Butir Aleuron pada endosperm biji jarak |
Salah satu benda ergastik (benda mati) dan bersifat padat di dalam sel tumbuhan selain kristal Ca-Oksalat dan butir amilum adalah butir aleuron. Apakah butir aleuron itu? Simak penjelasan berikut ini.
Pada tumbuh-tumbuhan biasanyaterdapat protein aktif dan protein pasif. Yang dimaksud protein aktif adalah protein-protein yang membentuk protoplasma, sedangkan protein pasif adalah protein dalam bentuk makanan cadangan. Pada hakikatnya protein pasif adalah benda nonprotoplasmik (substansi ergastis atau benda mati) yang terdapat di dalam vakoula-vakoula sebagai protein amorf atau sebagai kristal.Kedua bentuk tersebut,sebagai protein amorf atau sebagai kristal, lazim dikenal dengan nama butir aleuron. Butir-butir aleuron banyak ditemukan pada endosperm biji, perisperm biji, atau embrio.
Proses pembentukan butir aleuron adalah sebagai berikut. Bila di dalam sel terdapat protein yang tidak bersifat aktif (Pasif), makaia akan ditransportasikan ke dalam vakoula dan disimpan bersama-sama sebagai cairan di dalam vakoula. Oleh suatu proses yang terjadi di dalam vakoula, protein terlarut tadi mengalami pengendapan. Salah satu penyebab terjadinya pengendapan ini adalah karena proses pematangan buah/biji, sehingga terbentuklah butir-butir aleuron.
Aleuron merupakan protein yang termasuk globulin, butir-butirannya yang sangat besar dapat kita temukan pada biji jarak (Ricinus communis). Pada butir besar aleuron ini lazim terdiri dari: (1) protein amorf; (2) protein kristal; dan (3) protein globoid.
Protein amorf adalah protein yang tidak berbentuk. Protein kristal adalah protein yang memiliki bentuk beraturan, biasanya persegi lima atau persegi enam. Sedangkan protein globoid adalah protein yang banyak mengandung zat phytin, yaitu garam yang mengandung kalsium dan magnesium (Ca dan Mg) dengan suatu asam berupa mesoinosith atau heksafosfor.
Butir aleuron adalah protein. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengujinya menggunakan reaksi-reaksi penguji protein. Misalnya, apabila dibubuhkan larutan iodin, dapat beralih menjadi warna coklat ungu. Bila direaksikan dengan Milon dapat memberikan warna merah.
Pada butir aleuron terdapat lapisan aleuron dan gluten. Lapisan aleuron adalah lapisan sel yang berada di bawah kulit buahyang mengandung butir-butir protein kecil tersebut. Sedangkan gluten adalah proteinnya itu sendiri yang menyusun butir aleuron. Lapisan aleuron dapat kita temukan pada bulir-bulir gandum, padi, dsb.
Selain terdapat pada vakoula, butir aleuron dapat pula terdapat di dalam sitoplasma yang terletak di bagian tepi, misalnya pada sel-sel umbi kentang. Selain itu butir aleuron dapat ditemukan di dalam plastida, bahkan di dalam inti sel (nukleus) dari tumbuh-tumbuhan golongan Scrophulariaceae.
Pada tumbuh-tumbuhan biasanyaterdapat protein aktif dan protein pasif. Yang dimaksud protein aktif adalah protein-protein yang membentuk protoplasma, sedangkan protein pasif adalah protein dalam bentuk makanan cadangan. Pada hakikatnya protein pasif adalah benda nonprotoplasmik (substansi ergastis atau benda mati) yang terdapat di dalam vakoula-vakoula sebagai protein amorf atau sebagai kristal.Kedua bentuk tersebut,sebagai protein amorf atau sebagai kristal, lazim dikenal dengan nama butir aleuron. Butir-butir aleuron banyak ditemukan pada endosperm biji, perisperm biji, atau embrio.
Proses pembentukan butir aleuron adalah sebagai berikut. Bila di dalam sel terdapat protein yang tidak bersifat aktif (Pasif), makaia akan ditransportasikan ke dalam vakoula dan disimpan bersama-sama sebagai cairan di dalam vakoula. Oleh suatu proses yang terjadi di dalam vakoula, protein terlarut tadi mengalami pengendapan. Salah satu penyebab terjadinya pengendapan ini adalah karena proses pematangan buah/biji, sehingga terbentuklah butir-butir aleuron.
Aleuron merupakan protein yang termasuk globulin, butir-butirannya yang sangat besar dapat kita temukan pada biji jarak (Ricinus communis). Pada butir besar aleuron ini lazim terdiri dari: (1) protein amorf; (2) protein kristal; dan (3) protein globoid.
Protein amorf adalah protein yang tidak berbentuk. Protein kristal adalah protein yang memiliki bentuk beraturan, biasanya persegi lima atau persegi enam. Sedangkan protein globoid adalah protein yang banyak mengandung zat phytin, yaitu garam yang mengandung kalsium dan magnesium (Ca dan Mg) dengan suatu asam berupa mesoinosith atau heksafosfor.
Butir aleuron adalah protein. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengujinya menggunakan reaksi-reaksi penguji protein. Misalnya, apabila dibubuhkan larutan iodin, dapat beralih menjadi warna coklat ungu. Bila direaksikan dengan Milon dapat memberikan warna merah.
Pada butir aleuron terdapat lapisan aleuron dan gluten. Lapisan aleuron adalah lapisan sel yang berada di bawah kulit buahyang mengandung butir-butir protein kecil tersebut. Sedangkan gluten adalah proteinnya itu sendiri yang menyusun butir aleuron. Lapisan aleuron dapat kita temukan pada bulir-bulir gandum, padi, dsb.
Selain terdapat pada vakoula, butir aleuron dapat pula terdapat di dalam sitoplasma yang terletak di bagian tepi, misalnya pada sel-sel umbi kentang. Selain itu butir aleuron dapat ditemukan di dalam plastida, bahkan di dalam inti sel (nukleus) dari tumbuh-tumbuhan golongan Scrophulariaceae.
0 Comments:
Post a Comment
Budayakan Meninggalkan Komentar Setelah Membaca Sebuah Artikel :)