Mars dilihat oleh teleskop luar angkasa Hubble |
Mars () adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars.
Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari
jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus.
Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara
yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan
komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia
harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana.
Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum
menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah Cydonia Mensae. Kenampakan ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa kenampakan tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Ciri fisik
Perbandingan ukuran Bumi dan Mars. |
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet
ini kurang padat bila dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai
sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil
dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar daripada Merkurius,
tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet memunyai tarikan
gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat
sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars
berada "di antara" Bumi dan Bulan
(diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya;
Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan satu per
sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga diakibatkan
oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9]
Geologi
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars mempunyai
silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan
batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Saat ini Mars tidak memunyai medan magnet global,[12]
namun hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet
termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah
satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada
Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang.[13] Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan magnetnya.[14]
Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14-17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel
silikat yang membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars,
tetapi saat ini mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan
mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan
ketebalan maksimumnya 125 km.[15]
Saat pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet
yang mengelilingi Matahari Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang
berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang
rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih
besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari
daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang kuat.[16]
Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa "Pengeboman Berat Akhir". Bekas tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars. 40% permukaan Mars adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.[7][8][20][21]
Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa utama:[22][16]
- Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi.
- Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran lava.
- Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain.
Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.[23] Pada 19 Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti terjadinya longsor di tebing setinggi 700 m.[24]
Tanah
Berdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman.[25] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.
Cerat di Tharsis Tholus (di tengah kiri gambar). |
Cerat
dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali cerat baru muncul di lereng
curam kawah, palung, dan lembah. Cerat awalnya berwarna gelap, dan
seiring berjalannya waktu, cerat menjadi semakin menjadi terang.
Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan lalu melebar
hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan
teori yang banyak diterima, cerat merupakan lapisan tanah gelap di bawah
yang muncul karena longsor atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan organisme.[29][30]
Hidrologi
Air tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan atmosfernya
yang rendah. Di ketinggian terendah, air masih dapat bertahan dalam
waktu yang singkat.[31][32] Dua tudung es di Mars diduga terdiri dari air.[33][34] Jika dicairkan, volume air di tudung es kutub selatan mampu melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11 meter.[35] Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.[33]
Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua kutub (Juli 2005)[36][37] dan lintang tengah (November 2008).[38] Wahana Phoenix secara langsung mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.[39]
Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air pernah
mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir besar yang disebut
saluran keluar (outflow channel)[40] dapat ditemui di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier atau lava.
Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu.[43] Di tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan lembah
yang bercabang menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran
lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan
yang diakibatkan oleh hujan atau salju pada awal sejarah Mars. Aliran
di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah dari lereng oleh air
tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran
tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan
penyebab utama.[44]
Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding lembah yang
mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi
belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa proses pembentukannya
memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,[45][46] namun ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang membentuknya.[47][48] Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang.[46]
Ciri geologis lain, seperti delta dan kipas alluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung gagasan bahwa Mars pada awalnya lebih hangat dan basah.[49] Keadaan semacam itu memerlukan keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis, sedimentalogis, dan geomorfologis.[50]
Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa lalu sebagian besar
dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini masih
diperdebatkan.[51]
Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada di permukaan Mars muncul dari penemuan beberapa mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air ada.[52]
Beberapa bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan
dan aliran air kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi
oleh Mars Reconnaissance Orbiter.[53] Pada tahun 2004, Opportunity menemukan mineral jarosit. Mineral ini hanya terbentuk jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di Mars.[54]
Tudung es kutub
Citra tudung es kutub utara Mars oleh wahana Viking. |
Mars punya dua tudung es kutub permanen. Selama musim dingin di salah
satu kutub, lapisan tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga
mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25-30% atmosfer mengembun menjadi
es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari kutub, CO2 yang membeku menyublim,
sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu wilayah kutub dengan
kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak debu
dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan oleh Opportunity pada tahun 2004.[56]
Tudung es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya
dengan ketebalan satu meter di kutub utara pada musim dingin; sementara
di kutub selatan, tudung es kering tersebut bersifat permanen dengan
ketebalan delapan meter.[57] Diameter tudung es kutub utara tercatat sekitar 1.000 kilometer selama musim panas,[58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik es.[59] Tudung es kutub selatan memunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik.[61]
Di kedua tudung es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk
akibat pemanasan Matahari, ditambah dengan penyubliman es dan
pengembunan uap air.[62][63]
Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat tudung es kutub
selatan mengakibatkan pembentukan es kering transparan setebal 1 meter
di atas permukaan. Begitu musim semi datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut. Akibatnya, terjadi letusan gas CO2
yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses ini
berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak
cepat di bawah lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran
radial yang seperti laba-laba di bawah es.
