Siapa yang tidak kenal Thomas Alfa Edison? Gara-gara dia maka kita
bisa melakukan berbagai aktifitas walaupun di malam hari. Edison bahkan
tercatat sebagai pemegang hak paten penemuan terbanyak.
Namun tahukah Anda masa lalu Edison begitu suram? Tahukah Anda kalau
telinga kirinya tuli total sedangkan telinga kanannya 80% tuli? Tahukah
Anda kalau Edison bersekolah hanya 3 bulan dan dia dikeluarkan dari
sekolahnya hanya karena Edison yang berumur 6 tahun terlalu banyak
bertanya? Tahukah Anda kalau gurunya menganggap dia mngalami
keterbelakangan mental hanya karena bentuk kepala dan rahangnya yang
sebenarnya memang seperti ibunya? Tahukah Anda bahkan Edison yang jenius
itu ternyata takut akan gelap?
Apa yang bisa dilakukan oleh seorang yang tuli, dikeluarkan dari
sekolahnya dan takut gelap? Kalau saya tidak menulis judulartikel ini
‘Thomas Alfa Edison,’ mungkin Anda akan berkata kalau orang seperti itu
adalah orang yang tidak memiliki masa depan.
Untungnya Edison merespon kenyataan yang pahit tersebut dengan tepat, bukannya demdam dan sakit hati namun dia tetap merespon dengan tepat! Setelah dikeluarkan dari sekolahnya, bukannya Edison menyesalinya, namun ibunya merawat dan mendidik Edison sendiri di rumahnya. Edison tetap belajar sehingga akhirnya menjadi orang paling jenius sedunia. Edison bukan memikirkan bagaimana supaya dapat mendengar namun justru memikirkan untuk memanfaatkan kelemahannya untuk semakin berkonsentrasi dalam penemuannya dan berinovasi. Edison tidak terjebak dalam ketakutannya akan kegelapan namun justru menciptakan lampu sebagai solusi meneranginya dalam kegelapan.
Untungnya Edison merespon kenyataan yang pahit tersebut dengan tepat, bukannya demdam dan sakit hati namun dia tetap merespon dengan tepat! Setelah dikeluarkan dari sekolahnya, bukannya Edison menyesalinya, namun ibunya merawat dan mendidik Edison sendiri di rumahnya. Edison tetap belajar sehingga akhirnya menjadi orang paling jenius sedunia. Edison bukan memikirkan bagaimana supaya dapat mendengar namun justru memikirkan untuk memanfaatkan kelemahannya untuk semakin berkonsentrasi dalam penemuannya dan berinovasi. Edison tidak terjebak dalam ketakutannya akan kegelapan namun justru menciptakan lampu sebagai solusi meneranginya dalam kegelapan.
Edison juga tidak menemukan lampu dalam percobaan pertamanya, namun
dia sudah melakukan 999 kali dan pada percobaan yang ke 1000 baru
berhasil menyalakan lampu, namun dia tetap optimis dengan mengatakan,
“Saya menemukan 999 cara yang kurang tepat untuk menyalakan lampu!”
Saudara, ada begitu banyak contoh yang sudah diberikan kepada kita,
Thomas Alva Edison, Wright Bersaudara, Roger Bannister, semuanya
memiliki hal yang sama!
Pertama mereka memiliki visi yang besar, mimpi yang mengalahkan
kemustahilan! Kedua mereka memiliki ketekunan dan sikap pantang menyerah
saat gagal pertama kali mencoba! Apakah Anda mau menjadi history maker
bagi dunia? Bukan menjadi trouble maker? Milikilah mimpi yang besar dan
ketekunan yang pantang menyerah!
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)