesai sepenuhnya, sehingga harus kita pertegas melalui joint statement. Meskipun masalah pertanahan sudah tidak lagi menjadi masalah," lanjutnya.

Ada pemikiran lain bahwa apabila Foxconn berhasil mendirikan perusahaan di Indonesia, maka selain akan melakukan produksi komponen untuk perangkat mobile, maka ketergantungan masyarakat Indonesia akan produk-produk buatan vendor luar akan tereduksi dengan hadirnya smartphone, phablet dan tablet buatan dalam negeri sendiri.

Hidayat menambahkan, Indonesia tentu tidak ingin rencana investasi Foxconn tersebut tertunda-tunda karena hanya akan menghilangkan potensi bisnis di dalam negeri.

"Kami ingin tahun ini (2013) juga bisa mulai. Soalnya kalau molor terus kan kita juga yang rugi," ujarnya.

Hidayat mengatakan, potensi hilangnya pendapatan pemerintah tercermin dari banyaknya produk teknologi seperti ponsel dan perangkat telekomunikasi ilegal yang beredar di pasar.

"Ini potensi yang seharusnya bisa dipercepat agar tidak merugikan negara. Soal lahan untuk lokasi pabrik sudah tidak masalah, sudah tersedia DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujarnya.

0 Comments:

Post a Comment

Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)

Copyright by Muhammad Farhan Ammar. Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...