Geografi
Lembah vulkanik (merah) dan cekungan akibat tubrukan (biru) mendominasi peta topografi Mars ini. |
Meskipun dikenang karena memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm Beer
merupakan para "aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian
besar permukaan Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi
planet. Pada tahun 1840, Mädler memadukan hasil pengamatannya selama
sepuluh tahun dan menggambar peta pertama Mars. Daripada memberi nama,
Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat dengan huruf.[68]
Saat ini, kenampakan-kenampakan di Mars dinamai dari berbagai sumber. Kenampakan albedo
dinamai dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari
60 kilometer (37 mil) berasal dari ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang
membantu penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari 60 km dinamai
dari kota dan desa di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari
100.000. Lembah besar dinamai dari kata mars atau bintang dalam berbagai
bahasa, sementara lembah kecil dari sungai-sungai.[69]
Nama kenampakan albedo besar tetap dipertahankan, tetapi
kadang-kadang diperbaharui untuk melambangkan pengetahuan baru tentang
sifat kenampakan tersebut. Contohnya, Nix Olympica (salju Olympus) diubah menjadi Olympus Mons (Gunung Olympus).[70]
Permukaan Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua
macam daerah, dengan albedo yang berbeda. Dataran pucat yang dilapisi
debu dan pasir yang kaya akan besi oksida awalnya diduga sebagai 'benua'
Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra (tanah Arabia) atau Amazonis Planitia (dataran Amazonian). Kenampakan gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Kenampakan gelap terbesar yang dapat terlihat dari Bumi adalah Syrtis Major Planum.[71] Tudung es kutub utara yang permanen dinamai Planum Boreum, sementara tudung es kutub selatan disebut Planum Australe.
Khatulistiwa Mars ditetapkan melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya
ditentukan dengan penetapan titik yang berubah-ubah seperti di Bumi;
Mädler dan Beer memilih sebuah garis pada tahun 1830 untuk peta Mars
pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9 menyajikan citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0) yang terletak di Sinus Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.[72]
Mars tidak punya samudra sehingga tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan, dan ini disebut areoid[73] Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar),[74] atau sekitar 0,6% dari tekanan permukaan laut di Bumi (0.006 atm).[75] Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air. Praktiknya permukaan ditetapkan secara langsung melalui pengukuran gravitasi satelit.
Topografi tubrukan
Dikotomi topografi Mars cukuplah mengejutkan: dataran utara yang
diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan dataran tinggi di selatan
yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu. Penelitian pada
tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang diusulkan pada
tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan ukuran
1/10 hingga 2/3nya Bulan.
Jika ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan
berukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di
Tata Surya.[7][8]
Di Mars terdapat sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar.[76] Di antaranya yang terbesar adalah kawah Hellas, kenampakan albedo terang yang terlihat dari Bumi.[77]
Massa Mars lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan
planet tersebut sekitar setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih
dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan ditubruk oleh benda
dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk oleh komet berperiode kecil, seperti yang berada di orbit Yupiter.[78]
Meskipun begitu, ada lebih sedikit kawah di Mars daripada Bulan karena
atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor kecil. Beberapa kawah
memunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi basah setelah
meteor menubruk.[79]
Situs tektonik
Citra Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya. |
Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya.
Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner,
juga dikenal dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki
panjang sekitar 4.000 km dan kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles
Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon
di Bumi panjangnya hanya 446 km dan kedalamannya hanya 2 km. Valles
Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah Tharsis yang menyebabkan
runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya
adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani
berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang sebesar 700 km, lebar 20 km,
dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin Vallis
pernah dialiri air pada masa lalu.[82]
Gua
Citra THEMIS yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi dinamai (A) Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan Nikki, dan (F) Jeanne. |
Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut, yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh saudara perempuan."[84]
Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m.
Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya
tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua
tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena" merupakan pengecualian;
dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian dalam gua
tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet, semburan Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.[85]
Atmosfer
Atmosfer Mars. |
Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin surya bisa berhubungan langsung dengan ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88]
Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang
dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan Bumi.[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10.8 km,[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38% persen-nya Bumi.
Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter 1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari permukaan.[91]
Metana telah ditemukan di atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon tersebut muncul dalam plume
luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada pertengahan
musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan
kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal: yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310° B.[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96]
Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97]
Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas aktif di
Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk
kehidupan mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida, dan mineral olivin.[98]
Iklim
Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble 28 Oktober 2005. |
Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang
musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya
kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua
kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga
tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars
berkisar antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C
(23 °F) pada musim panas.[31]
Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer yang
tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan inersia termal tanah Mars yang rendah.[99]
Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan
Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars
yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, dan di dekat aphelion
saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara.
Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara
lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C (54.0 °F)
daripada suhu musim panas di utara.[100]
Di Mars juga terdapat badai debu
terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari
badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh
planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan
Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.[101]
Orbit dan rotasi
Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi), seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru. |
Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km
(1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol)
di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan 35,244 detik. Tahun Mars sama
dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2 jam.[5]
Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi.[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb.[102] Mars telah melewati perihelionnya pada April 2009[103] dan aphelionnya Maret2010.[103] Perihelion berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012.
Mars punya eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya Merkurius
yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya
orbit yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi
yang lalu, Mars punya eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah
dari Bumi.[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.[105]
Mars juga punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode
2,2 juta tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi
semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak terdekat
antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun
berikutnya.[106]
Satelit alami
Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008 |
Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu Phobos dan Deimos. Penangkapan asteroid merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum pasti.[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai dari tokoh Phobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.[108][109]
Dari permukaan Mars, pergerakan Phobos dan Deimos tampak sangat
berbeda dari Bulan di Bumi. Phobos terbit di barat, tenggelam di timur,
dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang berada di luar orbit sinkron-yang
membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi planet-terbit di
timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam,
satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.[110]
Orbit Phobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut
dari planet Mars secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50
juta tahun satelit tersebut akan menabrak permukaan Mars atau pecah
menjadi struktir cincin yang mengitari planet.[110]
Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini) |
Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan komposisi kondrit karbon
di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga
mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Phobos yang tidak stabil
menunjukkan penangkapan yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya
memunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan khatulistiwa; hal-hal
tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan
yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars
juga mungkin, namun hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang
lebih mirip dengan asteroid daripada Mars sendiri.
Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.[111] Bukti terbaru menunjukkan Phobos memunyai bagian dalam yang berpori.[112] Selain itu, komposisinya terdiri dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.[113] Bukti-bukti ini mendukung hipotesis bahwa Phobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,[114] yang mirip dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra inframerah termal Phobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari kelompok manapun.[113]
Kehidupan
Berdasarkan pemahaman kelayakhunian planet,
planet-planet yang punya air di permukaan merupakan planet yang layak
huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada di
dalam zona layak huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus hingga poros semi-mayor Mars.[115]
Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun atmosfer tipisnya
mencegah air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa
lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru
memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan terlalu berasam dan
bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan.[116]
Kurangnya magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan.
Di permukaan planet ini tidak banyak terjadi pemindahan panas.
Penyekatan terhadap angin surya
rendah, sementara tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk
mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga hampir, atau
bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik
menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara
permukaan dengan bagian dalam planet.[117]
Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu lebih layak huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking
pada pertengahan tahun 1970an membawa percobaan yang dirancang untuk
menemukan mikroorganisme di tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan
hasil yang positif, termasuk peningkatan sementara CO2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien.
Tanda-tanda kehidupan masih dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert Levin
menegaskan bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data
Viking telah menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir
untuk menemukan kehidupan. Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh
kehidupan.[118] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat basa, serta mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida.[119] Nutrien tanah bisa mendukung kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet.[120]
Di laboratorium Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di meteorit Mars ALH84001.
Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut mungkin
merupakan mikroba Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu
terlempar ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu.
Asal usul anorganik bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan.[121]
Metana dan formaldehida
yang baru saja ditemukan oleh pengorbit Mars diklaim sebagai
tanda-tanda kehidupan, karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang
di atmosfer Mars.[122][123] Ada kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis, seperti serpentinisasi.[124]
Penjelajahan
Citra yang diambil wahana pendarat Viking 1 pada Februari 1978 |
Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan Jepang,
dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet itu.
Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars
diperkirakan sebesar $309.000 per kilogram.[125]
Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak 2006), Mars Express (sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), dan Opportunity (sejak 2004). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor (1997–2006) dan Spirit (2004–2010).
Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-21 kegagalan lebih jarang terjadi.[124]
Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis, seperti
kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang
seringkali diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan
pelaksana misi.[124]
Kegagalan tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan
"Segitiga Bermuda" di antara Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan
Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang memakan wahana antariksa Mars.[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle 2 (2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996).
Misi sebelumnya
Pendarat Mars 3 di perangko Soviet tahun 1972. |
Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November 1971, Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.[126] Objek pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27 November dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua pengorbit, dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun 1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara Viking 2 selama tiga tahun. Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,[127] dan pengorbit memetakan permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang.
Wahana Soviet Phobos 1 dan 2
dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua bulannya.
Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2
berhasil mencitrakan Mars dan Phobos, namun mengalami kegagalan saat
akan melepas dua pendaratnya ke permukaan Phobos.[128]
Setelah kegagalan pengorbit Mars Observer pada tahun 1992, misi Mars Global Surveyor
berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan
telah menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA
kehilangan kontak dengan wahana tersebut pada November 2006 pada saat
program ketiganya yang diperpanjang. Mars Pathfinder, yang mengangkut kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.[129]
Wahana pendarat Phoenix tiba di wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.[130] Lengan robotiknya digunakan untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada 20 Juni.[131][132] Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.[133]
Misi saat ini
Pengorbit Mars Odyssey milik NASA memasuki orbit Mars pada tahun 2001.[134] Spektrometer Sinar Gamma Odyssey menemukan hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.[135]
Misi Mars Express yang diluncurkan European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun 2003. Wahana tersebut membawa pendarat Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat penurunan dan dinyatakan hilang pada Februari 2004.[136] Pada awal tahun 2004, tim Planetary Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah menemukan metana di atmosfer Mars. ESA mengumumkan penemuan aurora di Mars pada Juni 2006.[137]
Pada Januari, 2004, dua wahana penjelajah NASA, yaitu Spirit (MER-A) dan Opportunity
(MER-B), mendarat di permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau
melebihi tujuan misi mereka. Salah satu penemuan ilmiah yang paling
penting adalah bukti keberadaan air pada masa lalu di tempat mendarat
kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah membersihkan panel
surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.[138]
Pesawat angkasa Mars Reconnaissance Orbiter
milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret 2006 untuk melakukan
penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan
daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan
yang layak bagi misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan
longsor di kutub utara Mars pada 3 Maret 2008.[139]
Pesawat angkasa Dawn terbang melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan gravitasi dalam perjalanannya menuju 4 Vesta dan 1 Ceres.[140]
Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu Phobos-Grunt,
telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan tujuan mengambil contoh
di Phobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya mengalami
kegagalan, sehingga Phobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.[141]
Misi NASA Rover Curiosity
berhasil mendarat di Mars. Rover Curiosity memijak kaki di Planet Mars
setelah roket bertenaga menurunkan lift sistem pendaratan. Mars Science
Laboratory seharga US$2,5 miliar berwujud rover 6x6 seukuran mobil
berhasil mendarat di Planet Mars 3:32pm AEST yang diiringi sorak-sorai
di Spaceflight Operations Facility di California.[142]
Misi ke depan
Pada tahun 2008, NASA mengumumkan misi robotik MAVEN yang akan diluncurkan pada tahun 2013 untuk menyediakan keterangan mengenai atmosfer Mars.[143] ESA berencana meluncurkan wahana penjelajah pertamanya ke Mars pada tahun 2018; wahana penjelajah ExoMars mampu menggali tanah hingga 2 m untuk mencari molekul organik.[144]
Misi Finlandia-Rusia, MetNet,
akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan
jaringan pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan
meteorologi Mars.[145] Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2014.[146]
Rencana misi berawak
ESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga 2035.[147] Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars[148] dan misi gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.
Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan pada tahun 2004 oleh Presiden George W. Bush.[150] Pesawat angkasa Orion
akan digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai
batu loncatan untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007, Michael D. Griffin menyatakan bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.[151]
Mars Direct, misi berbiaya rendah yang diusulkan oleh Robert Zubrin (pendiri Mars Society), akan menggunakan roket kelas Saturn V seperti Space X Falcon X, atau Ares V, untuk melewati pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar Bulan. Sementara itu proposal "Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak langsung memulangkan astronot pertama.[152]
Astronomi di Mars
Phobos melewati Matahari pada 10 Maret 2004. |
Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat mempelajari astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari Venus yang tampak dari langit Bumi.
Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan aurora. Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.Transit Merkurius dan Venus juga berlangsung.
Pengamatan
Animasi gerak maju mundur tampak Mars seperti yang terlihat dari Bumi pada tahun 2003. |
Karena orbit Mars bersifat eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga −1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6. Mars biasanya tampak kuning, jingga, atau kemerahan.
Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup
oleh kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus - yaitu
pada interval 15 atau 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga
akhir September - permukaan Mars dapat terlihat. Bahkan tudung es
kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.
Saat Mars mendekati oposisi, periode gerak maju mundur
dimulai. Planet ini akan tampak bergerak ke arah sebaliknya. Periode
ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan gerak ini, Mars
akan mencapai kecerahan maksimumnya.
Jarak terdekat
Relatif
Pada periode oposisi, Mars berada di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut beragam antara 54 hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips. Oposisi Mars terakhir terjadi pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak 100 juta km. Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (periode sinodik) adalah 780 hari.
Absolut
Pada tanggal 27 Agustus 2003 pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, yaitu 55.758.006 km (0,372719 SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari oposisinya dan tiga hari dari perihelionnya.
Peristiwa tersebut sebelumnya diperkirakan pernah terjadi pada 12
September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2287.
Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat lainnya.
Contohnya, jarak terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar 0,37285 SA, dan jarak terdekat pada 24 Agustus 2208 diperkirakan sebesar 0,37279 SA.
Di dunia maya, sebuah surel yang menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya dan tampak sebesar Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah hoax.
Sejarah pengamatan
Keberadaan Mars di langit malam telah dicatat oleh astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM, mereka telah memahami gerak maju mundur planet tersebut.[167] Sementara itu astronom Babilonia telah mencatat posisi dan perilaku planet Mars.[168][169] Pada abad ke-4 SM, Aristoteles mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan bahwa planet tersebut lebih jauh.Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah dikenal oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM. Pada abad ke-5 SM, teks astronomis India Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.
Selama abad ke-17, Tycho Brahe mengukur paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya digunakan Johannes Kepler untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut.
Saat teleskop sudah ada, paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk
menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh
Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672. Pengukuran paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran. Pada tahun 1610, Mars diamati oleh Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang melihatnya lewat teleskop. Tokoh pertama yang menggambar peta Mars adalah astronom Belanda Christiaan Huygens.
Dalam budaya
Planet ini dinamai dari dewa perang Romawi, Mars. Di peradaban lain, Mars merupakan lambang kejantanan dan kemudaan. Lambang Mars juga digunakan sebagai lambang gender pria.
"Orang Mars cerdas"
Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam The War of the Worlds karya H.G. Wells. |
Pada tahun 1877, astronom Italia Giovanni Schiaparelli
menggunakan teleskop sepanjang 22 cm untuk membuat peta detail Mars
pertama. Di peta tersebut terdapat kenampakan yang disebutnya canali. Canali
adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti
"saluran", seringkali disalahterjemahkan menjadi "kanal".Percival Lowell terpengaruh oleh pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya. Ia menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari tudung es di kutub.Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun menyebar luas.
Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda
keberadaan kehidupan cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun
terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi, spekulasi mengenai kehidupan
cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898, H. G. Wells menulis novel The War of the Worlds,
yang berkisah mengenai bangsa Mars yang berupaya melarikan diri dari
planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi radionya dengan
judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh Orson Welles, yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.
Contoh karya terkenal lainnya adalah The Martian Chronicles yang ditulis oleh Ray Bradbury. Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs, Out of the Silent Planet (1938) oleh C. S. Lewis,[183] dan kisah-kisah yang ditulis Robert A. Heinlein sebelum pertengahan tahun 1960-an.
Pengarang Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-bulan itu ditemukan oleh Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan cukup akurat dalam novelnya Gulliver's Travels.
Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering
dan tanpa kehidupan, spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya
yang menggambarkan Mars secara nyata dan akurat pun berkembang. Di
antaranya yang paling terkenal adalah trilogi Mars karya Kim Stanley Robinson.
Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel karya Greg Bear, dan juga film Total Recall serta serial televisi Babylon 5. Beberapa permainan video juga memakai elemen tersebut, seperti Red Faction dan Zone of the Enders.
Penamaan
|
||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama alternatif | Marikh, Anggaraka | |||||||||
Ciri-ciri orbit[1]
|
||||||||||
Epos J2000 | ||||||||||
Aphelion | 249.209.300 km 1,665 861 SA |
|||||||||
Perihelion | 206.669.000 km 1,381 497 SA |
|||||||||
Sumbu semi-mayor | 227.939.100 km 1,523 679 SA |
|||||||||
Eksentrisitas | 0,093 315 | |||||||||
Periode orbit | 686,971 day 1,8808 tahun Julian 668,5991 sol |
|||||||||
Periode sinodis | 779,96 hari 2,135 tahun Julian |
|||||||||
Kecepatan orbit rata-rata | 24,077 km/s | |||||||||
Inklinasi | 1,850° ke Ekliptika 5,65° ke ekuator Matahari 1,67° ke bidang Invariabel[2] |
|||||||||
Bujur node menaik | 49,562° | |||||||||
Argumen perihelion | 286,537° | |||||||||
Satelit | 2 | |||||||||
Ciri-ciri fisik
|
||||||||||
Jari-jari khatulistiwa | 3.396,2 ± 0,1 km[a][3] 0,533 Bumi |
|||||||||
Jari-jari kutub | 3.376,2 ± 0,1 km[a][3] 0,531 Bumi |
|||||||||
Kepepatan | 0,005 89 ± 0,000 15 | |||||||||
Luas permukaan | 144.798.500 km² 0,284 Bumi |
|||||||||
Volume | 1,6318×1011 km³ 0,151 Bumi |
|||||||||
Massa | 6,4185×1023 kg 0,107 Bumi |
|||||||||
Massa jenis rata-rata | 3,934 g/cm³ | |||||||||
Gravitasi permukaan di khatulistiwa | 3,69 m/s² 0,376 g |
|||||||||
Kecepatan lepas | 5,027 km/s | |||||||||
Hari sideris | 1,025 957 hari 24,622 96 h[4] |
|||||||||
Kecepatan rotasi | 868,22 km/jam | |||||||||
Kemiringan sumbu | 25,19° | |||||||||
Asensio rekta bagi Kutub Utara | 21 j 10 m 44 d 317,681 43° |
|||||||||
Deklinasi bagi Kutub Utara | 52,886 50° | |||||||||
Albedo | 0,15[5] | |||||||||
Suhu permukaan Kelvin Celsius |
|
|||||||||
Magnitudo tampak | +1,8 hingga −2,91[5] | |||||||||
Diameter sudut | 3,5—25,1"[5] | |||||||||
Atmosfer
|
||||||||||
Tekanan permukaan | 0,6–1,0 kPa | |||||||||
Komposisi | 95,72% Karbon dioksida 2.7% Nitrogen 1.6% Argon 0.2% Oksigen 0.07% Karbon monoksida 0.03% Uap air 0.01% Nitrogen monoksida 2.5 ppm Neon 300 ppb Krypton 130 ppb Formaldehida 80 ppb Xenon 30 ppb Ozon 10 ppb Metana |
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)